Peta Pulau Jawa: Letak Astronomis, Kondisi Geografis, Bentang Alam

Peta Pulau Jawa begitu dikenal oleh banyak masyarakat karena termasuk dalam salah satu dari lima pulau terbesar di Indonesia. Jika ingin melihat letak pulau terpadat ini dalam susunan peta Indonesia, maka arahkan pandangan pada area sebelah bawah atau selatan peta.

Selain termasuk dalam salah satu pulau besar di Indonesia, Jawa juga tercatat memiliki banyak sejarah yang begitu melegenda. Memiliki penduduk yang terkenal begitu halus dan ramah tamah, inilah beberapa fakta seputar Pulau Jawa mulai dari letak Astronomis, kondisi geografis, hingga bentang alamnya!

Gambar Peta Pulau Jawa dan Keterangannya

Gambar Peta Pulau Jawa dan Keterangannya

Pulau Jawa merupakan pulau besar yang menduduki urutan kelima dari belasan ribu pulau-pulau yang terbentang mulai dari Sabang hingga Merauke. Jika memperhatikan gambar peta diatas, maka bisa dipahami mengapa pulau ini begitu padat dengan penduduk.

Hal ini karena ibu kota Indonesia, yaitu Jakarta, termasuk dalam cakupan Pulau Jawa. Selain itu, juga terdapat dua sungai besar yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo sehingga akses untuk jalur perhubungan jauh pun terpenuhi dengan mudah.

Memiliki bentuk peta yang terlihat pipih memanjang, Anda bisa menandai lokasi Pulau Jawa dengan mudah karena letaknya tepat berada di bagian sebelah selatan (bawah) pada peta Indonesia.

Lebih jelasnya,  Jawa terletak di sebelah Tenggara Pulau Sumatra, sebelah barat Pulau Bali dan sebelah selatan Pulau Kalimantan.

Pulau ini kemudian terbagi menjadi 3 provinsi secara administratifnya, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Sementara itu, terdapat Wilayah Spesifik Ibukota, yaitu DKI Jakarta dan Wilayah Istimewa, yaitu Yogyakarta yang mana kedua wilaya ini kemudian dianggap juga sebagai provinsi.

Tidak berhenti sampai situ, setelah mengalami pemekaran pun terdapat satu lagi provinsi yang ditambahkan di Jawa, yaitu Banten. Sehingga per saat ini, total terdapat 6 provinsi yang ada di peta Pulau Jawa, yaitu Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Letak Astronomis, Geografis, serta Luas Pulau Jawa

Letak Astronomis, Geografis, serta Luas Pulau Jawa

Secara astronomis peta pulau jawa terletak di garis lintang 113°48’10” – 113°48’26” Bujur Timur serta 7°50’10” – 7°56’41” Lintang Selatan. Luas Pulau Jawa berdasarkan peta sendiri mencapai 138.793 km2 yang mana sudah mencakup pulau-pulau kecil di sekelilingnya.

Luas ini didapatkan dari panjang wilayah mulai dari ujung barat hingga ujung timur yang mencapai hingga 1.064 km. Sementara lebar wilayah nya pun tentu bervariasi dari 100 – 160 km.

Membicarakan letak geografis, sebenarnya hal ini sudah sedikit disinggung pada awal pembahasan, bahwasanya terdapat beberapa gunung berapi yang bisa ditemukan di Pulau Jawa. Selain itu, wilayahnya yang dikelilingi beberapa perairan menjadikan Jawa sebagai kawasan yang strategis.

Adapun beberapa perairan tersebut mencakup Selat Sunda (barat), samudra Hindia (selatan), Selat Bali (timur), dan Bahari Jawa (utara). Namun begitu, wilayah Jawa termasuk rentan gempa bumi karena terletak pada kawasan perairan yang mana terdapat beberapa palung laut cukup besar di dalamnya.

Bentang Alam berdasarkan Peta Pulau Jawa

Bentang Alam berdasarkan Peta Pulau Jawa

Memiliki berbagai elemen yang berbeda, tentu tiap-tiap pulau di Indonesia pun juga memiliki bentuk relief yang beragam. Kondisi relief sendiri, secara garis besar terbagi menjadi 3 zona, yaitu zona utara, tengah, dan selatan. Untuk lebih jelasnya, simak tiga poin pembagiannya berikut ini:

  • Zona Utara, merupakan area yang berisi rangkaian gunung-gunung lipatan dengan berupa bukit-bukit rendah yang mana diselingi beberapa gunung berapi. Biasanya, rangkaian seperti ini akan berbatasan dengan daratan yang dinamakan alluvial.
  • Area Selatan, merupakan kawasan plato (dataran tinggi) yang mana berlereng atau miring menghadap Samudra Hindia dengan daerah sebelah utara yang memiliki bentuk patahan. Tidak jarang area seperti ini terkikis hingga mengakibatkan bentuk plato yang dimilikinya menghilang.
  • Zona Tengah juga bisa dikatakan sebagai kategori depresi yang meliputi wilayah Jawa Timur dan juga sebagian wilayah Jawa Barat. Di zona ini akan ditemui beberapa gunung berapi dalam jumlah yang cukup besar.

Pulau jawa sendiri terbentang dengan rantai pegunungan dan beberapa gunung berapi di atasnya dari timur ke barat yang mana dibatasi oleh sungai. Wilayahnya diapit oleh pegunungan kapur serta dataran rendah dan termasuk dalam wilayah Vulkanik karena memiliki 112 gunung berapi.

Dari susunan gunungnya, wilayah barat peta Pulau Jawa menampakkan puncak gunung yang rapat dan akan semakin meluas seiring ke tengah dan ke Timur. Adapun Gunung Semeru dengan puncak setinggi 3.676 menjadi gunung tertinggi di Pulau Jawa.

Jika Anda penasaran dengan sungai-sungainya, maka di Jawa mayoritas sungai akan mengalir ke utara karena bentuk relief selatan memiliki bentuk yang lebih tinggi jika dibandingkan utara. Meski begitu, masih terdapat beberapa sungai yang mengalir ke selatan.

Untuk sungai yang paling ikonik di Jawa, pasti Anda sudah sering mendengar istilah Sungai Brantas dan juga Sungai Bengawan Solo. Sementara itu, Sungai Bengawan Solo sendiri menempati kategori sungai terpanjang yang ada di Pulau Jawa.

Karena memiliki wilayah mayoritas pertanian dan umum digunakan untuk bercocok tanam, anak-anak sungai ini nantilah yang kemudian dijadikan sebagai salah satu sumber irigasi masyarakat. Dengan begitu sektor pertanian di Jawa tergolong stabil.

Iklim Pulau Jawa Berdasar Letak Geografisnya

Iklim Pulau Jawa Berdasar Letak Geografisnya

Sebagaimana yang diketahui, karena terletak di garis khatulistiwa, Indonesia pun memiliki iklim tropis. Sementara itu, di Pulau Jawa sendiri, suhu rata-rata tahunan yang dimiliki berkisar 25°C. Adapun suhu minimumnya bisa mencapai 23°C dan maksimumnya 30°C.

Bahkan di wilayah yang termasuk dataran tinggi yaitu Tosari dengan ketinggian 1.735 meter saja suhu tertinggi hanya mencapai 22°C dengan suhu terendah 8°C. Dari poin ini dapat diambil kesimpulan bahwa suhu tetap cenderung sesuai dengan lokasi dan tentu musimnya.

Adapun kelembaban udara di Pulau Jawa mencapai 75% rata-rata dengan curah hujan monsunal yaitu iklim dengan pola yang bersifat satu puncak musim saja. Iklim yang sering disebut sebagai unimodal ini ternyata karena pengaruh letak Indonesia yang memiliki laut luas di sekelilingnya.

Dengan begitu, tidak heran jika di Jawa kerap terasa panas, lembab, dan basah sepanjang tahunnya. Adapun daerah yang sering merasakan suhu maksimum di Jawa berada di dataran pantai utara. Sementara daerah-daerah pegunungan baru relatif merasakan suhu yang dingin.

Dengan begitu, pada bulan November hingga Maret, maka Jawa akan memiliki musim dengan karakter hujan berawan karena pengaruh dari angin monsun barat laut.

Semenara pada bulan April sampai Oktober, maka akan terjadi musim muson tenggara dimana cuaca akan cenderung lebih cerah meski hujan.

Memiliki berbagai kondisi geografis serta letak astronomis yang berbeda-beda menyebabkan berbagai daerah pun juga memiliki karakteristik daerahnya masing-masing. Dalam hal ini, Pulau Jawa hadir sebagai wilayah yang cocok untuk pertanian dengan suhu rata-rata yang ada di Indonesia.

Dalam peta Pulau Jawa sendiri, Anda bisa melihat beberapa gunung merapi yang aktif, pembagian daerah-daerah hingga perbatasan yang dimilikinya. Dengan begitu, diharapkan informasi seputar wilayah Pulau Jawa termasuk letak hingga kondisi alamnya bisa didapatkan dengan valid.

Bagikan Postingan: