Majas personifikasi merupakan salah satu majas dari sekitar 24 jenis lainnya. Majas yang satu ini sendiri merupakan perumpaan dari benda mati yang seolah-olah memiliki sifat layaknya manusia. Salah satu contoh kalimat dari majas ini adalah, “Ombak itu melambai-lambai.”
Tentu Anda sering mendengar kalimat serupa seperti itu, bukan? Nah, untuk mengenal lebih dalam apa itu majas jenis personifikasi, lengkap dengan ciri-ciri, fungsi dan contohnya, simak ulasan lengkap di bawah ini!
Apa Itu Majas Personifikasi?
Majas jenis personifikasi merupakan salah satu jenis majas yang mana mengumpamakan benda mati memiliki sifat seolah-olah seperti manusia. Majas ini sering sekali digunakan pada sebuah lirik lagu untuk segi estetika.
Majas sendiri merupakan sebuah gaya bahasa, atau bahasa kias untuk membuat kalimat semakin menarik serta juga hidup. Nah, majas jenis personifikasi ini merupakan salah satu bagian dari majas perbandingan.
Untuk majas perbandingan merupakan sebuah majas yang membandingkan satu hal dengan hal yang lainnya. Begitulah majas yang satu ini masuk ke dalam jenis perbandingan, karena personifikasi memang majas yang membandingkan sebuah benda mati dengan makhluk hidup.
Kata personifikasi sendiri tercipta dari kata ‘prosopopoeia’ yang adalah bahasa Yunani. Kata tersebut memiliki arti memanusiakan. Karena itulah majas yang satu ini memang lebih dominan membahasakan benda mati seperti memiliki sifat layaknya yang dimiliki manusia.
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Setelah mengenal pengertian dari majas yang satu ini, kita akan beralih pada ciri-ciri yang diusungnya. Karena setiap majas tentunya memiliki ciri khas masing-masing, termasuk personifikasi. Tidak perlu bingung lagi, inilah beberapa ciri yang dimilikinya :
1. Memakai Kata yang Menginterpretasikan Manusia
Hal ini berkaitan dengan asal-usul nama personifikasi yang sudah dijelaskan tadi, yang memiliki makna memanusiakan. Begitulah ciri utama dari majas ini bisa dilihat, yaitu menggunakan sebuah kata yang merujuk dalam benda mati yang digambarkan seperti memiliki sifat manusia.
Gaya bahasa majas jenis ini yang dituangkan pada kalimat, akan membuat benda-benda mati tersebut seolah-olah hidup layaknya manusia. Hal ini lantas menjadi sangat banyak diterapkan pada penggunaan lirik lagu.
Salah satu contohnya saja adalah pada lagu Ebiet G. Ade, yang berjudul Berita Kepada Kawan. Salah satu liriknya menyebutkan, “Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”, dan juga, “Kukabarkan semuanya, kepada karang, kepada ombak ….”.
Kalimat tersebut mengatakan seolah-olah rumput dapat berbicara. Begitu pula dengan karang serta ombak yang seolah-olah mampu mendengarkan. Inilah bagaimana majas jenis personifikasi dinilai banyak sekali diterapkan pada penggunaan sebuah lirik lagu.
2. Membandingkan Antara Benda Mati dengan Benda Hidup
Ini merupakan ciri kedua yang sangat khas juga, yaitu membandingkan benda mati menjadi seperti benda yang hidup. Seperti yang sudah dijelaskan sendiri di atas, personifikasi memang termasuk dalam salah satu jenis majas perbandingan.
Perbandingan yang diusung pada jenis personifikasi adalah membuat benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti benda yang hidup.
Fungsi Majas Personifikasi
Majas yang satu ini diterapkan pada penulisan karya sastra dengan beberapa fungsi yang diusungnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Mempercantik Kalimat
Ini merupakan fungsi utama mengapa banyak sekali orang menggunakan majas jenis personifikasi. Agar kalimat tersebut tidak terlalu kaku, dan memiliki sisi estetik.
Majas ini memang disinyalir sangat cocok dalam memberikan nuansa estetik dengan memilih kosa kata yang tepat. Misalnya saja, “Angin malam membisikiku.”, “Bunga lily menjadi saksi.”, dan masih banyak lainnya lagi.
Dengan menuangkan kreativitas di dalamnya, majas jenis satu ini dapat membantu kalimat terlihat sangat indah.
2. Lebih Imajinatif
Fungsi dari majas jenis personifikasi yang kedua adalah membuat pembacanya lebih imajinatif. Karena seperti yang bisa diketahui sendiri, objek di dalam kalimat digambarkan seolah-olah hidup, atau juga memiliki perasaan layaknya makhluk hidup.
Hal tersebut tentunya akan membangkitkan imajinasi dari pembaca. Susunan kalimat yang sedemikian rupa dengan majas ini akan memicu pemikiran imajinatif pembacanya.
3. Mempermudah Pembaca Menangkap Maksud Kalimat
Selain membangkitkan imajinatif, majas jenis personifikasi juga disinyalir akan sangat memudahkan para pembacanya dalam menangkap maksud dari kalimat terkait. Pembaca akan lebih mudah dalam merasakan getaran emosi yang sengaja disampaikan penulis.
4. Menyampaikan Suasana Lebih Baik
Majas yang satu ini akan menyampaikan suasana lebih baik dengan penyusunan kata yang tepat. Karena seperti yang bisa diketahui sendiri, personifikasi memang dikaitkan dengan keestetikan.
Biasanya nilai seni keindahan seperti ini memiliki cara tersendiri sehingga pesan yang dikandung dapat tersampaikan dengan baik pada pembacanya. Itu mengapa majas jenis personifikasi banyak ditemukan pada lagu, cerpen atau juga novel yang memerlukan jembatan untuk menyampaikan suasana.
Contoh Majas Jenis Personifikasi
Setelah mengenali definisi majas jenis personifikasi, lengkap dengan ciri-ciri serta fungsinya, kini waktunya melihat contoh-contohnya. Dari pembahasan barusan, bisa dilihat bahwa majas yang satu ini memiliki nilai estetika dengan penyusunan kalimat yang tepat.
Nah, inilah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas jenis personifikasi di dalamnya.
Tentang Alam
Yang pertama adalah mengenai keindahan alam. Majas ini memang banyak sekali digunakan untuk menunjukkan keindahan alam melalui kalimat. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Batang padi itu terlihat merunduk disiram cahaya matahari pagi
Majas jenis personifikasi di kalimat ini terdapat pada kata batang padi yang bisa merunduk, dan cahaya matahari yang dapat menyiram
- Malam gelap merengkuh ragaku
Kata merengkuh atau memeluk ini merupakan sebuah tindakan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Namun “malam” seolah-olah dapat bertindak seperti itu.
- Cahaya bulan malu-malu mengintip, menerpa wajah indahmu
Cahaya bulan di sini juga dituliskan seolah-olah dapat mengintip. Padahal ini hanya merupakan sebuah kiasan untuk menggambarkan sinar bulan yang tidak terlalu terang.
- Hujan menari-nari di atasku
Hujan di sini digambarkan seolah dapat menari seperti manusia. Ini merupakan kiasakan yang menunjukkan turunnya hujan.
- Ombak yang berkejaran di sana, membawa serta abumu
Di sini ombak juga seolah-olah digambarkan seperti mampu berkejaran layaknya manusia.
Tentang Cinta
Di bawah ini adalah beberapa contoh majas jenis personifikasi tentang cinta:
- Jembatan danau ini menjadi saksi pernyataan rasa sukamu padaku
Jembatan danau yang merupakan benda mati seolah-olah dapat menyaksikan dan menjadi saksi.
- Daun yang berguguran ikut menari bersama kita berdua
Di sini, jenis personifikasi juga dapat ditemukan pada daun yang seolah-olah dapat menari layaknya manusia. Padahal sebenarnya daun-daun tersebut bergerak karena adanya angin.
- Senja mulai bersembunyi lagi, namun kau tetap tak bosan menatap wajahku
Majas di sini digunakan pada senja yang dapat bersembunyi. Arti dari kalimat tersebut adalah sore mulai digantikan dengan malam.
Itulah beberapa contoh majas personifikasi yang tentunya akan membuat Anda lebih memahami bagaimana interpretasi dari majas yang satu ini. Jenis personifikasi memang dinilai dapat membuat indah kalimat apabila dirangkai dengan cara yang tepat!