10 Perbedaan Client dan Customer dalam Dunia Bisnis

Client dan customer merupakan dua istilah yang cukup familiar dalam kehidupan sehari-hari, baik in real life atau pun dunia digital. Keduanya merupakan istilah yang berasal dari dunia bisnis dan seiring waktu menjadi semakin akrab di masyarakat umum. Tapi, tahukah Anda apa perbedaan client dan customer?

Rupanya, masih banyak yang mengira bahwa keduanya memiliki makna sama atau mengarah pada hal yang sama. Padahal nyatanya, client dan customer merupakan dua hal yang sangat berbeda. Agar tidak lagi salah makna atau tertukar menggunakannya pada kalimat, pahami perbedaan keduanya berikut ini.

Sederet Perbedaan Client dan Customer

Bukan hanya satu, tapi client dan customer memiliki perbedaan dari berbagai sisi nih, yang daftarnya bisa Anda cek di bawah ini:

1. Definisi

Definisi

Mari mulai dari perbedaan paling dasar yaitu definisi dari keduanya. Client adalah istilah bahasa Inggris yang jika ditulis dalam bahasa Indonesia maka menjadi “klien”.

Istilah ini mengarah pada suatu pihak yang bisa mendapatkan atau menggunakan suatu produk dari suatu perusahaan tertentu lewat layanan profesional. Pihak yang dimaksud bisa seseorang, entitas, atau suatu organisasi, dan produk yang dimaksud bisa berupa barang ataupun jasa.

Sementara customer atau dalam bahasa Indonesia disebut pelanggan adalah pihak yang membeli produk dari suatu perusahaan. Mirip dengan klien, produk yang dimaksud disini bisa berupa barang ataupun jasa.

2. Contoh Client dan Customer

Contoh Client dan Customer

Sekilas, definisi client dan customer pada penjelasan di atas mungkin tampak sama ya. Nah, agar lebih jelas, Anda mungkin bisa cek kedua contoh di bawah ini:

  • Misalnya Anda memiliki sebuah bisnis berupa toko baju atau jasa laundry, lalu untuk menaikkan angka penjualan, Anda ingin mengiklankan bisnis Anda. Selanjutnya Anda mencari agen iklan profesional, maka dalam hal ini Anda disebut sebagai client dari agen iklan tadi.
  • Misalnya Anda sedang pergi ke minimarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari, seperti camilan atau pun produk lainnya, maka dalam hal ini Anda disebut customer / pelanggan. Jadi bisa dikatakan bahwa customer merupakan pihak yang melakukan pembelian produk secara langsung, dan ada transaksi.

3. Jangka Waktu Hubungan

Jangka Waktu Hubungan

Perbedaan client dan customer selanjutnya adalah dalam hal jangka waktu hubungan dengan detail sebagai berikut:

Client

Secara general, client akan memiliki hubungan dengan perusahaan yang dimaksud dalam jangka waktu yang relatif panjang, bukan hanya 1 atau 2 hari melainkan bisa berbulan-bulan atau bahkan hitungan tahun.

Hubungan antara client dengan perusahaan bisa menjadi besar dan ada komitmen yang dibangun di dalam hubungan ini. Bahkan setelah masa perjanjian selesai, misal setelah 6 bulan, maka ada kemungkinan untuk client tadi kembali menggunakan layanan / produk dari perusahaan.

Customer

Sementara untuk customer kebalikan dari client, yaitu memiliki hubungan yang relatif pendek. Contohnya saat Anda pergi ke minimarket tadi, maka Anda hanya butuh beberapa menit saja, bukan?

Ketika Anda sudah mendapatkan produk yang dimaksud dan melakukan pembayaran di kasir, maka hubungan Anda dengan minimarket tadi akan berakhir.

Pada kasus ini, customer tidak memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan baik dengan minimarket, bahkan tidak ada kewajiban untuk kembali datang.

4. Kesepakatan

Kesepakatan

Beda client dan customer lainnya adalah dalam hal kesepakatan yang terjalin. Berdasarkan penjelasan pada poin sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa customer tidak memiliki kesepakatan formal atau berbadan hukum dengan pihak minimarket ataupun perusahaan yang menjadi produsen dari barang yang dibeli.

Tidak adanya kesepakatan ini membuat customer bisa atau pun tidak kembali untuk membeli merek yang sama, dan bisa juga membeli merek yang sama tapi dari minimarket yang berbeda.

Sementara untuk client, ada kesepakatan jangka panjang yang bersifat formal dan legal (berbadan hukum) yang ditandatangani oleh kedua pihak, yaitu pihak client dengan perusahaan yang menyediakan layanan profesional tadi.

Pada kesepakatan ini, akan ada rincian mengenai hak dan kewajiban masing-masing, jangka waktu hubungan, kuota, project yang dikerjakan, dan sebagainya. Bahkan, akan ada juga nih bagian yang menjelaskan punishment jika salah satu pihak ada yang melanggar kesepakatan.

5. Fokus

Fokus

  • Client: fokus dari klien adalah pada layanan profesional serta hasil kerja pihak perusahaan yang diajak kerja sama tadi. Client cenderung memiliki ekspektasi terkait pelayanan dan kualitas yang diberikan oleh perusahaan.
  • Customer: customer cenderung berfokus pada pembelian barang yang menjadi kebutuhan atau keinginannya, dan berharap mendapat kepuasan.

6. Layanan yang Didapat

Layanan yang Didapat

Bedanya client dengan customer juga bisa terlihat dari segi layanan yang didapatkan. Umumnya, customer / pelanggan akan mencari tempat yang menjual barang yang dicari / dibutuhkan, seperti minimarket, mall, atau pasar tradisional.

Bisa juga pada skala lebih kecil seperti perorangan yang menjual dagangan secara online. Sedangkan client cenderung mencari perusahaan yang menyediakan layanan / jasa, misalnya agen iklan tadi. Biasanya dalam hal layanan, client akan mendapat layanan yang lebih profesional dibanding customer.

7. Interaksi

Interaksi

  • Customer: interaksi customer biasanya lewat toko, retail, sales, transaksi online, atau pun pihak ketiga lainnya, jadi tidak secara langsung kepada perusahaan yang memiliki merk dari barang yang dibeli. Interaksi ini tidak melibatkan diskusi, tanda tangan perjanjian, dan pemantauan hasil kerja.
  • Client: client biasanya melakukan interaksi langsung dengan pihak perusahaan atau pekerja profesional yang menjadi wakil perusahaan. Pada interaksi ini akan ada diskusi, pemantaun kerja, dan pemenuhan ekspektasi.

8. Perhatian

Perhatian

Perbedaan ini sebenarnya masih berhubungan erat dengan poin sebelumnya. Jadi karena mendapat layanan khusus lebih profesional tadi, maka secara otomatis klien bisnis akan memperoleh perhatian yang lebih dari pihak perusahaan yang diajak kerja sama.

Pihak perusahaan akan melakukan berbagai upaya agar client tadi tetap setia pada perusahaan atau tidak berpindah langganan. Semakin besar perhatian yang diberikan, tentu akan membuat client semakin betah, bukan? Apalagi jika ditambah dengan iming-iming voucher diskon, hadiah gratis, atau lainnya.

Nah, berbeda cerita dengan customer yang tidak akan memperoleh perhatian khusus dari minimarket / perusahaan. Hal ini pun membuat customer bisa datang dan pergi sesuka hati, serta bisa dengan mudah beralih ke minimarket lain yang menawarkan harga lebih murah atau varian produk lebih lengkap.

9. Keterlibatan

Keterlibatan

Client atau klien akan terlibat langsung pada project yang dikerjakan oleh pihak perusahaan, yang biasanya terjadi lewat diskusi. Keterlibatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa hasil kerja perusahaan sesuai dengan ekspektasi klien.

Sementara pada customer tidak akan ada keterlibatan, sebab customer lebih fokus pada pembelian dan penggunaan barang.

10. Tujuan

Tujuan

Tujuan utama dari customer adalah memperoleh barang untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Sementara client memiliki tujuan untuk mendapat kepuasan dari hasil kerja yang berkualitas atau layanan profesional.

Terkait dengan seluruh penjelasan perbedaan client dan customer di atas, maka bisa disimpulkan bahwa customer merupakan pembeli barang yang memiliki hubungan jangka pendek dengan perusahaan/pemilik merk, sedangkan client merupakan pengguna layanan profesional dalam jangka panjang.

Bagikan Postingan: