Follow up harus rutin dilakukan oleh perusahaan jika ingin berhasil memenangkan persaingan pasar. Follow up berasal dari bahasa Inggris yang artinya menindaklanjuti. Dalam bisnis, Follow up adalah tindakan yang dilakukan oleh produsen setelah memperkenalkan produk pada pasar dan konsumen.
Follow up yang sering disingkat dengan FU merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memancing bagaimana respon orang lain setelah ditawarkan suatu produk kepadanya. FU juga berfungsi sebagai pengingat bagi orang lain atas barang maupun jasa yang ditawarkan kepadanya.
Pada prinsipnya, ketika perusahaan atau produsen memperkenalkan produk kepada orang lain, maka orang tersebut diharapkan bisa memberikan respon yang positif. Melalui follow up itulah perusahaan dapat mengetahui bagaimana respon yang didapatkan.
Arti Follow Up Adalah
Apa fungsi follow up dalam bisnis? Follow up menjadi cara perusahaan untuk mengetahui bagaimana respon ataupun pendapat orang lain terhadap produknya. Follow up bermanfaat untuk memastikan bagaimana respon orang atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Lalu apa yang dimaksud follow up dalam bisnis itu? Follow up atau FU adalah tindakan yang dilakukan secara konsisten oleh perusahaan setelah memberikan penawaran atas produknya kepada orang lain, dengan tujuan memastikan bagaimana respon pihak lain tersebut.
Penawaran tersebut bisa berupa barang maupun jasa, yang biasanya dilakukan pada masa promosi atau dalam rangka memperkenalkan produk terbaru. FU ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti lewat email, mengirimkan pesan di Whatsapp, media sosial dan sebagainya.
Follow up dimaksudkan untuk membuat calon konsumen ataupun klien yang dituju pada apa yang telah ditawarkan perusahaan sebelumnya. FU ini harus dilakukan secara konsisten dengan tujuan target yang dituju bisa tertarik untuk melakukan kerja sama ataupun membeli produk.
Manfaat dan Tujuan Follow Up
Perusahaan melakukan follow up kepada calon konsumen ataupun klien bukan tanpa maksud. Follow up memiliki peranan yang sangat penting dalam bisnis, jadi tidak boleh disepelekan. Follow up kepada konsumen dan klien memiliki manfaat serta tujuan sebagai berikut.
1. Meningkatkan Jumlah Penjualan
Follow up adalah salah satu cara perusahaan untuk bisa membuat jumlah penjualan produknya meningkat. Dalam strategi marketing, ada dua faktor yang sangat penting untuk mendongkrak penjualan yaitu promosi dan follow up.
Follow up yang dilakukan dengan cara menarik, akan membuat konsumen merasa senang dan dihargai. Dampaknya, konsumen yang merasa senang cenderung akan menyukai apa yang ditawarkan dan melakukan pembelian.
2. Mengingatkan Konsumen
Produk yang ditawarkan kepada konsumen bisa saja dilupakan begitu saja jika tidak ditindaklanjuti. Nah, melalui follow up inilah perusahaan mengingatkan konsumen ataupun calon klien kepada penawaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Konsumen bisa saja sedang mempertimbangkan sesuatu ketika melakukan pembelian produk. Follow up dapat dijadikan sebagai cara untuk memberikan informasi yang lebih jelas tentang suatu produk, sehingga konsumen merasa yakin untuk membelinya.
3. Menyampaikan Informasi Produk Terbaru dan Promosi
Tujuan follow up konsumen selanjutnya yaitu sebagai cara untuk menyampaikan berbagai informasi terkait produk-produk terbaru yang dikeluarkan. Disamping menyampaikan informasi tentang produk terbaru, FU juga bermanfaat untuk memberitahukan promosi khusus pada konsumen.
Promosi produk hanya akan efektif dan bisa meningkatkan penjualan kalau konsumen mengetahui tentang hal tersebut. FU menjadi cara perusahaan untuk menyampaikan informasi tersebut kepada konsumen supaya mereka tertarik untuk membelinya.
4. Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan
Follow up yang dilakukan melalui berbagai metode kepada konsumen akan membuat mereka merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Ketika konsumen merasa selalu dilayani dengan baik, maka mereka berpotensi menjadi pelanggan.
Cara ini sangat efektif untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan dan menjadi modal agar bisa terbentuk hubungan yang baik dengan mereka. Ketika kepercayaan dan hubungan baik sudah terjalin, maka akan menjadi lebih mudah untuk menawarkan produk kepada mereka.
5. Membentuk Hubungan Jangka Panjang
Hubungan yang terjalin baik dengan pelanggan adalah modal agar konsumen tidak hanya membeli produk tersebut sekali saja, namun berulang-ulang. Bahkan, ketika kepercayaan sudah terjalin dengan baik, maka pelanggan sulit untuk beralih kepada produk sejenis yang lainnya.
Ini artinya, hubungan baik dan kepercayaan yang dijalin oleh perusahaan dan pelanggan sifatnya jangka panjang. Keuntungannya yaitu kapanpun konsumen membutuhkan suatu produk tertentu, mereka cenderung untuk membelinya dari Anda.
Strategi Follow up yang Efektif untuk Meningkatkan Penjualan
Mengingat fungsi follow up dalam bisnis untuk meningkatkan angka penjualan, maka harus dilakukan dengan tepat. Seringkali bagian marketing merasa bingung, mengapa follow up yang dilakukannya tidak membuat penjualan produk meningkat signifikan.
Kenapa hal seperti itu bisa terjadi, mungkin karena cara follow up konsumen yang dilakukannya kurang efektif. Diperlukan strategi tertentu agar follow up terhadap konsumen mampu membuat angka penjualan meningkat. Strategi yang dimaksud yaitu sebagai berikut.
1. Terhubung dengan Media Sosial
Di era teknologi digital seperti ini, hampir semua orang menggunakan media sosial dalam aktivutasnya sehari-hari. Jadi, kalau ingin follow up yang dilakukan bisa memberikan efek positif pada penjualan, gunakan media sosial.
Cara follow up lewat media sosial sangat besar pengaruhnya pada tingkat penjualan, apalagi jika target marketnya adalah anak-anak muda. Maksimalkan follow up melalui media sosial dengan tetap memperhatikan personal branding dan kualitas produk.
2. Kirimkan pada Waktu yang Tepat
Follow up adalah cara untuk memastikan respon konsumen atau klien terhadap produk yang ditawarkan, tapi bukan berarti bisa dilakukan kapanpun. Ketahui kapan saja waktu yang tepat untuk mengirimkan follow up kepada konsumen agar hasilnya efektif.
Mengapa memperhatikan waktu yang tepat itu penting? Karena jika dilakukan pada waktu yang tidak tepat, jangankan tertarik dengan penawaran yang diberikan, konsumen malah bisa merasa kesal dan marah, karena merasa terganggu.
Contohnya, ketika follow up dilakukan pada tengah malam tentu saja akan mengganggu jam istirahat orang. Dengan alasan itulah, kebanyakan follow up dilakukan pada pagi-siang hari, tapi tetap harus memperhatikan jam-jam sibuk.
3. Fokus Menjawab Pertanyaan yang Penting
Bertemu dan berinteraksi dengan berbagai tipe konsumen memang tidak bisa dihindari ketika melakukan follow up. Memang kebanyakan konsumen hanya bertanya tentang informasi penting terkait produk yang diinginkannya, tapi ada juga yang suka keluar topik.
Oleh sebab itu, saat melakukan follow up lebih baik fokus saja kepada konsumen yang memiliki pertamyaan seputar informasi penting terkait produk. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pembicaraan yang melebar kemana-mana dan tidak berhubungan dengan produk.
Jika pertanyaan yang sudah keluar dari topik tetap diladeni, justru akan membuat perusahaan terlihat kurang profesional. Jawab pertanyaan dengan penjelasan sesingkat mungkin tapi cukup mudah dipahami untuk menghindari pembicaraan yang tidak perlu.
Sebaiknya, hindari juga menjawab pertanyaan dari orang atau konsumen yang terlihat iseng saja. Pilih dan kenali mana konsumen yang memang benar-benar serius ingin mengetahui informasi tentang produk yang ditawarkan.
Sekali lagi perlu ditekankan bahwa follow up adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperkenalkan atau menawarkan produknya kepada konsumen. Follow up harus dilakukan dengan cara yang benar dan strategi yang tepat, agar dapat meningkatkan penjualan produk.