Setiap orang yang menjalankan sebuah usaha tentu mengharapkan keuntungan. Dalam hal ini, keuntungan adalah kelebihan dana yang dimiliki oleh perusahaan setelah mengurangkannya dengan modal. Artinya, bisnis Anda disebut untung jika pendapatan lebih tinggi daripada modal awalnya.
Keuntungan juga sering disebut sebagai laba atau profit. Di dunia bisnis, istilah tersebut seringkali digunakan untuk menggambarkan kondisi finansial suatu perusahaan. Dengan mengetahui nilai pendapatan, pengusaha dapat menentukan strategi efektif untuk bisnis di masa depan.
Besarnya keuntungan yang diperoleh suatu bisnis dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti strategi pemasaran, kondisi pasar, tingkat minat konsumen, dan lain sebagainya. Dana dikategorikan sebagai untung akan diberikan kepada pemilik usaha sebagai kekayaan untuk disimpan atau diinvestasikan.
Keuntungan Adalah?
Istilah keuntungan didefinisikan sebagai uang yang dihasilkan oleh bisnis diluar modal. Artinya, uang ini merupakan selisih antara nilai penjualan yang lebih besar jika dibandingkan dengan nilai pembelian. Untuk mendapatkan keuntungan, pengusaha bisa melakukan berbagai cara.
Mulai dari menaikkan harga jual lebih tinggi dari harga beli, meningkatkan kegiatan pemasaran, membungakan uang, dan masih banyak lagi. Namun, bukan berarti memasang harga jual yang terlalu tinggi demi mengejar keuntungan yang besar.
Jika terjadi demikian, calon pembeli menjadi tidak tertarik atau bahkan menghindari perusahaan Anda untuk membeli produk. Oleh karena itu, pemasangan harga setiap produk juga harus dipertimbangkan dengan sangat baik agar konsumen tidak merasa rugi dan perusahaan tetap untung.
Selain itu, perusahaan juga menjaga harus konsisten menjaga kualitas produk agar konsumen tidak beralih ke tempat lain. Adapun jika terjadi kenaikan bahan baku dan mengharuskan perusahaan menaikkan harga, maka pastika kualitas yang ditawarkan juga lebih tinggi.
Jenis-Jenis Keuntungan Adalah?
Di dunia bisnis, memahami pengertian keuntungan tidak akan cukup tanpa mengetahui jenis-jenisnya. Semua jenis keuntungan umumnya dapat dilihat di dalam laporan keuangan dan dijadikan acuan untuk menganalisis kinerja perusahaan. Beberapa jenis keuntungan yang dimaksud, diantaranya:
1. Laba Kotor
Jenis keuntungan yang pertama yang wajib Anda ketahui adalah laba kotor. Istilah ini merujuk pada total dana yang diperoleh setelah mengurangkan pendapatan perusahaan dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi. Misalnya, bahan baku, gaji karyawan, proses produksi, dan lainnya.
Untuk mendapatkan nilai laba kotor, terlebih dahulu Anda harus menghitung total modal yang dikeluarkan untuk produksi. Setelah itu, kurangkan dengan total pendapatan. Nah, angka yang diperoleh dari hasil pengurangan tersebut disebut sebagai laba kotor perusahaan.
2. Laba Operasional
Sesuai namanya, laba operasional diperoleh setelah mengurangi hasil penjualan produk terhadap biaya tidak langsung yang dikeluarkan. Dalam hal ini, biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan yang tidak berhubungan dengan proses produksi perusahaan.
Misalnya, komponen kampanye pemasaran, biaya penyusutan, administrasi, hingga penelitian dan pengembangan (R&D). Biaya tidak langsung juga mempengaruhi keuntungan (laba) operasional karena tetap harus dikurangkan dari keseluruhan pendapatan yang telah diperoleh perusahaan.
3. Laba Bersih
Hasil pengurangan laba kotor terhadap beban usaha disebut sebagai laba bersih. Dalam menentukan nilai akhir dari laba ini, Anda harus mengetahui beberapa nilai terlebih dahulu, diantaranya laba kotor, harga pokok penjualan, beban usaha, serta beberapa jenis pendapatan lain.
Selain itu, juga terdapat satu komponen yang harus masuk dalam perhitungan laba bersih yakni biaya pribadi. Dalam hal ini, tenaga pribadi yang digunakan untuk bisnis juga masuk dalam komponen pengurangan untuk mendapatkan laba bersih.
Tidak hanya itu, perhitungan laba ini sering memasukkan komponen yang tidak terduga. Misalnya, biaya perbaikan mesin produksi yang tiba-tiba rusak sehingga membuat perusahaan harus segera melakukan perbaikan demi memastikan kegiatan operasional tetap berjalan dengan lancar.
Unsur-Unsur Keuntungan
Untuk menentukan besaran keuntungan dari sebuah bisnis, pengusaha harus mengenal beberapa unsur yang digunakan dalam perhitungan. Mulai dari biaya, pendapatan, beban, untung/rugi, hingga penghasilan. Nah, uraian terkait unsur-unsur keuntungan adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan
Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban suatu bisnis dalam periode akuntansi yang diperoleh dari penjualan produk. Jumlah aktiva bisnis atau perusahaan ini tergantung dari besarnya hasil penjualan yang berhasil dilakukan.
Namun, pendapatan biasanya dihitung hanya dalam periode akuntansi tertentu untuk menentukan total pemasukan. Setelah itu, nilainya akan digunakan untuk menentukan keuntungan atau laba bersih yang diterima perusahaan dalam periode akuntansi yang sama.
2. Beban
Pemanfaatan aktiva atau kenaikan kewajiban suatu bisnis dalam menjalankan aktivitas produksi dalam suatu periode akuntansi dikenal sebagai beban. Artinya, beban adalah biaya yang harus dikeluarkan bisnis untuk menjalankan aktivitas produksinya dalam periode tertentu.
Jika beban tidak bisa ditutupi dengan baik, maka bisnis tersebut cenderung mengalami kerugian. Oleh karena itu, beban termasuk dalam kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi agar kegiatan produksinya menjadi lancar.
3. Biaya
Biaya merupakan total modal yang dikeluarkan bisnis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Komponen ini akan menunjukkan berapa biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan saat menghasilkan produknya. Total biaya ini harus bisa dikembalikan setelah melakukan penjualan produk.
Bahkan, menjadi target utama sebuah perusahaan untuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan. Akan tetapi, mengembalikan semua modal tanpa adanya dana lebih membuat perusahaan dalam keadaan impas (break even point) atau tidak untung maupun rugi.
4. Untung/Rugi
Suatu bisnis disebut sebagai untung apabila pendapatannya lebih besar dari total modal yang dikeluarkan, baik untuk produksi maupun hal-hal lainnya. Keadaan ini menjadi impian semua pengusaha sehingga mereka berupaya keras agar bisa mendapatkan untung yang banyak.
Berbeda dengan itu, rugi merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu mengembalikan seluruh modal yang telah dikeluarkan. Dengan kata lain, pendapatan yang diperoleh lebih kecil dari pengeluaran sehingga mengancam keberlangsungan bisnis itu sendiri.
5. Penghasilan
Hasil perhitungan dari pendapatan yang dikurangi beban serta kerugian dalam periode akuntansi disebut sebagai penghasilan. Untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, perusahaan harus bisa mendapatkan hasil penjualan yang banyak melebihi modal dan beban yang dikeluarkan sebelumnya.
Manfaat Keuntungan Bagi Perusahaan
Pada dasarnya, setiap pengusaha mengharapkan bisnisnya mengalami keuntungan. Hal ini disebabkan karena bisa mengembangkannya menjadi lebih besar sekaligus mendapatkan penghasilan yang tinggi. Beberapa manfaat yang dimiliki perusahaan jika mendapatkan keuntungan adalah:
1. Meyakinkan Investor
Mendapatkan keuntungan memberikan gambaran bahwa usaha tersebut memiliki kinerja yang baik dan sehat. Dengan memiliki laporan keuangan yang positif, pengusaha bisa meyakinkan investor untuk menanamkan modal di perusahaannya agar lebih berkembang.
2. Meningkatkan Nilai Saham
Perusahaan publik yang besar akan mengumumkan keuntungannya di setiap kuartal. Jika laporan tersebut menunjukkan keuntungan yang bagus, maka nilai sahamnya akan meningkat yang membuat para investor menjadi untung.
3. Memberikan Peluang Untuk Berkembang
Perusahaan yang sudah mampu menghasilkan keuntungan, memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang. Misalnya, mengganti peralatan yang tadinya sederhana menjadi lebih bagus. Selain itu, juga bisa menambah tenaga kerja agar kegiatan produksi menjadi lebih bagus.
Memperoleh banyak keuntungan adalah impian semua pengusaha. Namun, untuk mendapatkan keuntungan bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus dilakukan agar bisa mengembalikan modal usaha bahkan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih banyak.