Assessment adalah salah satu hal yang umum dilakukan oleh perusahaan ketika sedang merekrut tenaga kerja baru. Selain itu, assessment ini juga biasa dilakukan untuk menentukan apakah seorang karyawan memang layak untuk naik jabatan atau tidak.
Tidak hanya dikenal di dunia pekerjaan, kata assessment juga sering disebutkan di dunia pendidikan. Kalau di dunia pendidikan, assessment ini bisa jadi tolok ukur keberhasilan penyampaian kurikulum pada peserta didik. Lalu, bagaimana kalau assessment di dunia kerja?
Assessment Adalah Penilaian
Singkatnya, assessment merupakan penilaian yang dilakukan oleh instansi atau perusahaan kepada karyawannya dalam periode waktu tertentu. Assessment ini dilakukan untuk memahami apakah kinerja karyawan memang mendukung tujuan perusahaan atau tidak.
Selain itu, assessment juga bisa diartikan sebagai serangkaian tes yang biasa diberikan perusahaan kepada calon karyawan atau karyawan untuk bisa mengetahui sesuai tidaknya kualifikasi mereka terhadap pekerjaan.
Assessment ini bisa dilakukan dalam bentuk tes lisan ataupun tes tulis dan bahkan juga bisa berupa aktivitas fisik. Ada pula pengertian lain tentang assessment yaitu proses mempertimbangkan informasi yang berhubungan dengan individu ataupun situasi terkini untuk dilaksanakan penilaian.
Dari berbagai pengertian tersebut, bisa diketahui dengan jelas bahwa assessment adalah bagian dari proses penilaian atas situasi atau individu yang bisa memberikan gambaran tentang berhasil tidaknya mencapai suatu tujuan.
Tujuan Assessment
Assessment biasa dilakukan untuk meningkatkan nilai atau mutu suatu situasi ataupun individu. Dari proses penilaian ini hasilnya nanti bisa dilakukan evaluasi sekaligus perbaikan terhadap kelemahan atau kekurangan yang ditemukan.
Sedangkan tujuan assessment yang biasa dilakukan oleh perusahaan diantaranya sebagai berikut.
- Meningkatkan loyalitas karyawan ke perusahaan maupun perusahaan ke karyawan
- Mempermudah pelaksanaan pengembangan usaha serta upaya untuk mencapai target
- Menyesuaikan program pelatihan kerja yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan karyawan
- Membuka peluang bagi karyawan untuk bisa naik jabatan
- Sebagai bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi karyawan supaya bisa terus memberikan performa yang maksimal bagi perusahaan
- Mempererat hubungan antara karyawan dengan perusahaan
Fungsi Assessment
1. Fungsi Formatif
Kalau dalam dunia kerja, assessment memiliki fungsi formatif yang lebih menitikberatkan pada pemberian imbal balik pada karyawan. Dengan demikian, para karyawan ini nantinya akan meningkatkan standar mereka sendiri dalam proses pembelajaran.
Sama halnya dengan dunia kerja, di dunia pendidikan fungsi formatif assessment juga berkaitan dengan imbal balik atau feedback yang diberikan kepada peserta didik. Assessment ini nantinya juga bisa dijadikan dasar untuk menyempurnakan proses pembelajaran.
2. Fungsi Sumatif
Untuk fungsi sumatif, kalau di dunia kerja, assessment bisa dijadikan dasar pertimbangan mengenai diterima atau ditolaknya karyawan baru. Selain itu, assessment ini juga dijadikan dasar pertimbangan soal apakah seorang karyawan layak untuk naik jabatan atau tidak.
Intinya, fungsi ini akan dipergunakan untuk menilai apakah subjek atau karyawan yang dimaksud bisa memenuhi kualifikasi suatu jabatan atau tidak.
Sebenarnya untuk fungsi assessment yang umum disebutkan ada dua sebagaimana yang sudah disebutkan di atas. Akan tetapi, ada pula fungsi assessment yang lainnya, yaitu:
3. Fungsi Diagnosis
Assessment memiliki fungsi diagnosis, yaitu mendeteksi apa yang menjadi kelemahan sekaligus kelebihan yang dimiliki oleh karyawan. Kalau dari assessment ini ditemukan adanya kelemahan, nantinya perusahaan bersama-sama karyawan bisa mencari solusinya.
4. Fungsi Penempatan
Setiap manusia memiliki kemampuan yang tidak sama dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Terkait dengan hal ini, assessment akan membantu para karyawan menentukan penempatan kerja yang tepat yang bisa mendorong mereka untuk lebih produktif.
5. Fungsi Penilaian Keberhasilan
Assessment juga memiliki fungsi lain yaitu untuk menilai tingkat keberhasilan sebuah perusahaan. Apabila seorang karyawan ditempatkan pada suatu posisi dan dia bisa menyelesaikannya dengan baik, maka perusahaan tadi bisa tahu apa target yang sudah dicapai oleh karyawan tadi dengan kinerjanya.
Jenis-Jenis Assessment yang Digunakan Dalam Perekrutan Karyawan Baru
Ketika melakukan perekrutan karyawan baru, tidak jarang perusahaan juga sekalian mengadakan assessment. Hal ini memang sengaja dilakukan supaya perusahaan mendapatkan kandidat terbaik untuk setiap posisi yang ditawarkan.
Assessment yang dilaksanakan ini sendri bisa bermacam-macam dan secara umum jenisnya sebagai berikut.
1. Fisik
Assessment ada yang dilakukan secara fisik dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana ketahanan serta kekuatan fisik para kandidat dalam mengerjakan pekerjaan. Assessment ini umum dilakukan khususnya pada perusahaan yang menggunakan alat besar misalnya di bidang manufaktur.
Kalau ternyata hasil assessment fisiknya kurang baik, kemungkinan besar calon karyawan yang bersangkutan tidak bisa menjalankan tugasnya dengan optimal di masa depan. Sehingga ada kemungkinan juga calon karyawan ini akan ditolak dan tidak diterima bekerja di sana.
2. Kemampuan Kognitif
Assessment kognitif secara umum dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kecerdasan calon karyawan. Selain itu, penilaian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kiranya seberapa kritis para calon karyawan tadi dalam mencari solusi yang efektif pada saat menghadapi masalah dalam pekerjaannya.
3. Kepribadian dan Integritas
Tidak hanya menilai kecerdasan para calon karyawan, perusahaan juga akan menilai kepribadian mereka. Hal ini memang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan agar tahu bagaimana sifat para kandidat khususnya yang ada kaitannya dengan pekerjaan yang kelak akan menjadi tanggung jawabnya.
Penilaian ini bukan hanya dilakukan untuk mengetahui kepribadian calon karyawan, tetapi juga untuk mengetahui bagaimana tingkat integritas mereka. Sebenarnya antara penilaian integritas dengan penilaian kepribadian itu mirip.
Hanya saja, assessment integritas ini lebih fokus pada sejumlah perilaku yang cenderung akan dilakukan oleh kandidat dan hal ini berkaitan dengan kejujuran.
Jenis-Jenis Assessment yang Digunakan Dalam Rangka Kenaikan Jabatan
Sekali lagi, assessment tidak hanya dilakukan pada saat perekrutan karyawan baru. Tetapi juga untuk mengukur apakah seorang karyawan layak mendapat kenaikan jabatan atau tidak. Biasanya indikator yang digunakan ialah kualitas kepemimpinan dan cara mereka dalam menyelesaikan masalah.
Terkait dengan penilaian untuk kenaikan jabatan ini, jenis-jenis assessment yang umum dilakukan ialah sebagai berikut.
1. Presentasi
Assessment yang pertama ialah untuk menguji kemampuan karyawan dalam melakukan presentasi dan menjelaskan suatu produk. Penilaian ini bisa dijadikan pertimbangan penting jika jabatan yang baru mengharuskan karyawan tersebut untuk melakukan presentasi cukup sering.
2. Psikometri
Kalau assessment psikometri, ini biasa dilakukan untuk mengukur bagaimana tingkat kesesuaian jabatan baru yang ditawarkan dengan karyawan yang diusulkan. Tingkat kesesuaian bisa bisa diketahui melalui pengetahuan sekaligus kepribadian dan kapabilitas karyawan dalam menyelesaikan masalah.
3. Role Playing dan Analisis Kasus
Assessment Role Playing merupakan penilaian yang dilakukan dengan simulasi dan simulasi ini berkaitan dengan pekerjaan baru yang ditawarkan. Dalam assessment ini, akan diketahui bagaimana kehandalan karyawan tadi dalam menghadapi skenario terkait jabatan baru yang sudah disusun.
Selain itu, ada juga assessment analisis kasus yang juga membuat karyawan menghadapi sejumlah skenario. Namun, pada ssessment kali ini, akan lebih diperhatikan bagaimana kompetisi karyawan tadi. Misalnya karyawan harus mampu memberikan jawaban lebih detail saat memberikan solusi.
Sebagai kesimpulan, assessment adalah hal yang sangat penting dan sebaiknya dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana kemampuan dan kepribadian seseorang. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan mereka bisa diketahui melakukan penilaian ini.
Assessment bisa meliputi berbagai hal termasuk di dalamnya kemampuan fisik, kognitif, keterampilan serta kepribadian. Bahkan untuk beberapa kondisi, penilaian juga bisa dilakukan melalui analisis peran dan role playing.