Referensi Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Sumber, dan Contoh

Referensi adalah salah satu hal penting yang dibutuhkan dalam penyusunan karya ilmiah. Hal ini bertujuan agar seluruh informasi yang disampaikan dalam karya ilmiah tersebut bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.

Tidak hanya pada sebuah karya ilmiah, menyebutkan referensi juga diperlukan ketika Anda mengutip atau menyampaikan pendapat orang lain. Namun sebelum membahas lebih dalam, apakah Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan referensi?

Referensi Adalah

Referensi Adalah

 

 

Istilah “referensi” sendiri merupakan serapan dari bahasa Inggris. Adapun kosakata yang diserap adalah “refer to” yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “merujuk pada” atau “mengacu pada”.

Setelah dilihat dari asal-usul istilahnya, maka referensi bisa didefinisikan sebagai sebuah rujukan kepada sumber informasi tertentu. Dalam bahasa Indonesia, referensi juga sering disebut sebagai rujukan atau acuan.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, referensi didefinisikan sebagai petunjuk, sumber acuan, atau rujukan. Pengertian referensi juga bisa dilihat pada Merriam Webster Dictionary, yaitu tindakan berkonsultasi atau merujuk yang mengacu pada informasi atau orang lain.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa pengertian umum dari referensi adalah rujukan terhadap suatu gagasan, objek, atau konsep yang disebutkan atau diucapkan dalam konteks lain guna mendukung hipotesis saat ini.

Pengertian lain untuk referensi yaitu sumber informasi atau kutipan yang tercantum pada karya tulis seperti esai, artikel, buku, maupun jurnal.

Tujuan Referensi

Peran referensi dalam sebuah karya tulis memang sangat vital. Hal ini berhubungan dengan tujuannya, yaitu:

1. Penghargaan Terhadap Karya Orang Lain

Penghargaan Terhadap Karya Orang Lain

Sebuah karya tulis tentu membutuhkan waktu dan tenaga dalam penyusunannya. Penulis juga melakukan penelitian dan berpikir hingga terbentuklah sebuah karya tulis yang dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk memberikan penghargaan kepada penulis, Anda bisa mencantumkan referensi dalam karya ilmiah yang saat ini sedang ditulis.

2. Memperkuat Pernyataan

Memperkuat Pernyataan

Sebuah argumen atau pernyataan yang disampaikan seseorang akan menjadi lebih kuat ketika disertai dengan sumber acuan atau referensi. Sebuah pernyataan yang berdasar juga akan lebih dipercaya oleh orang lain.

Argumen atau pernyataan yang disampaikan tanpa adanya referensi cenderung sulit untuk dipertanggungjawabkan. Di sinilah referensi mengambil peran yang penting.

3. Menghindari Plagiarisme

Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme atau penjiplakan merupakan salah satu hal yang sangat tidak terpuji. Anda tidak boleh melakukannya ketika membuat sebuah karya ilmiah maupun non ilmiah. Bagaimana jika memang perlu mengutip pernyataan atau pendapat dari orang lain?

Anda tetap bisa melakukannya dengan mencantumkan referensi untuk menghindari plagiarisme. Dengan begitu, karya tulis yang Anda buat tidak akan dicap sebagai karya hasil menjiplak.

4. Memberikan Wawasan bagi Pembaca

Memberikan Wawasan bagi Pembaca

Manfaat terakhir dari referensi adalah memberikan tambahan wawasan kepada para pembaca karya tulis. Pembaca bisa menggali informasi lebih dalam dari referensi yang dicantumkan penulis di sana.

Berbagai Sumber Referensi

Terdapat begitu banyak bahan acuan yang bisa Anda gunakan sebagai sumber referensi. Berikut ini adalah beberapa sumber referensi yang banyak ditemui belakangan ini.

1. Buku

Buku

Sejak dahulu, buku sudah banyak digunakan sebagai sumber referensi dalam penyusunan karya tulis. Di dalam buku, Anda bisa memperoleh begitu banyak informasi, termasuk tulisan hingga gambar. Buku yang dijadikan sumber referensi karya ilmiah adalah buku non fiksi.

Pasalnya, buku tersebut berisi hasil analisis maupun fakta tertentu. Namun bukan berarti buku fiksi tidak bisa dijadikan sebagai sumber referensi. Buku jenis fiksi juga bisa digunakan sebagai sumber acuan, misalnya untuk kritik sastra atau artikel umum.

2. Jurnal

Jurnal

Selain buku, artikel jurnal juga sangat sering dijadikan sebagai sumber referensi karya ilmiah. Jurnal sendiri memiliki sifat yang sangat spesifik dan fokus pada bidang keilmuan tertentu. Saat ini, jurnal sudah lebih mudah diakses karena tersedia secara online.

Kredibilitas sebuah jurnal terbilang sangat tinggi, terutama untuk jurnal yang dipublikasikan secara internasional. Oleh sebab itu, jurnal kerap dijadikan sebagai sumber referensi untuk memperkuat opini penulis karya ilmiah.

3. Majalah atau Surat Kabar

Majalah atau Surat Kabar

Selain dari buku dan jurnal ilmiah, Anda juga bisa menggunakan majalah atau surat kabar sebagai sumber referensi. Baik surat kabar atau majalah memiliki peran untuk menyajikan fakta yang sifatnya lebih aktual atau baru.

Informasi yang tercantum di dalamnya juga didapatkan dari wawancara para jurnalis sehingga bisa dipastikan kredibilitasnya.

Namun perlu dicatat bahwa tidak semua informasi di dalam majalah atau surat kabar bisa dijadikan sebagai sumber referensi. Anda harus menemukan argumen yang benar-benar relevan.

4. Internet

Internet

Terakhir, referensi juga bisa Anda dapatkan dari internet. Di internet, Anda bisa mengakses dan mendownload data-data yang dibutuhkan, misalnya e-book, artikel ilmiah, hingga berita secara umum.

Karena internet begitu luas, pastikan Anda hanya menggunakan website berintegritas sebagai sumber referensi.

Jenis-jenis Referensi

Jenis-Jenis Referensi

Secara umum, terdapat 3 jenis referensi yang perlu Anda ketahui, yaitu kutipan, catatan kaki atau footnote, dan bibliografi.

1. Kutipan

Kutipan ditulis dengan cara menulis ulang atau menyalin kalimat dari penulis lain dari buku, jurnal, artikel, atau karya tulis lainnya. Kutipan ini dipakai untuk memperkuat argumen di dalam karya tulis yang sedang dibangun.

Kutipan terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu langsung dan tak langsung. Kutipan langsung adalah salinan pernyataan yang sama persis seperti sumbernya. Dalam kutipan langsung, Anda harus menyertakan data pustaka dari sumbernya.

Sementara kutipan tidak langsung ditulis dengan cara mengambil inti atau ide pokok dari suatu sumber kemudian diubah menjadi bahasa sesuai dengan gaya penulis. Penulisan kutipan tidak langsung ini juga tetap harus disertai dengan data pustaka dari sumbernya.

2. Catatan Kaki

Berikutnya terdapat catatan kaki alias footnote. Seperti namanya, footnote ini bisa dijumpai pada bagian bawah halaman sebuah karya tulis. Fungsi dari catatan kaki ini adalah memudahkan pembaca untuk mendapatkan keterangan penjelas dari sebuah kata maupun paragraf.

Catatan kaki juga berfungsi untuk menunjukkan nilai penggunaan sumber daya, kualitas karya ilmiah, serta mencegah penulisan data pustaka yang berulang.

3. Bibliografi

Bibliografi adalah daftar esai atau buku yang dipakai sebagai sumber referensi pembuatan esai atau artikel ilmiah. Bibliografi dimaksudkan untuk memberikan gambaran informasi umum dari sumber referensi yang dipakai dalam penulisannya.

Jenis referensi ini juga sering disebut sebagai daftar pustaka. Beberapa fungsinya antara lain memberikan deskripsi penting dari buku dan sumber referensi lain dan melengkapi footnote atau catatan kaki.

Contoh Penulisan Referensi

Contoh Penulisan Referensi

Di bawah ini akan diberikan contoh penulisan referensi yang berasal dari berbagai sumber, misalnya buku, internet, jurnal, dan sebagainya.

Sumber Referensi Contoh Penulisan
Artikel jurnal Hoofman, J., & Secord, E. (2021). The effect of COVID-19 on education. Pediatric Clinics, 68(5), 1071-1079.
Buku Wahjuningsih, S. (2021). Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan pada Unggas. Universitas Brawijaya Press.
Internet Wikipedia Indonesia. “Pandemi Covid-19”. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-19, diakses 1 Agustus 2023.

 

Sumber referensi adalah salah satu hal wajib yang harus Anda cantumkan dalam penulisan karya ilmiah. Fungsi utamanya adalah memperkuat hipotesis atau argumen serta menghindarkan dari plagiarisme.

Bagikan Postingan: