Cara Mematikan Memory Compression di Windows 10

Buat kamu yang punya PC atau laptop yang menjalankan Windows 10, ada salah satu fitur di dalamnya yang disebut sebagai memory compression. Fitur ini bisa bantu perangkat menyimpan lebih banyak data dalam memori sistem daripada yang semestinya.

Dan lewat artikel ini, kamu bisa cari tahu lebih banyak tentang memory compression hingga cara mematikan memory compression di Windows 10 ataupun mengaktifkannya.

Mengenal Memory Compression dan Fungsinya

Memory Compression

Memory compression sendiri adalah fitur yang baru pertama kali disediakan Microsoft sejak Windows 10 rilis. Artinya, fitur ini belum ada di seri-seri Windows sebelumnya, baik itu Windows 7 ataupun 8. Meski begitu, baik perangkat macOS ataupun Linux rupanya sudah menggunakan fitur ini.

Ketika perangkatmu punya RAM berukuran 8 GB dan ada aplikasi dengan total 9 GB untuk disimpan dalam RAM tersebut, berarti setidaknya ada data sebesar 1 GB yang “dikeluarkan”. Data 1 GB tersebut kemudian disimpan di dalam page file yang ada pada disk komputer. Meskipun bisa diakses, proses akses data di page file lebih lambat dibandingkan akses data di RAM.

Dan dengan adanya memory compression, sebagian dari data berukuran 9 GB tadi kemudian bisa dikompres seperti halnya file Zip atau data kompres, dan kemudian disimpan di RAM. Misalnya dari data 9 GB tadi, 6 GB adalah data yang tidak dikompres, dan 3 GB sisanya dikompres menjadi 1,5 GB.

Lantas, apakah proses tersebut ada kekurangannya? Jawabannya antara iya dan tidak. Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, proses compressing dan uncompressing data butuh resource dari CPU juga. Dan inilah alasan mengapa tidak semua data yang disimpan juga dikompres, dan Windows hanya mengompres data yang dianggap penting. Proses compressing dan uncompressing yang mempergunakan waktu CPU ini jauh lebih cepat dibandingkan memindahkan data ke disk dan kemudian membacanya dari page file.

Dengan begitu, bisa kamu simpulkan juga bahwa meskipun memory compression lebih cepat dibandingkan menggunakan page file, prosesnya sendiri butuh lebih banyak resource dari CPU. Akibatnya, sistem perangkat bisa jadi tidak berjalan secepat yang seharusnya ketika memory compression dijalankan.

Dan apabila kamu mencurigai alasan perangkatmu jadi lemot setelah melihat ada banyak memori yang dikompres, satu-satunya solusi untuk masalah tersebut adalah meng-install RAM tambahan, atau mencoba cara mematikan memory compression di Windows 10.

Cara Cek Detail Memori yang Dikompres di Perangkatmu

Hanya saja, bagaimana ya cara mengecek informasi memori yang dikompres alias compressed memory yang ada di perangkatmu? Kamu hanya perlu membuka Task Manager dengan salah satu dari tiga cara berikut ini:

  1. Klik kanan di taskbar, kemudian pilih opsi “Task Manager”;
  2. Tekan tombol Ctrl + Shift + Esc bersamaan; atau
  3. Tekan tombol Ctrl + Alt + Delete bersamaan, kemudian klik opsi “Task Manager”.

Setelah Task Manager terbuka, kemudian kamu bisa ikuti langkah-langkah ini:

  1. Di tampilan Task Manager, klik “More details” yang ada di bagian bawah jendela Task Manager.
  2. Klik tab “Performance”, dan kemudian pilih opsi “Memory”. Setelah itu, kamu bisa lihat ada berapa banyak memori yang dikompres pada bagian “In use (Compressed)”.

Angka yang tampil pada detail compressed memory akan berubah-ubah setiap kali kamu membuka dan menutup aplikasi di perangkat. Di samping itu, angkanya juga akan mengalami perubahan ketika sistem sedang bekerja di latar belakang alias background.

Kemudian, apabila kamu menggerakkan kursor ke bagian paling kiri pada bagan yang menjelaskan “Memory composition”, kamu juga akan bisa melihat detail mengenai compressed memory.

Cara Cek Apakah Memory Compression Aktif atau Mati

Sebelum mematikan ataupun mengaktifkan memory compression, kamu perlu cek dulu apakah memory compression di perangkatmu sebenarnya masih aktif atau apakah sudah dimatikan. Cara mengeceknya adalah seperti ini:

  1. Buka Windows Terminal sebagai administrator, kemudian klik opsi Windows PowerShell.
  2. Ketikkan perintah “Get-MMAgent” ke Windows Terminal (hilangkan tanda petiknya), lalu klik tombol Enter di keyboard-mu.
  3. Tunggu selama beberapa saat selama perintahmu dijalankan. Kalau sudah, jendela Windows Terminal akan menampilkan beberapa informasi. Cek pada bagian MemoryCompression; jika tertulis keterangan “True” artinya memory compression aktif, dan jika tertulis “False” artinya fitur ini sudah dimatikan.
  4. Tutup Windows Terminal jika sudah tidak lagi dibutuhkan.

Cara Mematikan Memory Compression di Windows 10

Nah, sekarang kamu sudah tahu lebih jelas tentang apa itu memory compression dan cara melihat informasi berapa memori yang dikompres. Langkah berikutnya adalah mencoba cara mematikan memory compression. Sebagai catatan tambahan, kamu harus jadi administrator dulu agar bisa mematikan maupun mengaktifkan memory compression di perangkatmu.

Kamu bisa pertimbangkan opsi untuk mematikan memory compression apabila perangkatmu terasa lambat karena kapasitas memori RAM yang tinggal sedikit. Tapi kalau kamu sangat bergantung pada proses compressing data, menambah RAM sebenarnya jadi solusi yang paling efektif.

Sedangkan cara mematikan memory compression pada perangkat Windows 10 adalah sebagai berikut:

  1. Buka Windows Terminal (Admin), kemudian pilih opsi Windows PowerShell.
  2. Kemudian ketikkan perintah “Disable-MMAgent -mc” ke Windows Terminal tadi (tanpa tanda petik), dan klik Enter untuk menjalankan perintah tersebut.
  3. Setelah itu, sistem akan menonaktifkan atau mematikan memory compression.
  4. Tutup jendela Windows Terminal (Admin), lalu restart perangkatmu agar penonaktifan memory compression bisa diterapkan.

Cara Mengaktifkan Memory Compression di Windows 10

Sebenarnya, memory compression selalu aktif karena jadi pengaturan default di Windows 10. Hanya saja, kalau kamu pernah menonaktifkan fitur ini dan ingin mengaktifkannya kembali, kamu juga bisa lakukan sendiri dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Buka Windows Terminal (Admin), kemudian klik opsi Windows PowerShell.
  2. Masukkan perintah “Enable-MMAgent -mc” ke jendela Windows Terminal (tanpa tanda petik), lalu tekan tombol Enter agar perintah tersebut bisa dijalankan. Kemudian sistem akan mengaktifkan memory compression.
  3. Tutup jendela Windows Terminal (Admin), kemudian restart PC atau laptopmu agar sistem bisa menerapkan pengaktifkan memory compression.

Kesimpulan

Lalu, apakah sebenarnya memory compression solusi yang buruk? Kalau dibandingkan dengan penggunaan page file, memory compression jauh lebih cepat dan sebenarnya tidak ada kekurangan dari prosesnya itu sendiri. Apalagi, Windows akan menjalankan proses compressing secara otomatis begitu sistem mendeteksi bahwa perangkat butuh ruang memori lebih.

Hanya saja, karena proses memory compression menggunakan resource CPU, sistem bisa jadi tidak berjalan secepat yang semestinya. Oleh karena itu, apabila perangkatmu masih terasa lambat saat digunakan meskipun memory compression sudah diaktifkan, solusi yang paling dianjurkan adalah menambah RAM ke perangkatmu.

Itu tadi rangkuman penjelasan mengenai memory compression hingga cara mematikan memory compression di Windows 10 dan mengaktifkannya kembali. Semoga informasi di atas bisa bantu atasi masalahmu dan membuatmu lebih paham mengenai memory compression. Selamat mencoba, ya.

Bagikan Postingan: