16 Arah Mata Angin Lengkap: Cara Menentukan & Nama Lainnya

Umumnya, manusia memanfaatkan titik arah untuk menandakan lokasi dari suatu tempat. Tahukah Anda apa saja nama dari seluruh arah mata angin? Apa hal yang menentukan lokasi dari mata angin yang biasanya kita gunakan?

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa mata angin berjumlah 4, 5, 8, dan bahkan berjumlah 16. Manakah yang paling benar? Ringkasan mengenai mata angin dapat Anda simak di bawah ini:

Rotasi Bumi

Rotasi Bumi

Sebelum membahas apa itu arah mata angin, Anda perlu mempelajari dulu apa itu rotasi bumi. Apa itu rotasi bumi? Pada waktu sekolah, Anda pastinya pernah melihat atau bahkan memutar-mutar globe yang ada di sekolah.

Perputaran dari globe yang Anda putar tersebut menggambarkan bagaimana rotasi bumi terjadi. Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada poros yang dimilikinya, di mana satu kali putaran adalah sejak matahari terbit hingga matahari terbit kembali.

Waktu dari matahari terbit hingga matahari terbit kembali adalah selama 23 jam lebih 56 menit, yang dibulatkan menjadi 24 jam. Kelebihan 4 menit tersebut dikumpulkan menjadi satu hari tambahan setiap 4 tahun sekali atau pada tahun yang disebut sebagai tahun kabisat.

Itulah mengapa, pada tahun yang memiliki kelipatan 4 (tahun 2000, 2004, 2008, dst.) selalu terdapat 366 hari. Akibat dari adanya rotasi bumi, kita selalu melihat matahari bergerak dari titik satu ke titik yang lainnya berulang-ulang setiap hati.

Padahal yang bergerak bukanlah matahari. Bintang yang menjadi pusat dari tata surya ini hanya diam di satu tempat saja dan tidak berputar mengelilingi bumi.

Selain berputar pada porosnya, bumi juga berputar mengelilingi matahari, yang umumnya dikenal sebagai revolusi bumi. Banyaknya hari pada satu tahun didasarkan pada jumlah hari dalam satu kali revolusi bumi.

Arah Mata Angin

Arah Mata Angin

Lalu, apa hubungannya rotasi bumi dengan mata angin? Berikut jawabannya:

1. 4 Mata Angin

Seperti yang sebelumnya dibahas bahwa bumi berputar pada porosnya dan arah perputaran bumi selalu sama. Kedua titik poros tersebut dinamai sebagai titik utara dan titik selatan bumi. Sedangkan, bumi selalu berputar ke arah yang sama, yaitu dari barat ke timur.

Arah perputaran inilah yang membuat kita melihat matahari selalu terbit di timur dan tenggelam di barat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa 4 arah mata angin, yaitu:

  • Utara sebagai titik 0º.
  • Timur sebagai titik 90º.
  • Selatan sebagai titik 180º.
  • Barat sebagai titik 270º.

Nama lain dari 4 arah ini yaitu 4 arah kardinal. Sayangnya, bumi tidak berevolusi pada posisi yang pas dengan rotasi bumi. Hal tersebut membuat kita yang tinggal di Indonesia melihat bahwa matahari sering kali tidak pas tenggelam di titik barat dan terbit di titik timur.

Hal tersebut disebabkan oleh benda luar angkasa yang menghantam bumi 4 miliar tahun yang lalu. Benda tersebut berukuran sangat besar, yang hampir menyerupai ukuran Planet Mars. Akibatnya, rotasi Bumi memiliki kemiringan sebesar 23,5º dari revolusi Bumi.

Hal tersebut juga mengakibatkan bagian bumi belahan selatan dan utara memiliki 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.

2. 8 Mata Angin

Selain 4 arah umum yang biasa kita gunakan juga ada 4 titik lainnya yang disebut sebagai 4 arah interkardinal atau 4 arah ordinal. 4 arah tersebut, yaitu timur laut, tenggara, barat daya, dan barat laut. Maka, 8 arah mata angin yaitu:

  • Utara sebagai titik 0º.
  • Timur laut sebagai titik 45º.
  • Timur sebagai titik 90º.
  • Tenggara sebagai titik 135º.
  • Selatan sebagai titik 180º.
  • Barat daya sebagai titik 225º
  • Barat sebagai titik 270º.
  • Barat laut sebagai titik 315º.

Selain 8 titik di atas, ada juga 8 arah lainnya yang merupakan arah ditengah-tengah dari setiap 8 arah kardinal dan interkardinal. 8 arah ini umumnya disebut sebagai arah interkardinal sekunder, yang terdiri dari:

  • Barat-barat laut.
  • Utara-barat laut.
  • Utara-timur laut.
  • Timur-timur laut.
  • Timur-Tenggara.
  • Selatan-Tenggara.
  • Selatan-barat daya.
  • Barat-barat daya.

3. 5 Arah Kardinal

Selain 4 arah kardinal, dunia juga mengenal sistem 5 arah kardinal. 5 arah kardinal merupakan sistem arah mata angin yang digunakan oleh budaya Turki, Cina, Tibet, dan Ainu. Arah ke-5 yang ada di sistem ini yaitu pusat dari keempat arah.

Sehingga, 5 arah kardinal yaitu utara, barat, selatan, timur, dan tengah. Dalam budaya bangsa Cina, sistem lima arah kardinal memiliki hubungan dengan Wu Xing, I Ching, dan lima planet yang bisa dilihat dengan mata telanjang pada malam hari.

Dalam ilmu astrologi tradisional bangsa Cina, sabuk zodiak atau zodiac belt dibagi kedalam 4 kelompok konstelasi. 4 kelompok ini disesuaikan dengan arahnya atau 4 arah mata angin. Masing-masing arah memiliki warna masing-masing dan makhluk-makhluk mitologis yang berbeda-beda.

Ke-5 warna tersebut antara lain:

  • Utara digambarkan dengan warna hitam.
  • Timur digambarkan dengan warna biru.
  • Selatan digambarkan dengan warna merah.
  • Barat digambarkan dengan warna putih.
  • Tengah digambarkan dengan warna kuning.

Pada budaya Turki, tengah bukan digambarkan dengan warna kuning, melainkan warna hijau. Penggambaran warna ini dapat ditemukan pada penamaan tempat. Contohnya yaitu Laut Hitam yang berada di sebelah utara Turki (Anatolia).

Di Tiongkok juga ada Sungai Kuning yang merupakan sungai utama yang berlokasi di pusat dataran Cina.

Mata Angin Dalam Berbagai Bahasa

Mata Angin Dalam Berbagai Bahasa

Dalam Bahasa Indonesia, kita pastinya mengenal kata utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut. Bagaimana dengan mata angin di bahasa lainnya? Berikut nama mata angin dalam bahasa lainnya:

1. Bahasa Inggris

Dalam Bahasa Inggris atau English, 4 arah kardinal dan interkardinal memiliki nama masing-masing, anta lain:

  • Utara: north.
  • Timur laut: northeast
  • Timur: east.
  • Tenggara: southeast.
  • Selatan: south.
  • Barat daya: southwest.
  • Barat: west.
  • Barat laut:

2. Bahasa Jawa

Dalam Bahasa Jawa, 8 arah mata angin memiliki nama, yaitu:

  • Utara: lor
  • Timur laut: lor wetan
  • Timur: wetan
  • Tenggara: kidul wetan
  • Selatan: kidul
  • Barat daya: kidul kulon
  • Barat: kulon
  • Barat laut: lor kulon

Proses untuk menghafalkan nama-nama tersebut sangatlah mudah, karena Anda hanya perlu menghafalkan 4 arah kardinal saja. Anda tidak perlu menginat nama interkardinal dalam Bahasa Jawa.

Ketika Anda ingin menebutkan nama arah interkardinal, Anda hanya perlu menyebutkan utara atau selatan yang digabung dengan barat atau timut. Sebagai contoh, arah tenggara yang berada di antara arah timur dan selatan akan memiliki nama selatan timur atau kidul wetan.

Dengan mengetahui apa saja arah mata angin dan di mana saja arahnya, Anda akan memiliki banyak keuntungan. Anda bisa dengan mudah mengetahui di mana arah kiblat, di mana lokasi dari kota tetangga, dan berbagai keuntungan lainnya.

Bagikan Postingan: