Beberapa contoh riset pemasaran dibutuhkan untuk mengetahui apakah rencana yang digunakan sudah benar. Setelah anda menentukan metode serta strategi pemasaran bagi toko anda, anda bisa langsung menuju ke riset pemasaran. Keakuratan dari sistem pemasaran sangatlah penting agar rencana yang anda buat tidak terbuang sia sia.
Proses Riset Pemasaran
Sebelum anda memahami mengenai contoh riset pemasaran, anda harus mengerti bagaimana proses riset pemasaran yang nantinya anda harus lakukan.
Karena proses ini dilakukan untuk memastikan strategi yang anda lakukan bisa berhasil, anda harus memastikan bahwa riset ini memang mencerminkan apa yang benar memang terjadi di lapangan.
Perumusan Masalah yang Dihadapi
Sebelum anda melakukan riset, anda perlu melakukan perumusan masalah yang dihadapi toko anda. Permasalahan ini nantinya yang harus mendapatkan solusi dari riset tersebut. Proses ini penting untuk memastikan bahwa nantinya anda bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Penentuan Tujuan dari Riset Tersebut
Tujuan dari riset yang akan anda lakukan juga harus anda rumuskan dengan jelas. Bila anda memiliki tujuan yang jelas, akan lebih mudah nantinya bagi anda untuk mengerti apa yang akan anda dapatkan setelah melakukan riset tersebut.
Melakukan Pengumpulan Data
Selanjutnya, anda bisa melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data yang valid akan sangat penting karena hal ini akan memengaruhi hasil dari metode pemasaran toko milik anda. Data yang anda kumpulkan harus sesuai dengan data yang ada di lapangan.
Pengolahan Data yang sudah Dikumpulkan
Olah data anda sesuai dengan konsep perumusan dan tujuan awal riset yang sudah anda miliki. Proses ini akan penting karena berkaitan langsung dengan hasil akhir yang akan diaplikasikan oleh toko milik anda.
Penjabaran dari Hasil Riset
Langkah yang terakhir yaitu anda bisa langsung menjabarkan hasil riset yang anda lakukan untuk mendapatkan kesimpulan yang sesuai dengan masalah yang anda hadapi.
Cara melakukan Riset Pemasaran
Setelah memahami proses yang harus anda lakukan, anda langsung dapat memahami cara melakukan riset pemasaran yang benar. Ada dua cara riset yang bisa anda lakukan. Cara tersebut adalah riset primer dan riset sekunder.
Melalui riset primer, anda bisa melakukan riset pemasaran secara langsung. Artinya, anda bisa dengan langsung mengadakan survei atau wawancara dengan calon pembeli produk anda.
Metode ini bisa menghasilkan data yang akurat langsung dengan konsumen produk anda. Anda juga bisa melakukan riset primer dengan kuisioner atau dengan wawancara secara langsung.
Selain itu, anda juga bisa melakukan riset sekunder dengan menggunakan penelitian yang sudah dilakukan. Dengan menggunakan riset riset yang sudah diterbitkan, anda bisa secara langsung menarik kesimpulan dari beberapa riset tersebut tanpa harus berhubungan dengan pembeli secara langsung.
Dua metode ini bisa membantu anda dalam melakukan riset pemasaran. Inilah mengapa keduanya tidak boleh dilewatkan untuk benar benar mendapat hasil yang akurat.
Contoh Riset Pemasaran
Ada berbagai macam cara untuk melakukan riset, hal yang paling penting adalah melakukan riset sesuai dengan barang yang akan anda jual.
Kesesuaian dari riset yang anda gunakan akan berpengaruh kepada hasil penjualan produk yang anda pasarkan. Hal ini merupakan alasan penting mengapa riset strategi harus sesuai dengan barang yang dipasarkan.
Penelitian mengenai Riset Pemasaran Makanan Cepat Saji
Contoh riset pemasaran yang pertama adalah riset pemasaran makanan cepat saji, dalam hal ini riset fokus dengan penjualan mie instan. Mie instan merupakan produk yang sangat laku di Indonesia. Produsen dari mie instan merasa perlu melakukan perbaikan kepada produk yang mereka jual.
Mereka memulai penelitian mereka dengan memahami masalah yang dihadapi para pembeli. Dari situ, mereka melakukan wawancara dan kuisioner untuk menemukan permasalahan.
Lalu, hasilnya adalah masyarakat sering mengeluhkan mengenai porsi mie yang mereka beli. Dari hasil penemuan mereka ini, mereka mencari solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Masalah yang dihadapi adalah porsi satu mie yang terlalu sedikit dan porsi dua mie yang terlalu banyak. Produsen penjual mie melakukan pemecahan masalah dari konsumen ini dengan menawarkan produk baru. Produk baru yang mereka jual adalah mie instan dengan ukuran jumbo.
Dengan produk baru ini, masalah dari masyarakat terpecahkan. Masalah ini membuat peningkatan penjualan produk mereka karena pihak produsen memberikan solusi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Penjualan meningkat dan kepuasan pelanggan juga bertambah.
Penelitian mengenai Riset Pemasaran Makanan Beku
Kasus yang selanjutnya merupakan riset mengenai pemasaran makanan beku. Makanan beku memang sangat menarik karena konsumen hanya perlu menghangatkan makanan yang mereka beli, akan tetapi terdapat masalah yang dihadapi oleh para pembeli.
Masalah yang dihadapi adalah bagaimana produk makanan beku lebih cepat kadaluarsa. Waktu kadaluarsa yang cepat akan sangat mempengaruhi kualitas makanan. Tidak jarang banyak toko yang terpaksa membuang produk makanan beku milik mereka karena sudah melewati masa kadaluarsa.
Pembuangan ini akan mengakibatkan kerugian yang besar. Untuk mengatasi masalah ini, pihak produsen mencari cara pemasaran yang sesuai dengan masalah tersebut. Karena makanan beku memang tidak bertahan lama, para peneliti memilih untuk mengubah metode pemasaran dibandingkan dengan mengubah produk yang dijual.
Strategi pemasaran yang dipilih adalah dengan melakukan promosi diskon barang dengan waktu yang terbatas. Promosi ini dapat dilakukan dengan fokus kepada tanggal kadaluarsa dari produk. Lalu, toko dari cabang yang bersangkutan bisa melakukan promosi 1+1.
Para pembeli dapat mendapat dua barang dengan satu harga. Hal ini cukup menarik bagi pembeli karena mereka bisa melakukan penghematan dan mendapat barang dengan kuantitas yang lebih banyak. Selain itu, pihak produsen juga bisa menghindari kerugian dengan melakukan penjualan dengan sistem pemberian diskon produk dengan waktu yang terbatas.
Penelitian mengenai Riset Pemasaran Sabun Mandi
Riset pemasaran sabun mandi bisa menjadi hal yang agak sulit. Dengan berbagai merek sabun mandi yang berada di pasaran, para pembeli bisa dengan mudah memilih produk yang mereka mau. Pihak produsen harus bisa memberikan keuntungan yang menarik dari penggunaan produk mereka untuk menarik pembeli.
Pihak produsen bisa melakukan penelitian dengan meneliti mengenai tren yang sedang terjadi. Mereka harus memahami tren pasar agar bisa mendapat solusi yang terbaik demi mendapat keuntungan bagi produk yang mereka jual. Para penjual harus memperhatikan kompetitor yang mereka miliki.
Ada dua cara yang bisa diterapkan oleh produsen. Cara pertama yang dilakukan yaitu dengan mengenali metode yang sesuai bagi tren yang berjalan. Di masa kini di mana masyarakat mudah terjangkit penyakit, akan lebih baik bagi penjual untuk menjual produk sabun mandi dengan kandungan antiseptik.
Promosi ini akan sangat menarik karena masyarakat sudah sangat perhatian mengenai kesehatan mereka. Selanjutnya, produsen bisa menggunakan promosi menggunakan iklan melalui influencer di sosial media.