Bisnis online dengan sistem reseller dan dropship saat ini semakin diminati. Namun masih banyak yang belum tahu perbedaan reseller dan dropship, sebab keduanya sama – sama menjual kembali produk orang lain.
Jika anda berminat memulai bisnis online dengan sistem tersebut ada baiknya anda mempelajari perbedaannya agar anda tidak salah menentukan tujuan bisnis anda nantinya. Kami akan membahas perbedaan keduanya secara rinci.
Beberapa Perbedaan Reseller dan Dropship
- Stok barang
Perbedaan pertama dapat kita lihat dari stok barang. Untuk menjadi seorang reseller kita harus menyetok barang dengan jumlah tertentu kepada seorang supplier.
Semakin banyak barang yang dibeli maka barang yang diperoleh semakin kompetitif sehingga selisih harga pembelian atau margin dari penjualan akan semakin besar.
Selanjutnya untuk menjadi seorang dropship tidak diharuskan menyetok atau membeli barang dengan jumlah tertentu. Seorang dropship hanya berfokus mencari konsumen. Jika ada pesanan maka akan langsung meneruskan orderan kepada seorang supplier.
- Modal
Perbedaan reseller dan dropship selanjutnya adalah modal. Menjadi seorang reseller yang diwajibkan menyetok barang dengan jumlah tertentu pastinya membutuhkan modal awal untuk menyetok barang.
Untuk seorang dropshipper yang hanya meneruskan orderan kepada seorang supplier tidak membutuhkan modal sedikitpun dalam usahanya.
- Strategi pemasaran
Perbedaan selanjutnya bisa kita lihat dari segi strategi pemasaran, dimana seorang reseller yang memiliki stok barang bisa langsung menawarkan barang yang dijual. Untuk sistem dropship biasanya melakukan pemasaran atau promosi melalui social media, facebook, instagram, website, dan lainnya.
Biasanya konsumen lebih menyukai promosi yang dilakukan seorang reseller karena bisa melihat kualitas barang secara nyata, bukan hanya meraba – raba kualitas barang melalui postingan gambar di social media
- Keuntungan
Biasanya dari segi keuntungan yang dihasilkan untuk seorang reseller lebih banyak dibanding sistem dropship, hal ini disebabkan seorang reseller mendapatkan barang dengan harga yang kompetitif yang diperoleh dari pembelian dalam jumlah banyak.
Seorang reseller bebas menjual barang dengan harga berapapun sehingga keuntungan yang diperoleh juga semakin tinggi, sedangkan dalam sistem dropship menjual barang dengan harga ketentuan dari supplier saja.
- Resiko
Dalam sebuah bisnis tentu saja yang perlu kita pikirkan bukan hanya keuntungannya saja, namun soal kerugian juga perlu kita pertimbangkan secara matang.
Stok barang yang menumpuk membuat resiko kerugian seorang reseller juga semakin besar. Jika penjualan tidak begitu lancer maka akan mengalami kerugian. Sedangkan sistem dropship tidak memiliki resiko kerugian apapun.
Setiap usaha pastilah ada untung dan ruginya, mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Dengan mengetahui perbedaan reseller dan dropship membuat anda bisa memikirkan langkah kedepan bisnis anda.