7 Contoh Cerita Anekdot Antar Teman, Politik, Pendidikan, dll

Agar lebih mudah memahami berbagai contoh cerita anekdot di bawah ini, sebelumnya Anda harus tahu dulu apa definisi dari teks anekdot itu sendiri. Secara sederhana, teks anekdot diartikan sebagai sebuah teks singkat yang berisi tentang hal lucu atau mengandung humor.

Biasanya, hal lucu tersebut berdasarkan pengalaman atau kejadian nyata, yang topiknya bisa tentang hukum, pendidikan, politik, atau kehidupan sehari-hari di sekitar Anda. Selain untuk membangkitkan tawa dan penghibur, teks anekdot juga bisa menjadi sarana untuk memberikan kritikan dengan cara lebih halus.

Karakteristik Teks Anekdot dan Strukturnya

Karakteristik Teks Anekdot dan Strukturnya

1. Ciri / Karakteristik

  • Bersifat menghibur.
  • Isinya satir.
  • Mengandung humor.
  • Mengandung makna tersirat atau pesan moral.
  • Mengandung sindirian atau kritikan.
  • Menggambarkan orang atau kejadian nyata (tapi ada juga yang fiksi dan terlihat sangat nyata).
  • Teks anekdot dikemas dalam bentuk film komedi sketsa humor, podcast, sinetron komei, stand-up comedy, dan acara TV lainnya.

2. Struktur

  • Abstraksi: berisi latar cerita.
  • Orientasi: intro mengenai tokoh atau peristiwa yang akan diceritakan.
  • Event: rangkaian peristiwa yang terjadi.
  • Krisis: masalah yang muncul.
  • Reaksi: penyelesaian masalah.
  • Koda: perubahan tokoh di dalam teks.

Berbagai Contoh Cerita Anekdot

1. Contoh Cerita Anekdot Antar Teman

Contoh Cerita Anekdot Antar Teman

Siang itu Andin dan 3 temannya sedang berbincang di taman dekat rumah Andin. Baru sekitar 3 menit duduk, Andin merasa tidak nyaman dengan aroma aneh di sekitar mereka. Setelah sedikit melakukan pengamatan, rupanya sumber bau berasal dari badan Rina.

2 orang teman lainnya juga tampak tidak nyaman, dan ketiganya pun saling menatap sebagai isyarat bahwa bau tersebut berasal dari salah satu temannya. Mereka tampak semakin tidak nyaman tapi juga tidak enak untuk langsung menegur. Akhirnya Andin memberi kritik dengan cara berikut:

“Rina, kayaknya kamu rajin beres-beres rumah ya?”

“Tidak juga kok. Biasanya ibu aku yang beres-beres”.

“Ah yang bener? Badan kamu masih terlihat berkeringat, sepertinya sebelum kesini kamu baru selesai beres-beres”.

2. Contoh Cerita Anekdot tentang Politik / Pemerintah / Pejabat

Contoh Cerita Anekdot tentang Politik _ Pemerintah _ Pejabat

Dua orang host televisi swasta sedang siaran langsung dan melemparkan sebuah candaan dalam bentuk tebak-tebakan yang mengandung makna tersirat. Host pria memberikan tebakan pertanyaan mengenai nama kursi yang konon dapat memberi efek nyaman luar biasa sampai-sampai membuat lupa.

Bahkan, banyak juga para penikmat kursi yang sampai mengalami amnesia. Host satunya lagi merasa bingung dan tidak tahu jawabannya. Kemudian hots pertama tadi memberitahu bahwa jawabannya adalah “kursi jabatan”.

Melihat temannya masih bingung, host pertama langsung memberi penjelasan bahwa saat masih menjadi kandidat para politisi tersebut memiliki visi misi yang luar biasa bagus dan membuat rakyat terkesan. Tapi setelah berhasil duduk di kursi jabatan, semua visi misi tersebut lenyap dan dilupakan.

3. Contoh Cerita Anekdot Tema Pendidikan

Contoh Cerita Anekdot Tema Pendidikan

Suatu pagi di dalam kelas, seorang guru menginformasikan kepada para siswa mengenai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang akan diterapkan di sekolah tersebut dalam waktu sekitar 1 bulan. Kemudian sang guru juga menanyakan kesiapan para murid mengenai perubahan tersebut.

Sang guru memberikan pertanyaan kepada salah satu murid, “Andi, adakah persiapan yang kamu lakukan untuk perubahan ini?” Murid yang dimaksud dengan lantang menjawab, “Saya akan lebih rajin belajar dan les bahasa Inggris pak”.

“Wah, jawaban kamu sangat bagus Andi. Kalau kamu Irfan?” tanya guru kepada murid lainnya. “Saya akan secepatnya menginformasikan ke orang tua untuk menyiapkan lebih banyak uang pak”, jawab Irfan dan membuat guru merasa bingung. “Kenapa begitu?” tanya guru.

“Karena saat status sekolah berubah menjadi bertaraf internasional, maka uang sekolah pasti naik pak. Bahkan, akan lebih banyak lagi iuran untuk berbagai hal”. Jawab Irfan yang penuh dengan sindirian.

Guru pun menjawab, “Tapi Ifran, jika sekolah ini berganti menjadi SBI, maka statusnya akan setara dengan sekolah-sekolah di luar negeri”. “Gitu ya bu. Soalnya setahu saya SBI adalah singkatan dari Sekolah Bertarif Internasional, hehe”.

Pesan moral dari contoh cerita anekdot di atas adalah SBI identik dengan biaya lebih mahal yang tidak semua wali murid bisa menanggungnya. Selain itu, kualitas sebuah sekolah bisa terlihat dari kualitas para pendidik, perilaku para murid, dan lingkungan sekolah itu sendiri, bukan dari status sekolah.

4. Contoh Cerita Anekdot Menyindir Pemerintah Indonesia

Contoh Cerita Anekdot Menyindir Pemerintah Indonesia

Judul: Kaos Paling Mahal di Negera Ini

Dua orang pria tampak sedang mengobrol sambil minum kopi. Terdengar samar-samar bahwa topik yang dibahas adalah pemerintah Indonesia. Salah satu dari keduanya mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sangat ternyata lucu.

Sebab, tujuan mereka kaya adalah untuk membeli satu buah kaos oblong berdesain sederhana. Teman lainnya merasa bingung dengan pernyataan tersebut.

Temannya tadi kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa kaos tadi harganya bisa miliaran dan karena semahal itu sampai-sampai politisi harus mencuri uang negara alias korupsi. Sedangkan kaos yang dimaksud adalah kaos tahanan KPK.

5. Contoh Cerita Anekdot Singkat Lucu

Contoh Cerita Anekdot Singkat Lucu

Siang itu terasa sangat terik dan membuat Tono yang baru pulang dari kampus ingin meneguk minuman dingin. Tono menepikan motornya ke dekat pedagang keililing di pinggir jalan dan membeli 1 cup es teh.

Karena jalanan di depan tampak sangat macet, Tono masih duduk di atas motor sambil menikmati minuman yang baru dibeli. Sang penjual terlihat sedang mengambilkan uang kembalian dan Tono mengajaknya berbincang. “Sudah lama pak jualan keliling?” “Sekitar 25 tahun mas” jawab pedagang.

Tono menyambung obrolan, “Wah lama juga ya. Bapak tidak ingin istirahat saja di rumah? Biar anak-anak yang memberikan nafkah”. Bapak berambut putih itu menjawab, “Anak bapak ada 3 dan semuanya sibuk mas setiap hari. Mereka dari pagi sampai malam di kampus, rumah sakit, dan polda”.

Rudi tercengang mendengar jawaban tersebut dan langsung merepson, “Wah, keren pak! Hasil berjualan keliling bisa membuat anak-anak sukses”. “Alhamdulillah, anak-anak saya berhasil jualan minuman keliling seperti saya dan paling ramai di tempat-tempat yang saya sebut tadi”.

6. Contoh Teks Anekdot dalam Bentuk Cerita

Contoh Teks Anekdot dalam Bentuk Cerita

Seorang polisi memberhentikan tukang becak karena telah melanggar lalu lintas. Polisi menginformasikan bahwa becak tidak boleh lewat jalan yang dimaksud karena ada rambu bergambar becak dengan tanda silang besar warna hitam.

Tukang becak merasa tidak bersalah dan memberikan pembelaan bahwa rambu tersebut bergambar becak saja tanpa ada yang mengayuh / pengemudi. Sementara becak bapak tersebut ada pengemudinya, yang artinya boleh lewat jalan tadi.

7. Contoh Teks Anekdot tentang Sekolah

Contoh Teks Anekdot tentang Sekolah

Siang itu, seorang guru terlihat memberikan sosialisi di depan para murid baru tentang kegiatan ekstrakurikuler. “Anak-anak, belajar itu ada banyak caranya, termasuk di dalam dan luar kelas. Jika di luar kelas, caranya bisa lewat ekstrakurikuler, seperti sepak bola, renang, kelas tari, pramuka, dan sebagainya”.

“Bukan hanya menyenangkan, tapi ada banyak manfaat lainnya”. Penjelasan sang guru membuat banyak murid antusias dan salah satu murid baru bernama Intan mengajukan pertanyaan “Manfaat apa bu yang bisa kami dapat?”

Sang guru dengan lembut menjawab “Ada banyak. Kalian bisa belajar manajemen waktu, bisa lebih disiplin, belajar kepemimpinan, dan pengalaman berorganisasi juga bisa menjadi bekal saat kalian dewasa nanti”

“Ada satu lagi bu manfaatnya, yaitu mendapat lebih banyak uang saku karena kita akan pulang sore jika ikut ekstrakurikuler” sahut murid lain bernama Arman” Sang guru dan murid lain tertawa mendengarnya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment