Bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang manajemen, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah akuntabilitas. Alasannya karena akuntabilitas adalah komponen yang berhubungan dengan pengelolaan dan tanggung jawab dalam perusahaan.
Selain digunakan di dunia manajemen, akuntabilitas juga sering dipakai dalam ranah pemerintahan. Seseorang yang bekerja di suatu instansi wajib mempunyai sikap akuntabel agar terhindar dari penyalahgunaan kewenangan.
Definisi Akuntabilitas Adalah
Secara umum, akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk pertanggungjawaban yang wajib diberikan untuk menunjukkan hasil kinerja. Namun beberapa tokoh menjelaskan arti istilah ini dengan definisi yang beragam.
1. Mardiasmo
Menurut Mardiasmo, akuntabilitas merupakan kewajiban seseorang untuk memberikan tanggung jawab atas keberhasilan maupun kegagalan selama proses pencapaian tujuan. Kewajiban tersebut bisa disampaikan lewat media dalam periode waktu tertentu.
2. Halim
Sedangkan Halim mendefinisikan akuntabilitas sebagai tanggung jawab yang ditunjukkan untuk memberi keterangan tentang kinerja dan tindakan. Upaya ini disampaikan kepada pihak yang memang punya hak dan kewajiban untuk menagih pertanggungjawaban.
3. Mahmudi
Mahmudi menerangkan bahwa akuntabilitas adalah tugas pemerintah dalam pengelolaan, pelaporan, dan penjabaran kegiatan yang dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya. Maka dari itu, akuntabilitas menjadi hal yang penting bagi pejabat pemerintahan.
4. Turner dan Hulme
Turner dan Hulme menganggap akuntabilitas sebagai kewajiban bagi lembaga publik untuk berfokus pada tanggung jawab horizontal yang berkaitan langsung dengan masyarakat. Tidak hanya yang bentuknya vertikal atau menyangkut otoritas pemerintah.
5. Sedarmayanti
Mirip dengan yang lain, Sedarmayanti juga melihat akuntabilitas sebagai kewajiban seseorang untuk bertanggung jawab kepada organisasi, pemerintah, atau pihak lain. Pertanggung jawaban ini wajib disampaikan untuk membuktikan keberhasilan kinerja.
Prinsip dalam Akuntabilitas
Dalam akuntabilitas, ada prinsip-prinsip yang harus diterapkan untuk memperkuat bentuk tanggung jawab seseorang. Berdasarkan jurnal dari Institut Pertanian Bogor, prinsip akuntabilitas yakni sebagai berikut:
- Terdapat komitmen seorang pemimpin beserta seluruh anggotanya untuk mengelola organisasi dengan baik.
- Akuntabilitas sebagai sistem penjamin untuk menggunakan sumber daya sesuai dengan aturan dalam undang-undang.
- Membuktikan keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target yang sebelumnya telah dirumuskan.
- Berfokus pada visi dan misi, output, serta manfaat untuk masyarakat luas.
- Menjunjung tinggi kejujuran, penilaian objektif, dan inovasi.
Jenis-jenis Akuntabilitas
Berdasarkan jenisnya, akuntabilitas dibedakan dalam tiga kategori yang diterapkan sesuai dengan konteksnya masing-masing. Ketiga jenis tersebut punya definisi yang beragam, berikut penjelasannya.
1. Akuntabilitas Publik
Pertama, ada akuntabilitas publik yang berhubungan dengan pemerintahan. Jenis akuntabilitas ini penting untuk memberikan informasi tentang kegiatan dan kinerja keuangan yang akan dilaporkan kepada pemangku kepentingan,
2. Akuntabilitas Vertikal
Sesuai dengan namanya, akuntabilitas vertikal mementingkan jabatan atau posisi seseorang. Pada kondisi ini Anda akan membuktikan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan kepada pihak yang punya pangkat lebih tinggi.
Misalnya seperti tugas seorang pemimpin cabang yang harus mencapai target tertentu kemudian melaporkannya kepada pimpinan pusat. Jika target tercapai maka ia dianggap sebagai seorang pemimpin yang kompeten dan bertanggung jawab.
3. Akuntabilitas Horizontal
Berbeda dengan jenis sebelumnya, akuntabilitas horizontal tidak berpacu pada jabatan. Jenis ini lebih mendahulukan tanggung jawab kepada konsumen, lingkungan, dan masyarakat luas. Contohnya seperti pemberian layanan publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Fungsi Akuntabilitas
Sebenarnya kenapa akuntabilitas menjadi aspek yang penting dalam perusahaan dan organisasi? Jawabannya karena akuntabilitas mempunyai berbagai fungsi yang dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan kinerja.
1. Sebagai Alat Monitor
Fungsi utama dari akuntabilitas adalah sebagai alat monitor untuk mengawasi tugas yang telah diberikan kepada seorang pemimpin atau pegawai. Melalui akuntabilitas proses pencapaian target dapat dinilai dan diperkirakan sejak awal.
Selain itu, akuntabilitas juga berguna untuk mengukur keberhasilan tugas yang telah dilaksanakan. Biasanya proses pengukuran tersebut dilakukan ketika ada evaluasi kerja. Biasanya tugas yang berhasil punya bentuk tanggung jawab yang baik.
2. Menghindari Penyalahgunaan Wewenang
Baik dalam organisasi, perusahaan, maupun pemerintahan, pasti terdapat berbagai posisi dengan kedudukannya sendiri-sendiri. Tak jarang seseorang yang punya jabatan tinggi menggunakan otoritasnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Maka dari itu, akuntabilitas hadir sebagai upaya untuk memperkecil risiko terjadinya penyelewengan dalam kinerja sehari-hari. Ditambah dengan laporan pertanggungjawaban yang harus disusun dengan rinci agar dapat disesuaikan dengan hasil kerja.
Dibandingkan dengan fungsi sebelumnya, dalam ranah pemerintahan akuntabilitas menjadi komponen yang paling penting. Anda bisa melihat contohnya pada kasus korupsi yang menjadi bukti dari penyalahgunaan wewenang dan kedudukan oleh pejabat tinggi negara.
Contoh Akuntabilitas
Di dalam dunia kerja dan pemerintahan, akuntabilitas menjadi aspek yang krusial untuk dipertimbangkan. Oleh karena itu, agar lebih mudah dalam memahami akuntabilitas simak contoh kasusnya di bawah ini.
1. Akuntabilitas di Perusahaan
Ketika menjalankan pekerjaan sebagai seorang pemimpin cabang atau karyawan, tentunya kita akan diberikan tanggung jawab dan tugas yang harus dipenuhi. Sebab setiap perusahaan mempunyai tujuan dan target yang harus dicapai.
Misalnya saat Anda bekerja sebagai seorang staf pemasaran yang bertugas untuk mempromosikan dan menaikkan angka penjualan. Pada evaluasi kerja, atasan akan meminta laporan pencapaian sebagai bentuk tanggung jawab selama bekerja.
2. Akuntabilitas di Pemerintahan
Selain dalam dunia kerja dan bisnis, akuntabilitas juga diterpakan di ranah pemerintahan. Contohnya dapat dilihat dari dokumen perencanaan, kontrak kerja, dan laporan akhir. Dalam dokumen-dokumen tersebut umumnya tercantum informasi rinci tentang proses jalannya suatu program.
Dari dokumen perencanaan dapat dinilai bagaimana keseriusan seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan pada dokumen laporan, bisa dilihat akuntabilitas dan pertanggungjawaban pemimpin selama berupaya mencapai tujuan.
Kriteria Laporan Berdasarkan Prinsip Akuntabilitas
Cara paling mudah untuk menilai akuntabilitas seseorang adalah dengan melihat laporan keuangan yang diberikan ketika evaluasi. Dalam laporan ini harus mencakup beberapa kriteria penting, seperti:
1. Sumber Dana
Salah satu ciri laporan yang akuntabel pasti punya rincian anggaran biaya beserta sumber dananya. Ada juga penjabaran tentang proses pemerolehan dana yang wajib dipertanggungjawabkan kepada pihak pemberi.
2. Rincian Alokasi Dana
Setiap anggaran dana yang telah digunakan untuk menjalankan suatu program harus dilaporkan sesuai keadaan di lapangan. Maka dari itu, di dalam laporan perlu ada sub bab yang menjabarkan tentang rincian alokasi dana dan outputnya.
3. Mencantumkan Bukti
Rasanya kurang lengkap apabila dalam dokumen laporan tidak ada dokumen tambahan yang dicantumkan sebagai bukti. Terutama yang bentuknya berupa nota , kuitansi, dan cek yang berhubungan langsung dengan penggunaan dana.
Tak hanya itu, bukti juga bisa berupa dokumentasi foto yang diambil selama jalannya program. Sebaiknya setiap kegiatan yang dilakukan dalam program didokumentasikan sebagai arsip dan bukti nyata pelaksanaan.
4. Dilaporkan secara Rutin
Meskipun laporan tidak diberikan setiap waktu, namun lebih baik proses pelaporan dilakukan secara rutin. Tujuannya untuk mengawasi dan mempertanggungjawabkan wewenang yang sudah diberikan. Sehingga proses pemeriksaan jadi lebih mudah dan akurat.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas adalah bentuk tanggung jawab seseorang terhadap jabatan dan pekerjaannya. Akuntabilitas sendiri bisa diterapkan dalam lingkup perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan sesuai konteks.