Industri usaha makanan ringan telah berevolusi dan tumbuh dari waktu ke waktu seiring perubahan kebiasaan makan konsumen. Setiap demografis generasi memiliki kebiasaan dan kecenderungan camilan mereka sendiri, dengan beberapa generai telah terbukti lebih terbuka pada konsep “ngemil”.
Ketika mensegmentasikan generasi untuk penargetan, banyak produsen makanan ringan menyadari bahwa generasi millennial adalah audiens yang sangat layak untuk dijadikan target karena mereka punya kecenderungan untuk ngemil sepanjang hari.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meski generasi milenium juga mencintai makanan ringan seperti halnya generasi yang lebih tua, tetapi kebiasaan yang unik dari generasi ini berhasil mengubah konsep ngemil yang lebih modern.
Misalnya, camilan nontradisional seperti yogurt akan lebih mungkin dikonsumsi millenial ketimbang permen atau keripik kentang. Barang-barang ini duduk lebih rendah di bagian bawah piramida makanan dan menunjukkan bahwa generasi millenial lebih peduli dengan kesehatan mereka.
Pedulinya generasi millenial akan kesehatan telah memaksa tren usaha makanan ringan untuk beradaptasi dalam menjual produk camilan mereka. Dan berikut beberapa tips penting untuk berhasil dalam mengelola usaha makanan ringan.
Temukan ide usaha modal kecil lainnya: 23 Contoh Bisnis dan Usaha Modal Kecil Namun Menguntungkan
Tips Berhasil Mengelola Usaha Makanan Ringan untuk Menarik Hati Millenial
Bahan
Lebih dari 60 persen generasi milenium merasa bahwa makanan ringan dengan lebih sedikit bahan pada label nutrisi akan lebih baik untuk kesehatan mereka dan hampir 80 persennya mengindikasikan ada korelasi positif antara mengenali setiap bahan yang digunakan dan menaruh kepercayaan pada merek tersebut.
Selain itu, 68 persen milenial akan merasa nyaman untuk menyantap cemilan tersebut apabila mereka mengetahui dari mana bahan-bahan itu berasal. Apakah apel itu ditanam di kebun lokal, atau diproduksi secara massal di sebuah pabrik nan jauh disana?
Target Marketing: Para Orang Tua
Para orang tua yang berasal dari generasi milenium sering kali menggunakan menu camilan untuk memberi contoh gaya makan sehat untuk anak mereka.
Satu studi di Kanada menemukan bahwa 55 persen ibu milenial yakin bahwa anak-anak mereka akan memilih camilan sehat daripada pilihan yang tidak sehat jika diberi kesempatan.
Keragaman
Faktor besar lainnya yang berdampak pada kebiasaan camilan para milenial adalah keragaman. Kita semu tahu bahwa tidak semua millenial persis sama.
Faktanya, generasi ini adalah generasi paling beragam kedua dan dikalahkan hanya oleh Generasi Z. Keragaman ini sebenarnya berfungsi untuk mengubah industri makanan ringan.
Seorang milenial yang tumbuh makan makanan tradisional yang pedas akan lebih mungkin memilih cemilan yang pedas ketimbang makanan sesuatu yang manis.
Meski kebiasaan makan makanan ringan sudah tertanam di benak para millenial, akan selalu ada beberapa tren yang akan datang yang juga harus diperhatikan oleh pemilik usaha makanan ringan. Adapt dan overcome bisa jadi kuncinya!
2 thoughts on “Melirik Potensi Usaha Makanan Ringan Bagi Millenial”
Comments are closed.