Saat menjalankan sebuah perusahaan terkadang pernah mengalami proses turn over karyawan. Turn over karyawan adalah proses masuk dan keluarnya karyawan dalam perusahaan tersebut. Jadi, ini sebenarnya adalah hal yang wajar dalam perusahaan.
Namun, penting untuk mengukurnya dengan cepat jangan sampai tingkat turn overnya terlalu tinggi karena ini bisa berdampak buruk bagi perusahaan. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengaturnya dan bagaimana cara mengurangi angka ini? Simak penjelasan lengkapnya berikut.
Apa Itu Turn Over Karyawan?
Turn over karyawan adalah proses perputaran keluar dan masuknya karyawan ini di dalam suatu perusahaan yang bisa dilakukan secara paksaan atau secara sukarela. Selain penggunaan istilah ini, ada juga istilah lain yang mirip yaitu employee turnover rate.
Pengertian employee turnover rate adalah jumlah karyawan atau pekerja di perusahaan yang pergi dari perusahaa ini karena alasan mengeluarkan diri atau dipecat dalam beberapa waktu tertentu. Biasanya, dilakukan setelah satu tahun bekerja.
Jadi, proses turn over karyawan ini pada dasarnya merupakan kegiatan yang normal terjadi di perusahaan. Namun, pemilik perusahaan harus memikirkan dengan baik cara menjaga tingkat turn overnya dengan baik agar selalu rendah.
Pasalnya, jika terlalu tinggi, maka ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Setiap perusahaan juga memiliki tingkat turnover yang berbeda-beda sehingga Anda perlu memperhatikan dengan seksama jangan sampai melewati batas toleransi tersebut.
Pengukuran batas toleransinya juga disesuaikan dengan beberapa faktor yaitu jenis industri, jenis pekerjaannya, area, dan ukuran dari perusahaan.
Apa Dampak Turn Over Tinggi di Perusahaan
Berikut ini adalah beberapa dampak dari tingginya tingkat turn over yang bisa meyebabkan dampak negatif. Hal ini karena keluar masuknya karyawan di perusahaan akan membuat kinerja perusahaan menjadi tidak stabil.
Hal ini tentu akan berpengaruh pada kualitas hasil produksi sehingga terjadi penurunan pendapatan di perusahaan. Untuk mengetahui lebih jelasnya, dampak turn over karyawan adalah sebagai berikut:
1. ROI Pemasaran Jadi Lebih Menurun
Dampak negatif pertama dari turn over karyawan adalah ROI pemasaran berkurang. ROI adalah return of investment yang merupakan pengembalian dana atau yang diperoleh setelah melakukan periklanan.
Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan tersebut sudah kehilangan karyawan yang berkompeten dalam bidang pemasaran yang efektif. Dengan demikian, perusahaan tersebut tidak bisa membuat iklan yang menguntungkan dan menarik target pasar yang diinginkan.
Padahal, dalam membuat iklan tersebut memerlukan modal yang tidak murah sehingga ini akan menurunkan nilai ROI karena tidak sesuai dengan penggunaan iklan yang ada. Dengan kata lain ini akan merugikan karena biaya iklannya akan terus membengkak tanpa adanya pemasukan yang cukup ke perusahaan.
2. Kualitas Produk atau Jasa yang Diberikan Tidak Maksimal
Dampak berikutnya dari turn over yaitu menurunkan kualitas dari perusahaan tersebut baik dari segi produk atau jasanya. Jadi, perusahaan bisa menurunkan pendapatan akibat buruknya kualitas sehingga banyak pelanggan yang akhirnya meninggalkan perusahaan tersebut.
Penurunan kualitas akibat turn over karyawan ini terjadi karena perusahaan selalu berfokus untuk mencari karyawan dalam waktu singkat. Selain itu, perlu adanya pengadaan training untuk meningkatkan kualitas SDM.
Namun, karena turn over yang terlalu cepat sehingga tidak punya banyak waktu memberikan training lengkap akibat karena perlu mengejar target. Oleh sebab itu, ini yang nantinya berdampak pada kualitas produk dan pelayanan yang diberikan.
Alhasil, pengaruh dari kualitas yang menurun bisa memperngaruhi reputasi perusahaan dan membuat para pelanggan tidak puas dengan pelayanan dan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
3. Semangat Kerja Menjadi Turun
Dampak lainnya dari turn over karyawan adalah menurunnya semangat kerja. Misalnya, ketika perusahaan perlu mengurangi jumlah tenaga kerja ini atau melakukan pemecatan dalam waktu singkat. Bisa juga ketika perusahaan terlalu menekan karyawan sehingga banyak yang tidak betah bekerja.
Jadi, karyawan yang masih ada di dalam perusahaan tersebut merasa tertekan. Mereka harus mengerjakan tugas karyawan yang sudah keluar dari perusahaan sehingga pekerjaan menjadi menumpuk.
Jika terus-menerus terjadi turn over, maka ini akan menurunkan semangat pekerja akibat beban yang terjadi dan banyaknya tugas yang ditanggung.
Faktor Penyebab Turn Over Karyawan Adalah
Adanya turn over yang terjadi di suatu perusahaan tidak hanya dari kebijakan perusahaan, tetapi ada juga faktor lainnya. Berikut 3 faktor penyebab dari adanya turn over yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Individu
Penyebab turn over bisa dari faktor individu orang tersebut. Hal ini terjadi ketika ada karyawan yang ingin keluar dari perusahaan akibat dari beberapa macam penyebab.
Contohnya seperti tidak puas bekerja di perusahaan tersebut karena pendapatannya, beban kerja yang terlalu tinggi, kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, dsb.
Ada juga faktor luar yang tidak terkait dengan pekerjaan misalnya karena karyawan tersebut lebih memilih mengasuh anak, dsb.
2. Faktor Perusahaan
Penyebab kedua yaitu karena perusahaannya sendiri. Perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing dalam hal melakukan turn over. Contohnya karena budaya kerja, sistem kerja, gaji, kondisi perusahaan, dsb.
3. Faktor Lokasi
Penyebab terakhir dari turn over juga bisa berasal dari faktor lokasi. Misalnya, karena karyawan memliki tempat tinggal yang jauh dari perusahaan tersebut. Karyawan tentu akan merasa berat jika harus berangkat atau pulang dari kantor setiap harinya jika menempuh jarak yang jauh.
Hal ini yang akhirnya membuat perusahaan harus mendukung jarak ini dengan adanya fasilitas mess atau mobilitas karyawan. Jika tidak tersedia, ini akan membuat karyawan akhirnya melakukan turnover baik secara sukarela maupun karena paksaan.
Tips Mengurangi Turn Over Perusahaan
Apabila ada prediksi terjadinya kenaikan turn over, Anda perlu menjaganya agar tingkatnya selalu kecil agar tidak mendatangkan dampak negatif dari perusahaan. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi turn over:
- Selektif memilih karyawan: permasalahan turn over bisa dicegah apabila Anda sudah memilih karyawan dengan baik sebelumnya. Pilih sesuai kualifikasi agar bisa mendapatkan kecocokan dari perusahaan sehingga tidak terjadi turn over dikemudian hari.
- Menawarkan gaji dan tunjangan kompetitif: berikan gaji sesuai dengan tanggung jawab yang diemban perusahaan. Dengan demikian, ini akan meningkatkan semangat karyawan dan membuatnya tetap bertahan. Namun, perhatikan juga anggaran perusahaan yang dimiliki.
- Berikan jenjang karir: untuk membuat karyawan lebih kompoeten dan semangat kerja, Anda perlu memberikan jenjang karir yang menarik. Dengan demikian, mereka akan berusaha untuk menggapai tujuan tersebut dan lebih semangat untuk mengembangkan skill yang dimiliki.
- Berikan apresiasi pada karyawan: tips yang tidak kalah penting untuk dilakukan yaitu memberikan apresiasi terhadap karyawan ketika menggapai sesuatu yang bisa meningkatkan kredibilitas perusahaan. Penting untuk memberikan dukungan yang positif serta reward sehingga karyawan merasa diakui kinerjanya dan membuatnya lebih bersemangat.
Turn over karyawan adalah proses masuk dan keluarnya karyawan dari perusahaan karena beberapa alasan tertentu seperti yang dijelaskan sebelumnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, penting untuk membuat turn over serendah mungkin agar membuat perusahaan stabil.