Apa Saja Unsur Intrinsik Puisi? Penjelasannya Lengkap Disini!

Unsur intrinsik puisi membentuk karya secara keseluruhan sehingga dapat memberikan penggambaran yang memiliki rasa. Hal ini membuat karya sastra terasa sangat berkesan. Puisi merupakan karya sastra yang menggunakan gaya bahasa luas. Termasuk penggunaan diksi dan majas.

Puisi umumnya cenderung memiliki kalimat yang sedikit serta beberapa aturan yang membatasinya. Hal inilah yang membuat sebuah karya sastra disebut dengan puisi, karena mempunyai ruang lingkup yang mendasari serta membatasinya.

Pengertian Puisi

Pengertian Puisi

Puisi didefinisikan sebagai bentuk penggambaran tentang sebuah fenomena dengan menggunakan kata-kata tersirat. Dapat dikatakan bahwa puisi mengekspresikan suatu hal secara tidak langsung. Tujuannya adalah agar pembaca bisa menikmati setiap kata pada puisi yang mengandung sebuah arti.

Terdapat unsur yang menyusun sebuah puisi sehingga dapat terlihat menarik dan artinya dapat dipahami dengan baik. Unsur intrinsik puisi merupakan komponen puisi terpenting untuk dapat membentuk sebuah karya menjadi satu kesatuan.

Unsurnya terdiri dari diksi, emosi, intonasi, tema, gaya bahasa, yakni, amanat, rima, dan lainnya. Setiap unsur memiliki peranan tersendiri yang dapat membentuk sebuah karya puisi secara utuh.

Jenis-Jenis Unsur Intrinsik Puisi

Unsur intrinsik terdiri dari dua jenis yaitu fisik dan batin. Setiap unsur memiliki peranan penting agar sebuah karya bisa disebut sebagai puisi. Apa saja unsur intrinsik puisi, seperti inilah penjelasannya.

1. Unsur Batin

Unsur Batin

Pada puisi, perlu terdapat unsur batin untuk menggambarkan masalah dan emosi yang tertuang dalam sebuah kata.

Unsur esensial ini sering disebut juga sebagai hakikat dari pesona puisi itu sendiri. Unsur ini dapat menciptakan kesan, rasa, emosi, dan lainnya sehingga mampu memberikan sensasi menarik bagi pembaca. Apa saja unsur tersebut, inilah informasinya.

a. Notasi/Nada

Unsur ini akan terlihat saat puisi dibacakan oleh sastrawan. Intonasi bisa dikatakan juga sebagai nada. Akan ada penekanan pada beberapa kata tertentu untuk memperjelas arti.

Adanya intonasi membuat penikmat puisi dapat memahami kisah yang ingin diceritakan oleh sastrawan.

Unsur ini berhubungan erat dengan ekspresi, sikap, dan cara sastrawan membacakan karya. Hal ini membuat para penikmat terhanyut dan ikut merasakan kesedihan, marah, maupun kegembiraan.

b. Tema

Tema menjadi ide dasar cerita yang akan dipresentasikan dalam karya sastra puisi. Unsur ini dapat diungkapkan secara implisit maupun eksplisit. Hal tersebut ditentukan oleh penulis sendiri.

Jenis tema yang umumnya digunakan oleh para sastrawan diantaranya seperti kesedihan, percintaan, dan lainnya. Dengan adanya tema, karya sastra dapat dikembangkan secara lebih terarah sehingga mampu menarik perhatian para pembaca.

c. Emosi/Rasa

Unsur intrinsik puisi yang berkaitan dengan batin ini berfokus pada perasaan dan rasa yang ingin dihadirkan dalam sebuah karya sastra.

Dalam sebuah puisi, perlu diciptakan sebuah persoalan yang dapat memicu emosi serta mampu memberikan rasa kepada penikmat. Melalui emosi dan rasa yang diciptakan, sastrawan ingin menyampaikan sebuah cerita yang mampu memiliki kesan kuat.

Hal ini berhubungan erat dengan psikologi, latar belakang, lingkungan, dan pengalaman sastrawan. Unsur ini bisa dikatakan sebagai bentuk ekspresi sastrawan yang dituangkan dalam puisi. Diantara adalah ekspresi kesedihan, keceriaan, dan lainnya.

d. Amanat

Amanat bisa diartikan sebagai makna atau pesan yang terkandung dalam sebuah puisi. Dalam puisi, amanat bisa berupa anjuran yang dikemas dengan kata persuasi sehingga mampu mendorong penikmat memikirkan atau melakukan suatu hal.

Ini dapat menjadi unsur yang sangat krusial dalam sebuah puisi karena dapat diarahkan untuk menciptakan gagasan, kritik, hingga solusi akan sebuah permasalahan tertentu. Penyampaian amanat melalui puisi lebih menarik dan bisa dipahami secara lebih mudah.

2. Unsur Fisik

Unsur Fisik

Apabila sudah memahami apa itu unsur intrinsik puisi batin. Selanjutnya adalah membahas tentang unsur fisik. Jenis unsur ini merujuk pada pembuatan puisi yang berfokus pada bagian strukturnya.

Unsur ini membuat puisi memiliki ciri khas tersendiri. Adanya komponen yang menyusun unsur ini, membuat puisi dapat ditulis secara lebih terstruktur. Berikut diantaranya.

a. Gaya Bahasa

Tidak hanya perlu menentukan kosakata yang tepat saja. Namun dalam puisi juga ada susunan kata berkarakter dengan makna ganda, menggunakan majas, dan konotatif. Hal ini disebut dengan gaya bahasa.

Setiap sastrawan mungkin akan menggunakan gaya bahasa yang berbeda untuk berkomunikasi dengan penikmat puisi.

Penggunaan gaya bahasa dapat ditentukan dari kondisi lingkungan dan psikologis sastrawan sehingga mampu menimbulkan ciri khas tersendiri. Hal ini dapat menjadi karakter yang membuat karya sastra seorang sastrawan bisa lebih mudah dikenali.

b. Diksi

Penggunaan diksi yang tepat dapat meningkatkan pesona sebuah karya. Unsur intrinsik puisi fisik ini berkaitan dengan cara sastrawan dalam menggunakan kosakata yang dipilih dalam puisinya.

Diksi yang dipilih perlu sesuai sehingga terasa lebih selaras dan harmonis dengan tema yang telah ditentukan. Inilah alasannya setiap kata dalam puisi bisa saja tidak umum didengar.

Meskipun begitu, namun fokus utama diski adalah menciptakan karakter yang mampu membuat puisi berkesan dan dapat dinikmati.

c. Kata Konkret

Kata konkret berperan sebagai unsur yang membuat imaji dapat terlaksana sesuai dengan keinginan sastrawan. Selanjutnya, kata konkret mempunyai sifat yang imajinatif sehingga mampu menimbulkan sebuah imaji.

Umumnya, kata konkret dapat berupa sebuah lambang, simbol, hingga kiasan. Adanya unsur ini mampu memberikan pengalaman berbeda bagi penikmat puisi.

d. Rima

Puisi memiliki ciri khas adanya persamaan pada potongan baris yang ada pada bagian awal dan akhir kalimat. Persamaaan ini berupa nada serta bunyi yang dikatakan sebagai rima. Keindahan rima dapat membuat puisi terasa lebih menawan.

Penggunaan kata dalam hal ini tentu sangatlah penting untuk menciptakan rima yang sesuai. Unsur ini juga akan berkaitan dengan intonasi sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat tersirat secara baik dan bisa dipahami dengan cara yang lebih menyenangkan.

e. Tipografi

Unsur fisik tidak hanya berhubungan dengan kata saja, namun juga terhadap bentuk sebuah karya sastra. Keseluruhan bentuk pada puisi disebut dengan tipografi. Cangkupannya terdiri dari bunyi, frase, kata, bait, kalimat, dan larik.

Bentuk sendiri lebih menekankan kepada struktur dari puisi seperti penggunaan huruf besar, panjang sebuah bait, penggunaan tanda baca, dan lainnya.

Fungsi utama tipografi adalah membentuk struktur fisik puisi sehingga mampu memiliki output berupa rasa, suasana, dan isi yang mendalam. Hal ini akan membuat pembacaan dan penikmatan puisi dapat dilakukan dengan lebih mudah.

f. Imaji

Dalam unsur ini berkaitan erat dengan penggunaan indera. Ada beberapa imaji yang ada, diantara adalah imaji taktil yang merupakan sentuhan, imaji auditif dari suara, dan imaji visual dari penglihatan.

Adanya unsur ini membuat penikmat mampu merasakan hal-hal menarik dalam sebuah puisi. Hal ini dapat memberikan kesan yang kuat untuk sebuah karya sastra.

Memahami unsur intrinsik puisi sangatlah penting untuk membuat hasil karya yang menawan. Dengan adanya perpaduan berbagai unsur, setiap kata yang disampaikan dalam puisi dalam memiliki makna dan bisa dirasakan.

Bagikan Postingan: