Siapa yang tidak pernah mendengar kata server? Yap, ia selalu bisa kita temukan di berbagai perangkat keras seperti laptop, handphone, atau komputer. Tapi pernahkah kamu membayangkan apakah yang dimaksud dengan server? Apa saja jenis-jenis server? Atau bagaimana sejarah awal server?
Bagi kamu yang bukan anak IT mungkin belum mengetahui seluk-beluk mengenai server. Oleh karenanya, di artikel ini kamu bisa memahami apa itu server, sejarah awal adanya server, dan penjelasan tentang jenis dan fungsi server.
Apakah yang Dimaksud Dengan Server?
Server, yang merupakan bahasa Inggris, dapat diartikan sebagai peladen dalam bahasa Indonesia. Peladen dapat dimaknai sebagai pihak yang melayani permintaan. Pengertian tersebut sejalan dengan definisi server menurut Jargon File, yaitu proses memenuhi perintah atau permintaan yang biasanya dilakukan dalam jarak jauh.
Ada banyak jenis data yang disimpan oleh server, misalnya informasi dan dokumen-dokumen yang rumit. Sesuai dengan definisinya, layanan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien dalam memberikan informasi pada pengguna atau pengunjungnya.
Menyediakan layanan akses kilat untuk menerima atau mengirim informasi merupakan peran server sangat krusial. Emm, tapi bagaimana sih penampakan fisiknya server itu? Wujud server adalah jaringan komputer dengan ukuran yang sangat besar.
Karena ukurannya yang sangat besar, ia mempunyai beberapa komponen pendukung seperti prosesor dan RAM dengan kapasitas besar.
Sejarah Server
Setelah mengetahui apakah yang dimaksud dengan server, berikutnya kita perlu mengetahui sejarah server. Tim Berners-Lee pada tahun 1989 mengajukan sebuah proyek untuk mempermudah para peneliti di masa itu saling bertukar informasi.
Setelah proyeknya disetujui, tahun 1990 Mr. Lee menulis dua program, salah satunya adalah web server yang paling sering kita temukan di masa sekarang adalah World Wide Web, disingkat WWW.
Karena efektivitas dan efisiensi World Wide Web sejak 1991 hingga 1994, kedua aplikasi tersebut akhirnya diadopsi oleh sejumlah sistem operasi agar lebih banyak orang yang bisa menggunakannya, bukan hanya peneliti.
Akhirnya, pada 1994, Tim Berners-Lee membakukan World Wide Web Consortium (W3C), sebuah organisasi yang mengatur pengembangan atas teknologi lainnya, seperti HTTP dan HTML.
Fungsi dan Jenis Server
Secara umum, fungsi server bisa dipetakan menjadi tiga, yaitu :
- Menyimpan data dan aplikasi yang dibutuhkan oleh komputer
- Memberi keamanan dengan fitur security yang berbasis server
- Melindungi firewall pada semua jaringan komputer
Apakah cuma tiga? Tentu saja tidak! Kegunaan server yang lainnya tergantung dari jenis server itu sendiri. Berikut adalah enam jenis dan fungsi server:
-
Web Server
Jenis yang pertama ini merupakan server yang diciptakan oleh Tim Berners-Lee Web. Web server merupakan jaringan komputer yang hanya melayani permintaan HTTP dan HTTPS.
Bagaimana cara kerjanya? Web server terlebih dahulu menerima kode dari browser, kemudian kode tersebut dikirim kembali dengan bentuk laman web.
Fungsi web server ini bukan hanya untuk mengirim data, melainkan juga dapat digunakan untuk meninjau manajemen pekerjaan pada perangkat keras. Contoh perangkat keras yang dimaksud seperti router web, printer, dan kamera.
-
Game Server
Kamu suka bermain game? Nah, jenis server yang satu ini khusus untuk kamu. Tujuan dari server ini adalah untuk memberikan pengalaman bermain yang baik bagi pengguna. Hal ini berkaitan dengan banyaknya permainan berbasis multiplayer online, sehingga server ini hadir untuk menghindarkan lag pada game kamu.
Dua kategori game server adalah:
-
- Game server eksternal:
Fungsi dari server ini adalah untuk menyimpan data game.
-
- Game server internal:
Fungsi dari server ini adalah untuk menyimpan penyimpanan sendiri melalui komputer pengguna. Contoh game server yang bisa digunakan adalah steam.
-
Proxy Server
Proxy server berperan penting bagi para pengguna. Jenis server ini menjadi perantara, antara pengguna dengan web server, saat kita sedang “berseluncur”. Sebelum melanjutkan ke web server, semua pengguna pasti akan melalui proxy server terlebih dahulu.
Kenapa harus begitu? Sesuai dengan fungsi dari proxy server, yaitu untuk menjaga keamanan IP address pengguna. Tanpa proxy, IP address akan sangat mudah terlacak atau terlihat.
Hal ini menyebabkan kita akan mudah terkena virus, malware, hingga kebocoran informasi penting, misalnya kata sandi, yang tersimpan di browser. Hii, mengerikan ya…
-
Mail Server
Jenis server yang selanjutnya adalah Mail Server. Server ini melayani pengguna yang ingin bertukar pesan elektronik dengan sesama pengguna. Mail server dibagi menjadi dua, yaitu server surat masuk dan server surat keluar.
Fungsi dari mail Server adalah untuk bertukar pesan ke sesama pengguna dengan beberapa langkah protokol mail dengan file yang terdukung berupa teks, gambar, dan lainnya sesuai client web yang digunakan.
-
File Transfer Protocol (FTP) Server
File Transfer Protocol (FTP) Server merupakan protokol internet yang memberikan akses data server pada suatu jaringan. Melalui server, klien dapat meminta akses untuk tukar menukar file. Jenis server ini memiliki fungsi memberikan pelayanan kepada pengunjung dan klien untuk mengakses transfer pada data di server.
-
Database Server
Pengelolaan basis data dan penerimaan permintaan klien untuk mengakses basis data adalah layanan jenis server ini. Database server terbagi dalam empat jenis, yaitu: relation database, flat file database, relational-object database, dan object database.
Database server berfungsi memberi layanan big data yang simpel untuk mempermudah pengguna layanan. Banyak lembaga yang menggunakan server ini sebagai penyimpanan berbagai informasi yang dibutuhkan.
Kasus Seputar Server yang Sedang “Hot”
Di kancah nasional, pada Jumat (21/5/2021) Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan adanya kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia yang dikelola BPJS Kesehatan.
Bukan hanya itu, data-data ini kemudian juga diperjualbelikan di situs raisforum.com. Data yang bocor mencakup NIK, KTP, nomor telepon, email, nama, alamat, hingga nominal gaji.
Melansir dari Tempo.co, Kepala Humas BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma’ruf menyebutkan bahwa dengan big data kompleks yang tersimpan di server BPJS, mereka sudah memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis untuk menjamin kerahasiaan data.
Sementara itu, di kancah internasional, Sabtu (22/5/2021) Newsweek melaporkan adanya kebocoran data 4,5 juta pengguna maskapai penerbangan global, seperti Malaysia Airlines, Air India, Singapore Airlines, Finnair, dan lainnya.
Penumpang yang datanya bocor adalah mereka yang melakukan perjalanan antara 26 Agustus 2011 dan 20 Februari 2021.
Data penumpang yang bocor diantaranya adalah nama, informasi kontak, tanggal lahir, data kartu kredit, dan detail paspor. Kebocoran tersebut terjadi karena adanya peretasan server utama Air India.
Kasus-kasus ini menunjukkan betapa pentingnya bagi kita untuk memahami apakah yang dimaksud dengan server dan pengelolaan server yang baik. Hal ini dikarenakan server tersebut menyimpan miliyaran data orang yang sifatnya sensitif, atau rentan disalahgunakan.