Olahraga Pencak Silat: Definisi, Sejarah, Teknik Dasarnya

Iko Uwais adalah salah satu contoh aktor asli dalam negeri yang dikenal jago pencak silat. Bahkan kemahiran inilah yang mengantarkannya menuju dunia perfilman berskala internasional. Mungkin tak banyak yang tahu bahwa pencak silat adalah budaya asli dari negara Indonesia.

Budaya ini masuk dalam kategori seni bela diri tradisional. Namun selain Nusantara, seni bela diri ini juga sudah dikenal luas di sejumlah negara lain seperti Brunei, Malaysia, Filipina Selatan, Singapura, dan juga Thailand Selatan. Tak main-main, seni bela diri ini sudah mendapat pengakuan dari UNESCO.

Pengertian Pencak Silat

Pengertian Pencak Silat

Ada sejumlah versi mengenai definisi dari seni bela diri yang satu ini, berikut daftar definisi dan masing-masing penjelasannya:

1. Definisi Umum

Versi pertama menyebut bahwa istilah pencak silat berasal dari dua suku kata, yaitu pencak yang bermakna “gerak dasar bela diri” dan silat yang berarti “gerakan paripurna yang bersumber dari dalam jiwa”.

2. Menurut Thomas A. Green

Lalu untuk versi kedua berasal dari seseorang bernama Thomas A. Green, yang menjelaskan bahwa kata pencak banyak digunakan di Tanah Jawa terutama bagian timur dan tengah, sedangkan istilah silat lebih familiar di Kalimantan, Sumatera, dan Semenanjung Malaya.

Masih menurut Thomas A. Green, ciri khas pencak silat adalah menonjolkan keindahan gerakan dan mengunggulkan seni dalam sebuah pertarungan. Uniknya, masing-masing daerah di Nusantara memiliki aliran pencak yang khas. Sedangkan di negara lain, seni bela diri ini memiliki sebutan yang berbeda, yaitu:

  • Gayong di Malaysia
  • Cekak di Singapura
  • Pasilat di Filipina
  • Bersilat di Thailand

3. Berdasarkan KBBI

Jika menurut KBBI, definisi pencak silat adalah skill permainan dalam mempertahankan diri ketika sedang menghadapi lawan. Pertahanan ini bisa dengan gerakan menyerang, menangkis, dan bisa dengan atau tanpa senjata.

4. Versi Boechori Ahmad

Menurut Boechori Ahmad, pencak silat adalah suatu seni bela diri yang berasal dari dalam jiwa manusia alias keluar secara alami untuk membela diri ketika di keadaan yang dianggap berbahaya. Fitrah ini menggabungkan pikiran dan gerakan sehingga menciptakan pertahanan diri atau bahkan penyerangan.

Jadi menurut Boechori Ahmad, seni pertahanan diri ini mirip dengan renang, yang keluar secara alami mengikuti insting manusia untuk bertahan hidup.

Sejarah Pencak Silat

Sejarah Pencak Silat

Seorang ahli bela diri dari Negeri Sakura yang bernama Donald Frederick, sekaligus merupakan ilmuwan menyatakan bahwa silat di Indonesia sudah ada sejak zaman Hindu-Budha.

Pernyataan ini berdasarkan penemuan artefak senjata dan sejumlah ukiran atau relief yang ada pada dinding-dinding candi di Nusantara, khususnya di Candi Borobudur dan Prambanan. Relief tersebut menggambarkan posisi manusia saat melakukan gerakan kuda-kuda.

Kemudian menurut laman Wikipedia, pencak silat muncul dari nenek moyang sebagai bentuk perlindungan dan pertahan diri, dan gerakan-gerakannya meniru binatang yang ada di sekitar, seperti:

  • Ular
  • Harimau
  • Kera
  • Burung Elang

Selain itu, asal usul pencak silat juga diprediksi sebagai salah satu keterampilan suku asli Nusantara jaman dulu untuk berburu dan berperang, yang kala itu menggunakan sejumlah senjata seperti:

  • Tombak
  • Parang
  • Perisai

Fakta-fakta

Pernyataan ini memiliki korelasi dengan Donald Frederick Donn Draeger tadi. Adapun suku Nusantara yang diprediksi sebagai pencetus seni bela diri ini adalah suku Nias yang pada abad ke-20 pun masih tidak tersentuh dengan dunia luar. Detail sejarah lainnya bisa Anda cek di bawah ini:

  • Diperkirakan bahwa pencak silat sudah menyebar di Indonesia sejak abad ke-10 Masehi tapi untuk asal usul aslinya belum bisa secara pasti diprediksi.
  • Menurut catatan sejarah, kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya memiliki pendekar-pendekar hebat yang ahli dalam bela diri ini.
  • Ada juga yang menyebutkan bahwa ilmu bela diri ini mendapat pengaruh dari India dan Tiongkok, jadi tidak 100% asli Nusantara. Hal ini karena pada zaman dulu banyak pedagang dan perantau dari Tiongkok dan India yang masuk ke Indonesia.
  • Pada zaman nenek moyang, tradisi silat diturunkan kepada anak cucu atau dari guru kepada murid hanya secara lisan, begitu pula dengan persebarannya.
  • Sumber berbeda menyebutkan bahwa perkembangan pencak silat di Indonesia pada sekitar abad ke-14 dipengaruhi juga oleh penyebaran agama Islam. Kala itu, silat diajarkan secara bersamaan dengan agama di pesantren dan surau.
  • Beberapa suku Indonesia menganggap silat sebagai latihan spiritual yang tidak terpisahkan dengan upacara adat. Contohnya adalah Tari Randai yang mengandung gerakan silat Minang. Ada juga gerakan silat dalam proses adat pernikahan Betawi.

Teknik Dasar Pencak Silat

Teknik Dasar Pencak Silat

1. Kuda-kuda

Inilah teknik paling dasar dari silat, yang fungsinya adalah menjaga keseimbangan badan saat menyerang atau pun bertahan. Teknik ini bisa Anda lakukan dengan menapakkan kedua kaki di tanah namun dengan posisi kaki seperti sedang naik kuda.

Dapat dikatakan juga bahwa teknik ini merupakan sikap awal dalam silat. Posisi kuda-kuda pada pencak silat harus kuat agar badan tidak mudah jatuh. Kuda-kuda dibagi menjadi 6 macam berikut ini:

  • Kuda-kuda depan
  • Tengah
  • Belakang
  • Samping
  • Silang
  • Depan belakang

2. Pasang

Jika sudah bisa melakukan sikap kuda-kuda dengan benar, maka Anda perlu belajar sikap pasang. Sikap ini merupakan perpaduan antara kuda-kuda, posisi tangan, dan posisi kaki.

Jika dilakukan dengan benar, maka sikap pasang dapat membuat tubuh Anda fleksibel saat melakukan penyerangan atau pun bertahan. Bisa dibilang bahwa pasang merupakan sikap siaga yang memiliki gerakan berpola, dan biasanya dilakukan pada akhir atau pun awal gerakan.

3. Pola Langkah

Teknik ini bermanfaat untuk membuat gerakan Anda sulit ditebak oleh lawan. Anda bisa melakukan pola pasang dengan mengubah posisi kaki secara cepat dari satu titik ke titik lain. Keberhasilan teknik ini sangat dipengaruhi oleh jenis pijakan / tanah, dan keseimbangan antara kaki, tangan, serta badan.

4. Teknik Arah

Disebut juga dengan teknik 8 penjuru mata angin, teknik pencak silat ini dibutuhkan agar Anda bisa menyerang lawan dengan tepat, sekaligus juga untuk mempertahan diri ketika mendapat serangan. Titik tumpu pada teknik arah adalah bagian tengah, kemudian Anda melangkahkan kaki ke 8 arah mata angin.

5. Tangkisan

Tangkisan adalah teknik bertahan atau menghindar saat lawan menyerang. Teknik ini dibagi menjadi 5 macam, yaitu tangkisan 1 lengan, 2 lengan, tangkisan tengah, atas, dan luar.

6. Kuncian

Teknik ini dapat membuat lawan Anda tidak bisa bergerak atau mati seperti sedang dikunci. Bukan hanya tidak bisa berkutik, tapi kuncian juga dapat membuat lawan merasa kesakitan.

Karena itu teknik ini umum digunakan untuk melumpuhkan lawan. Kuncian bisa dilakukan pada bagian tubuh yang vital, seperti pergelangan tangan, dagu, dan leher.

7. Guntingan

Teknik ini diawali dengan gerakan menendang lawan, lalu dilanjutkan dengan menjepit untuk membuat lawan tidak bisa berkutik. Setelahnya lawan bisa lebih mudah untuk Anda lumpuhkan atau jatuhkan.

8. Tendangan

Teknik ini mengandalkan kaki untuk menyerang, tapi bisa juga difungsikan sebagai pertahanan. Ada beberapa jenis tendangan dalam pencak silat, yaitu:

  • Tendangan lurus: posisi badan tegap dan tungkai kaki lurus ke depan. Bagian kaki yang digunakan untuk menendang lawan adalah pangkal jari.
  • Jejag / gejos: angkat kaki setinggi mungkin dan lurus ke depan, lalu gunakan tungkai untuk menendang perut lawan.
  • Melingkar: misalnya kaki kiri untuk kuda-kuda, maka gunakan kaki kanan untuk menendang secara miring punggung kakilah yang bersentuhan dengan lawan.
  • Sabit: tendang perut lawan dengan lintasan kaki melengkung.
  • Belakang: menendang lawan di bagian belakang.
Bagikan Postingan: