Jurnal Pembalik: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya Lengkap

Bagi para pebisnis harus memahami bagaimana laporan keuangan perusahaan dengan baik. Halini dilakukan dengan mengatur siklus akuntansi agar bisnis terhindar dari masalah. Salah satu langkah yang dilakukan untuk membuat siklus ini adalah dengan jurnal pembalik.

Untuk membuat jurnal ini didasarkan pada data aktual di tahun sebelumnyaa. Di dalamnya terjadi ketika terjadi pelunasan atas pembayaran di awal. Nantinya, pembayaran tersebut akan tertulis sebagai aset dan kewajiban. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak apa yang dimaksud dengan jurnal ini dalam siklus akuntansi.

Pengertian Jurnal Pembalik

Pengertian Jurnal Pembalik

Dalam berbisnis, perlu adanya pengelolaan keuangan secara tepat. Salah satu caranya dengan membuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik adalah dokumen atau catatan yang berguna  dala membalik jurnal penyesuaian. Jadi, akan  membentuk akun neraca.

Apabila jurnal penyesuaian tidak dibalik maka bisa mengakibatkan akun ganda. Dalam pembuatan reverse entry (jurnal pembalik) ada di awal dari proses akuntansi. Baru kemudian memulai proses akuntansi baru.

Tujuan yang diketahui dalam pembuatan jurnal ini yaitu memudahkan dalam pencatatan dalam bidang akuntansi untuk tahun berikutnya. Namun, penting diketahui jika pembuatan jurnal ini bersifat tidak wajib.

Jadi, pilihan penyusunan jurnal ini tergantung dari pemilik bisnis. Oleh sebab itu, tidak akan  menjadi masalah jika perusahaan tidak ingin membuatnya. Meskipun begitu, ini menjadi pilihan yang tepat

Fungsi Jurnal Pembalik

Setelah memahami pengertian dari jurnal pembalik, dijelaskan juga fungsi dari reverse entry. Jurnal ini dibuat  di awal periode akuntansi dengan manfaatnya yang banyak. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan dalam Pencatatan Transaksi

Memudahkan dalam Pencatatan Transaksi

Fungsi pertama dari penyusunan jurnal ini yaitu memudahkan pelaku bisnis untuk mencatat transaksi yang terjadi. Transaksi yang sudah tercatat ini tentu akan berguna dalam perkembangan bisnis dan menghindari masalah yang terjadi di kemudian hari.

Namun, perlu diketahui jika pencatatan tranasaksi ini tidak semua neraca diinput. Oleh sebab itu, hanya neraca yang memiliki dengan jurnal penyesuaian yang bisa dibuat atau disusun dalam jurnal reverse entry.

Selebihnya, neraca yang tidak berhubungan dengan jurnal penyesuaian tidak perlu dibuatkan jurnalnya.

2. Jurnal Penyesuaian Jadi Lebih Sederhana

Jurnal Penyesuaian Jadi Lebih Sederhana

Fungsi lainnya dari reverse entry yaitu membuat jurnal penyesuaian yang lebih sederhana. Penyusunannya akan menjadi lebih mudah jika dibuatkan jurnal ini. Biasanya, ayat-ayat yang ada di jurnal penyesuaian cukup banyak dan ini membuatnya lebih kompleks lagi.

Dengan adanya jurnal pembalik, maka pencatatan menjadi lebih sederhana sehingga akan lebih mudah dipahami oleh pihak yang berkepentingan.

3. Terhindar dari Kesalahan dalam Membuat Jurnal Penyesuaian

Terhindar dari Kesalahan dalam Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal ini juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting yaitu menghindari kesalahan dalam membuat jurnal penyesuaian. Dalam menyusun catatan penyesuaian ini umumnya sering mengalami kesalahan.

Contoh masalah yang dihadapi ini yaitu pencatatan jurnal, pengakuan biaya, lalu kesalahan dalam pendapatan ganda.

Untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan adalah reverse entry agar catatan menjadi lebih diketahui dan siklus akuntansi menjadi lebih jelas.

Akun yang Memerlukan Jurnal Pembalik

Akun yang Memerlukan Jurnal Pembalik

Penting diketahui bahwa tidak semua jurnal penyesuaian bisa menggunakan jurnal pembalik. Ada syarat tertentu bagi jurnal penyesuaian agar dapat menggunakan reverse entry ini. Akun di catatan penyesuaian membutuhkan jurnal untuk pembalik apabila akun tersebut tergolong akun riil.

Akun riil ini terlihat di neraca saldo. Untuk memahaminya lebih lanjut, berikut akun yang membutuhkan jurnal pembalik.

1. Ada Akun Beban yang Perlu Dibayar

Maksud dari akun beban adalah beban pengeluaran yang terjadi di suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Beban pengeluaran tersebut juga diprediksi  ada di periode berikutnya karena pengeluaran yang sama.

Jadi, bisa dibantu  dengan  jurnal pembalik terhadap akun beban pengeluaran untuk jangka waktu tertentu yang ada di suatu usaha/bisnis.

2. Beban Khusus Dibayar Di Muka

Akun berikutnya yang memerlukan jurnal pembalik yaitu beban yang dibayarkan di muka. Maksud dari akun ini adalah beban tersebut sudah dibayarkan, tetapi belum dibuatkan pencatatan untuk waktu tertentu.

Beban tersebut biasa terjadi ketika perusahaan tersebut sudah membayar biaya transaksi untuk jangka waktu tertentu. Adapun pembayaran yang dilakukan ini termasuk dalam pengeluaran perusahaan. Jadi, akun tersebut bisa dibuatkan jurnal pembalik untuk memahami siklus akuntansi menjadi lebih mudah.

3. Akun Pendapatan yang Didapatkan Perusahaan

Akun pendapatan yang nantinya akan perusahaan terima juga termasuk salah satu akun yang dibutuhkan untuk jurnal pembalik. Yang dimaksud dalam akun pedapatan adalah akun yang di dalamnya berisi penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan.

Namun, penghasilan yang masuk ini belum masuk ke pendapatan usaha. Pendapatan ini yang harusnya perlu dicatat oleh perusahaan.

4. Pendapatan Diterima di Awal

Maksud dari pendapatan diterima di awal adalah suatu penghasilan yang didapatkan oleh perusahaan yang pembayarannya di terima di awal oleh konsumen yang melakukan transaksi. Namun, perusahaan dalam hal ini belum menunjukkannya pada pelanggan perihal kesahan transaksi.

5. Beban Pemakaian dari Perlengkapan

Terakhir adalah akun beban pemakaian dan perlengkapan. Di dalam perusahaan ini biasanya akan melakukan pencatatan dari perlengkapan yang dibutuhkan. Perlengkapan ini akan ditulis dalam ayat jurnal penyesuaian.

Perlengkapan tersebut termasuk dalam beban karena membutuhkan pengeluaran biaya dari perusahaan. Umumnya, perusahaan tersebut nantinya akan mencatat beban pemakaian tersebut  di akun bebas. Lalu, menggunakannya secara berkelanjutan.

Hal ini yang membutuhkan jurnal pembalik untuk memudahkannya.

Mengapa Perlu Jurnal Pembalik?

Penyebab Catatan Pembalik

Ada tujuan utama yang diambil dari jurnal pembalik yaitu  untuk menyederhanakan dalam membuat jurnal di periode selanjutnya. Jurnal ini berbeda dengan jurnal penyesuaian. Biasanya, ayat dari jurnal penyesuaian ini akan masuk dalam jurnal pembalik.

Namun, tidak semuanya masuk ke jurnal tersebut. Ada beberapa penyebab perlunya pembuatan dari jurnal pembalik. Adapun penyebabnya karena dari kegiatan yang terjadi di suatu perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Beban yang harus dibayarkan atau beban terutang.
  • Pendapatan yang diterima atau utang pendapatan
  • Pembayaran beban dari perusahaan yang dibayar di muka dahulu.

Semua poin di atas mulai dari pendapatan, utang, dan beban tersebut biasanya akan ditermukan di akhir perode. Pada awal periode ini, pembuat akan memprediksi terlebih dahulu. Kemudian, untuk pengakuan penghasilan dan beban perlu dihilangkan terlebih dahulu.

Prediksi tersebut dibutuhkan agar tidak terjadi pencatatan ganda sehingga nantinya bisa dibuatkan jurnal pembalik ini.

Contoh Jurnal Pembalik

Contoh Catatan Pembalik

Berikut ini adalah beberapa contoh transaksi dalam kasus reverse entry khusus dalam pendapatan diterima di muka.

Pada 3 Desember 2022, perusahaan mendapatkan penghasilan sewa sebesar Rp 2.000.000 dalam  6 bulan. Jadi, jurnal dari transaksi ini yaitu sebagai berikut:

Kas: Rp 2.000.000

Pendapatan sewa: Rp 2.000.000

Selanjutnya, di tanggal 31 Desember akan dibuatkan jurnal penyesuaiannya dengan data sebagai berikut:

Pendapatan sewa: Rp800.000

Sewa dterima di muka: Rp800.000

Jadi, jurnal pembalik yaitu:

Pendapatan sewa: Rp800.000

Sewa dterima di muka: Rp800.000

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk periode akuntansi di awal sehingga menimbulkan neraca. Hal ini difungsikan dalam menyesuaikan jurnal di periode sebelumnya. Selain itu, ini akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pencatatan.

Bagikan Postingan: