Apakah yang Dimaksud Dengan Cerita Fiksi? Ini Jawabannya!

Sinetron yang biasa ditayangkan di televisi kebanyakan adalah cerita fiksi. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya pemberitahuan bahwa cerita yang dimuat adalah cerita fiksi baik sebelum maupun setelah sinteron tersebut ditayangkan. Lalu, apakah yang dimaksud dengan cerita fiksi itu?

Singkatnya cerita fiksi merupakan cerita khayalan yang dibuat dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Oleh karena hanya merupakan khayalan, cerita ini kerap sekali disebut dengan cerita yang imajinatif. Dengan sifatnya yang imajinatif ini, cerita fiksi terdiri atas beragam bentuk serta jenis.

Untuk Anda yang penasaran dengan apakah yang dimaksud dengan cerita fiktif atau cerita fiksi ini, mari simak penjelasan berikut ini.

Apakah yang Dimaksud Dengan Cerita Fiksi Dan Nonfiksi

Apakah yang Dimaksud Dengan Cerita Fiksi Dan Nonfiksi

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa cerita itu ada yang fiktif atau fiksi dan ada yang nonfiksi. Untuk cerita fiksi, ini merupakan cerita rekaan atau khayalan. Hal ini sesuai dengan asal kata fiksi itu sendiri yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu fiction yang artinya khayalan atau rekaan.

Fiksi ini sendiri merupakan salah satu cabang dari sastra yang pada intinya adalah karya yang dihasilkan merupakan narasi imajinatif. Biasanya karya ini hadir dalam bentuk novel, prosa maupun dongeng yang secara umum ceritanya diimajinasikan

Dengan kata lain, cerita fiksi merupakan cerita yang tidak berdasarkan pada kenyataan dan lahir dari fantasi atau imajinasi penulis atau pengarang. Oleh sebab itu, cerita ini sangat bergantung pada kreativitas sang penulis.

Berbeda dengan cerita nonfiksi, ini adalah kebalikan dari cerita fiksi. Artinya, cerita nonfiksi merupakan cerita yang sungguh-sungguh terjadi dan nyata sehingga dapat ditelusuri kebenarannya. Sampai di sini sudah paham ya dengan apakah yang dimaksud dengan cerita fiksi?

Ciri-Ciri Cerita Fiksi dan Kaidah Kebahasaannya

Ciri-Ciri Cerita Fiksi dan Kaidah Kebahasaannya

Berdasarkan apa yang sudah dijelaskan di atas, sebenarnya ciri-ciri cerita fiksi ini sudah sangat bisa diraba. Namun, agar lebih paham dan agar Anda bisa lebih mudah membedakannya dengan cerita non fiksi, mari simak penjelasan berikut ini.

  • Cerita fiksi secara umum mengandung amanat atau pesan moral
  • Cerita fiksi pada umumnya menggunakan bahasa yang sifatnya konotatif
  • Cerita fiksi tidak mempunyai sistematika atau urutan penulisan yang baku
  • Cerita fiksi lebih menyasar perasaan atau emosi pembaca
  • Cerita fiksi sifatnya hanya khayalan, rekaan, atau imajinasi dari sang pengarang
  • Kebenaran cerita fiksi sifatnya relatif atau tidak mutlak

Sementara mengenai kaidah kebahasaan cerita fiksi, diketahui bahwasanya ada tiga kaidah kebahasaan yang umum ditemukan. Kaidah kebahasaan inilah yang menjadi salah satu pembeda antara fiksi dan nonfiksi. Adapun kaidah kebahasaan cerita fiksi sebagai berikut:

  • Simile atau persamaan yang biasa digunakan sebagai alat untuk membandingkan hal yang sifatnya ekplisit dengan maksud untuk mengungkapkan suatu hal dengan hal yang lainnya. Biasanya kaidah kebahasaan yang pertama ini ditandai dengan kata-kata seumpama, laksana, selayaknya dan lain sebagainya
  • Metonimia yang merupakan majas di mana ada kata tertentu yang dipakai untuk menggantikan kata yang sebenarnya. Dengan kata lain, majas ini merupakan bahasa kiasan untuk membandingkan sesuatu hal dengan hal lain supaya kesannya lebih hidup. Contohnya dalam kalimat Rani pergi ke Bali dengan Garuda. Garuda yang dimaksud dalam kalimat ini ialah nama maskapai penerbangan, bukan burung garuda
  • Metafora yakni gaya bahasa atau majas yang dipakai ketika akan menyamakan sesuatu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, ini adalah analogi yang digunakan untuk membandingkan dua hal secara langsung dan secara singkat. Contoh laki-laki buaya darat.

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Apakah yang dimaksud dengan cerita fiksi dan ciri-cirinya sudah paham ya. Sekarang yang perlu diketahui adalah cerita fiksi itu dibangun oleh dua unsur, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

  • Unsur intrinsik ialah unsur yang berada di dalam cerita fiksi itu sendiri. Dengan kata lain, unsur inilah yang membangun cerita fiksi dari dalam. Unsur intrinsik ini terdiri atas beberapa macam sebagai berikut:
  • Penokohan yang merupakan cara atau teknik dalam menampilkan tokoh yang terlibat dalam cerita
  • Sudut pandang yang merupakan cara pandang yang digunakan oleh penulis sebagai suatu sarana dalam menceritakan tokoh, mendeskripsikan latar serta beragam peristiwa yang membentuk cerita
  • Amanat yang merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh sang penulis kepada para penikmat cerita
  • Latar yang merupakan lingkungan, waktu serta tempat terjadinya suatu peristiwa yang ada dalam cerita
  • Konflik yang merupakan masalah yang dialami oleh tokoh dalam cerita dan ini adalah unsur yang diperlukan untuk mengembangkan alur atau plot cerita
  • Alur atau plot yang merupakan urutan kejadian dan setiap kejadian juga dihubungkan dengan hubungan sebab – akibat
  • Tokoh yang merupakan para pelaku yang ada dalam cerita. Biasanya untuk tokoh ini dibagi menjadi tokoh protagonis, tokoh antagonis dan tokoh figuran
  • Tema yang merupakan gagasan dasar atau ide pokok persoalan yang menjadi jiwa bagi keseluruhan cerita
  • Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membangun cerita fiksi dari luar. Unsur ekstrinsik ini juga macam-macam. Bisa berupa keyakinan, kondisi subjektivitas individu sang penulis yang mengambil sikap, kondisi psikologi si penulis maupun pandangan hidup suatu bangsa.

Jenis-Jenis Cerita Fiksi

Jenis-Jenis Cerita Fiksi

Selain perlu memahami apakah yang dimaksud dengan cerita fiksi, Anda juga perlu tahu bahwa cerita yang satu ini terdiri atas beberapa jenis. Adapun jenis-jenis fiksi yang bisa diketahui ada 3 macam, ada fiksi historis, ada fiksi biografis dan ada juga fiksi sains.

Sesuai dengan namanya, fiksi historis merupakan jenis cerita fiksi yang ada kaitannya dengan sejarah. Dalam jenis yang pertama ini, tokoh, latar, alur serta elemen yang digunakan ada kesamaannya dengan fakta sejarah yang benar-benar ada.

Walaupun cerita yang diangkat dalam fiksi historis tidak 100% benar, namun jenis fiksi yang pertama ini malah bisa menjadi alternatif sumber sejarah. Kemudian untuk fiksi biografis, ini merupakan jenis cerita fiksi yang penulisannya didasarkan pada fakta biografi seseorang.

Ambil contoh dalam hal ini ialah buku Amien Rais, Bung Tomo dan Catatan Seorang Demonstran. Terakhir ialah fiksi sains atau science fiction. Ini merupakan jenis cerita fiksi yang penulisannya didasarkan pada ilmu pengetahuan. Contoh dalam hal ini ialah Supernova.

Beberapa Karya Cerita Fiksi

1. Cerpen

Cerpen

Ini adalah singkatan dari cerita pendek yang bisa habis dibaca hanya dalam sekali duduk saja. Cerpen hanya fokus pada satu kejadian tunggal dan plotnya juga mengarah ke sana. Watak tokoh yang disebutkan dalam cerpen tidak dikembangkan secara penuh atau hanya diceritakan sifat yang menonjol.

2. Roman

Roman

Ini adalah cerita fiksi yang di dalamnya mengisahkan tentang tokoh mulai dari kelahirannya sampai dengan kematiannya. Biasanya cerita ini lebih mengarah pada cerita klasik dan tentunya ada banyak hikmah yang terkandung di dalamnya.

3. Novel

Novel

Kalau cerita fiksi yang satu ini, akan menceritakan tentang tokoh utama. Tokoh ini akan dipenuhi pro serta kontra dan watak tokoh yang terlibat dalam cerita bisa dikembangkan secara penuh.

Dengan memahami penjelasan di atas, tentunya Anda tidak hanya memahami apakah yang dimaksud dengan cerita fiksi bukan? Sebab, penjelasan di atas juga mengupas sejumlah hal yang berkaitan dengan cerita rekaan atau cerita khayalan ini.

Bagikan Postingan: