Apa itu Color Gamut ? dan pengaruhnya untuk monitor ?

Apa itu Color Gamut ? dan pengaruhnya untuk monitor ? Akurasi warna menjadi perhatian penting untuk kamu yang ingin beli monitor.

Saat ingin membeli monitor baru pastinya akan menjumpai sebuah istilah yang bernama “Color Gamut”. Dan biasanya ditunjukkan nilainya dalam hitungan persen.

Namun lagi-lagi tidak semua orang yang mengerti dari nilai color gamut tersebut. Sebab monitor modern saat ini pada dasarnya sudah terlihat bagus bagi pengguna jika dilihat oleh mata biasa.

Jadi apa sebenarnya color gamut pada sebuah monitor ? Apakah punya efek yang berarti atau sebaiknya kita abaikan saja ?

Nah, untuk kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang pengertian apa itu sebenarnya color gamut maka silahkan simak pembahasan menarik berikut ini.

Apa itu Color Gamut ?

Apa itu Color Gamut

Sesuai dengan namanya yaitu Color gamut yang berarti rentang warna atau seberapa luas spektrum warna yang ada pada sebuah monitor bisa tampil.

Baik layar laptop atau layar monitor desktop PC memiliki kualitas yang berbeda-beda. Beda merk beda pula color gamutnya dan begitu juga varian yang berbeda meskipun masih pakai satu merk yang sama.

Ada banyak warna di dunia ini, namun tidak semua bisa tampil secara akurat pada monitor karena keterbatasan rentang warna.

Monitor yang bagus maka memiliki kemampuan untuk menghasilkan visual warna dengan cakupan varian yang luas. Jenis monitor ini sangat berarti sekali terutama untuk kalangan desainer atau edit video.

Color gamut yang tinggi pada suatu monitor pastinya dapat terasa bedanya meskipun tidak terlalu signifikan saat dilihat oleh penggunanya.

Hal ini menjadi penting saat butuh pekerjaan yang memiliki akurasi atau rentang warna luas dari suatu monitor berkualitas tinggi.

Mengenal Standar warna pada monitor

Pastinya kamu pernah mendengar kata sRGB, DCI-P3, Adobe RGB, dan NTSC bukan ? Itu adalah standar warna yang pada umumnya saat ini digunakan untuk mengukur color gamut monitor.

Bicara soal warna maka pada prinsipnya hanya menggunakan 3 warna dasar yaitu RGB merah, hijau, dan biru.

Nah, ketiga warna tersebut mampu menghasilkan warna lain saat bercampur dengan tingkat komposisi tertentu.

Misalnya saja perpaduan warna green dan blue akan menghasilkan warna cyan. Warna Blue dan red akan menghasilkan magenta, lalu perpaduan warna red dan green akan menghasilkan warna yellow atau kuning.

Warna dasar ini pastinya sudah tidak asing lagi terutama untuk kamu yang punya printer tinta. Menggunakan warna dasar mulai dari 3 hingga 6 warna seperti yang sudah disebutkan tadi.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan standar warna monitor saat ini maka berikut ini penjelasan singkatnya.

1. sRGB

sRGB adalah standar warna yang pastinya sering kali dibahas oleh para reviewer saat ini baik lokal maupun luar negeri.

Mulai dari layar laptop, monitor desktop PC, hingga TV kini populer menggunakan standard warna sRGB. Monitor yang sudah punya 100 persen sRGB biasanya banyak diburu baik untuk segmen laptop maupun dekstop.

2. Adobe RGB

Untuk kamu yang sering pakai software buatan Adobe pastinya sudah tidak asing lagi dengan standar warna ini.

Mulai dari edit video seperti Adobe premiere pro, after effects, photoshop, hingga illustrator dan lainnya pakai standar adobe RGB.

Bisa dibilang Adobe RGB ini hadir menjadi pesaing dari standar warna sRGB. Jika di manfaatkan dengan benar, Adobe RGB hadir untuk menawarkan color gamut yang lebih luas dan lebih realistis.

3. DCI-P3

Berbeda lagi dengan color gamut yang menggunakan standar DCI-P3. Akhir-akhir ini telah menjadi populer DCI-P3 yang kini banyak dipakai produsen laptop modern keluaran terbaru.

Buat yang belum tahu, awal kemunculan spektrum DCI-P3 berasal dari berbagai perusahaan studio ternama yang sudah ada sejak lama.

Sebut saja 20th Century Fox, Universal studio, Sony Picture, hingga Warner Bros semua pakai standar warna color gamut DCI-P3.

Lalu sebenarnya apa keistimewaan dari spektrum DCI-P3 ini ? Mengapa banyak produsen laptop yang mengukur layar warnanya tidak lagi pakai sRGB atau yang lain ?

Kehadiran DCI-P3 kini menjadikan sebuah warna standar yang mampu memberikan visual terbaik untuk tingkat akurasi warna premium.

Contohnya laptop gaming yang saat ini lebih digembar-gemborkan sudah pakai layar DCI-P3 100%. Itu tandanya layar sudah memiliki kualitas warna yang detail, tajam, dan rentang warna yang lebih luas.

Gamers antusias pastinya akan suka menggunakan laptop yang sudah pakai layarc color gamut DCI-P3 100%. Sebab bisa mendapatkan pengalaman yang lebih bagus terutama saat bermain game dengan grafik yang super realistis.

Hal ini tentu juga berlaku untuk pengguna konten kreator dan editing video fotografi profesional. Layar yang sudah 100 persen DCI P3 pastinya mampu menghasilkan varian warna yang lebih banyak lagi.

4. NTSC

NTSC singkatan dari National Television Standards Committee, atau jika dalam bahasa Indonesia berarti Komite Standar Televisi Nasional.

Dari namanya saja sudah bisa kita tebak kalau standar warna ini pada awalnya khusus untuk perangkat TV.

Color Gamut yang menggunakan standar warna NTSC memiliki tujuan membuat standarisasi agar kualitas warna pada TV bisa sama atau tidak beda jauh.

Kini standar warna NTSC bukan lagi untuk perangkat TV saja melainkan untuk monitor komputer seperti laptop, desktop, hingga tablet juga ada yang pakai ini.

5. EBU

Untuk standar warna yang satu ini memang jarang sekali terdengar, terutama untuk pengguna dari Indonesia.

Sebab EBU yang memiliki singkatan dari European Broadcasting Union dan ini berarti untuk standar Eropa.

Biasanya untuk kebutuhan desainer, atau fotografi profesional hingga edit video untuk pengguna Eropa.

Untuk pengguna monitor atau pasar monitor Asia tentunya tidak menggunakan EBU melainkan NTSC yang memang punya standar warna sendiri.

Kesimpulan

Memang ada banyak standar warna untuk mengukur seberapa banyak warna yang mampu dihasilkan dari suatu monitor.

Monitor berwarna dengan kualitas tinggi mampu menghasilkan rentang warna yang lebih detail dan realistik.

Meskipun demikian tidak semua orang dapat merasakan perbedaan signifikan. Sebab unsur marketing dari produsen monitor juga bisa mempengaruhi keputusan orang untuk memilih monitor mana yang cocok.

Sebagai tips, jika kamu sudah melihat monitor dan tidak dapat merasakan perbedaan yang signifikan soal warna maka tidak usah pusing dengan masalah color gamut.

Banyak produsen saat ini yang berlomba-lomba menarik minat konsumen dengan cara memberitahu kalau monitornya sudah 100 persen sRGB. Dan beberapa monitor lainnya masih di angka 90 atau bahkan juga ada yang di 70 sekian persen sRGB.

Jika mata anda sudah puas dan sama sekali tidak ada masalah dengan warna dari hasil monitor maka silahkan hiraukan angka standar warna tersebut.

Sebab masih ada faktor lain seperti brightness yang mengatur kecerahan, contrast rasio yang menjadi jarak antara warna hitam dan putih, lalu white point yang mengukur seberapa kemurnian warna putih dari suatu monitor.

Bagikan Postingan: