Apa Itu Huruf Konsonan? Pengertian dan Contoh Lengkapnya

Orang-orang mungkin sudah sering mendengar tentang istilah huruf konsonan, tapi sebagian dari mereka masih belum tahu tentang arti sebenarnya dari jenis huruf ini. Pembahasan terkait jenis-jenis huruf seperti ini sebenarnya sudah dijelaskan sejak kita duduk di bangku SD.

Namun, tak jarang dari kita yang sudah melupakan terkait penjelasan-penjelasannya tersebut ketika sudah dewasa. Padahal, penjelasan terkait jenis-jenis huruf ini harus selalu diingat, agar Anda bisa mengajarkannya kembali ke anak-anak Anda yang masih duduk di bangku sekolah tersebut.

Mulai dari huruf vokal, huruf abad, huruf konsonan, huruf tebal, huruf kapital, hingga huruf diftong merupakan jenis-jenis huruf yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam hal ini, kami akan membahas tentang salah satu jenisnya terlebih dahulu.

Apa Itu Huruf Konsonan?

Apa Itu Huruf Konsonan

Jenis huruf yang satu ini dapat diartikan sebagai huruf yang diucapkan dengan suara yang terdengar terperangkap. Istilah konsonan dalam huruf ini berasal dari salah satu kata dalam bahasa Latin yang tidak lain adalah symphonon dan memiliki arti diucapkan dengan.

Huruf-huruf seperti B, C, D, F, G, H, J, K, L, M, N, P, Q, R, S, T, V, W, X, Y, Z termasuk jenis huruf yang ketika diucapkan akan terdengar suara yang seperti terperangkap. Suara terperangkap akan terdengar ketika seseorang mengucapkan salah satu huruf konsonan.

Mengapa bisa begitu? Karena seseorang yang mengucapkan huruf-huruf ini akan mengalami penyumbatan yang berbeda-beda dalam aliran udara mulutnya masing-masing. Maka dari itu, suara yang dihasilkan dari pengucapan huruf ini berbeda dengan suara dari pengucapan huruf lainnya.

Huruf C, Q, Y, dan X tidak bisa digunakan pada bagian akhir suku kata Bahasa Indonesia. Meski begitu, hal ini tidak membuat jenis huruf lainnya juga tidak bisa digunakan pada akhir kata dasar bahasa Indonesia.

Huruf-huruf seperti T, L, M, N, dan lain sebagainya sering diletakkan pada bagian akhir kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) maupun Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jadi, tidak semua jenis huruf ini tidak bisa digunakan pada bagian akhir kata.

Perbedaan Huruf Konsonan dan Huruf Vokal dalam Bahasa Indonesia

Jika huruf konsonan lebih sering disebut sebagai huruf mati, untuk huruf vokal lebih sering dikenal sebagai huruf hidup. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa kedua jenis huruf ini saling berkebalikan dan memiliki karakteristiknya masing-masing.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga disebutkan tentang pengertian lengkap mengenai huruf vokal atau huruf hidup ini. Jadi, Anda bisa lebih mudah untuk membedakan antara kedua jenis huruf ini. Untuk membantu Anda lebih memahaminya, berikut kami bagikan informasinya:

1. Huruf Vokal

Huruf Vokal

Merujuk pada penjelasan yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian huruf vokal adalah jenis huruf yang dapat melambangkan fonem vokal dan bisa disebut sebagai huruf hidup. Beberapa jenis huruf vokal yang sesuai aturan dasar bahasa Indonesia adalah A, I, U, E, O.

Jika beberapa jenis huruf mati tidak bisa diletakkan pada bagian akhir kata dasar bahasa Indonesia, untuk huruf vokal bisa diletakkan di bagian awal, tengah, maupun akhir suku kata tertentu.

Sebagai contoh, api (huruf vokal di bagian awal), padi (huruf vokal di bagian tengah), dan sore (huruf vokal di bagian akhir). Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa huruf hidup (vokal) dan huruf mati (konsonan) adalah kedua jenis huruf yang saling berbeda.

2. Huruf Konsonan

Huruf Konsonan

Jika huruf hidup (vokal) hanya terdiri dari 5 huruf saja, untuk huruf mati (konsonan) terdiri dari 21 huruf yang berbeda dan telah kami sebutkan di beberapa paragraf sebelumnya. Selain itu, jenis huruf ini juga akan menimbulkan suara yang berbeda dibanding ketika seseorang mengucapkan huruf vokal.

Ketika seseorang mengucapkan salah satu huruf mati (konsonan), maka suara penyumbatan bisa terdengar, sehingga suara mereka akan terdengar seperti terperangkap. Hal ini tidak akan terjadi ketika seseorang mengucapkan huruf vokal yang tidak bisa menimbulkan penyumbatan aliran udara.

Contoh-Contoh Huruf Konsonan dalam Suatu Kata

Contoh-Contoh Huruf Konsonan dalam Suatu Kata

Untuk memahami jenis huruf ini secara lebih jelas lagi, maka Anda juga perlu mengetahui contoh-contohnya dengan baik. Ada berbagai jenis suku kata di Indonesia yang diawali maupun diakhiri dengan jenis-jenis huruf ini. Maka dari itu, kenali apa saja contoh suku kata yang terdiri dari huruf ini.

Berikut adalah beberapa suku kata yang di dalamnya terdapat konsonan baik di bagian awal, tengah, maupun akhir, yaitu:

  • B: Buku, kabin, azab
  • C: Cantik, baca
  • D: Dosa, ada, abad
  • F: Fakir, duafa, maaf
  • G: Gabung, surga, gudeg
  • H: Halaman, saham, tanah
  • J: Jahat, manja, mikraj
  • K: Kamu, pikat, maniak
  • L: Lawan, salah, awal
  • M: Masak, sumpah, diam
  • N: Niat, ranah, lahan
  • P: Putra, apa, intip
  • Q: Qiraah, iqra
  • R: Rawan, suara, agar
  • S: Sana, asli, pupus
  • T: Tidak, botol, sakit
  • V: Vaksin, larva, Molotov
  • W: Wasiat, sawah, takraw
  • X: Xilofon
  • Y: Yatim, sayur
  • Z: Zat, lazim, juz

Cara Mengajar Huruf Konsonan kepada Anak-Anak

Cara Mengajar Huruf Konsonan kepada Anak-Anak

Para orang tua maupun guru di sekolah harus bisa mengajarkan tentang huruf ini kepada anak-anak yang masih berusia dini. Hal ini perlu dilakukan agar mereka bisa mengetahui bahwa di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ada berbagai jenis huruf yang berbeda.

Meski di sekolah anak-anak sudah mendapatkan ilmu yang baik terkait jenis huruf ini, tapi para orang tua juga diharuskan untuk mengajarkan kembali kepada anak-anaknya agar mereka tidak mudah lupa. Berikut adalah cara yang tepat untuk mengajarkan tentang huruf mati (konsonan) kepada anak-anak:

1. Jelaskan tentang Pengertiannya

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengajarkan tentang huruf ini kepada anak-anak adalah dengan menjelaskan terkait pengertiannya yang tepat. Sebab, jenis huruf ini dan huruf vokal memiliki pengertian yang saling berbeda, sehingga Anda perlu menjelaskannya dengan sebaik mungkin.

2. Gunakan Metode Pembelajaran yang Klasik

Metode pembelajaran klasik akan selalu berhasil membuat anak-anak lebih mudah paham mengenai suatu hal yang sedang dijelaskan oleh orang tua maupun gurunya. Maka dari itu, Anda juga bisa menggunakan metode pembelajaran ini untuk mengajarkan tentang jenis-jenis huruf yang ada.

Sebagai contoh, Anda bisa mengajak anak-anak untuk menuliskan huruf-huruf mati (konsonan) di papan tulis yang ada di depan kelas secara bergantian. Dengan begitu, anak-anak tidak merasa bosan ketika sedang mempelajari tentang hal ini.

3. Gunakan Media Belajar yang Menarik

Selain metode pembelajaran yang klasik, media belajar yang unik serta menarik juga perlu disiapkan. Sebagai saran tambahan, gunakan media 3 dimensi untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang beberapa suku kata yang terdiri dari huruf konsonan ini.

Pemahaman terkait jenis-jenis huruf dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ini memang harus diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah untuk menghasilkan karya tulis yang sesuai dengan aturan dasar bahasa Indonesia.

Bagikan Postingan: