5 Cara Budidaya dan Ternak Puyuh Petelur (Pemula)

Jika bosan dengan burung kicau dan lebih tertarik dengan burung petelur yang bisa dijual, maka burung puyuh adalah jawabannya. Sudah banyak yang mempelajari cara budidaya dan ternak puyuh petelur untuk menghasilkan uang, yang jika ditekuni maka bisa menghasilkan omset jutaan rupiah per bulan.

Ide usaha ternak yang satu ini menjanjikan keuntungan maksimal dengan modal yang minimal jika dibanding hewan ternak lain seperti ayam atau sapi dan kambing. Bisa dibilang bahwa budidaya puyuh petelur cocok untuk para pemula yang minim modal.

Tentang Burung Puyuh

Tentang Burung Puyuh

Sebelum mempelajari tentang cara budidaya dan ternak puyuh petelur, ada baiknya jika Anda mengenal terlebih dahulu tentang makhluk berkaki dua berikut ini:

  • Nama latin burung ini adalah Coturnix, yang masuk dalam dalam familia Phasianidae. Namun di sebagian Jawa, burung ini familiar dengan nama “Gemak”. Jika di alam liar, burung ini memakan biji-bijian, serangga, dan hewan kecil lainnya.
  • Menurut catatan sejarah, burung puyuh pertama kali terlihat tahun 1870 di kawasan Amerika, yang setelah banyak dibudidayakan di berbagai negara. Jika di Indonesia sendiri, burung ini pertama kali dibudidayakan pada tahun 1979.
  • Meski disebut burung dan memiliki sayap, namun puyuh tidak dapat terang jauh, mirip dengan ayam. Burung ini juga lebih sering berjalan daripada terbang. Namun jangan salah, saat harus menggunakan kedua sayapnya, burung ini dapat terbang secara cepat meski dalam jarak pendek.
  • Ukuran burung puyuh termasuk sedang dengan badan yang gemuk dan kedua kaki pendek yang bisa tapi dapat berlari secara cepat.
  • Warna bulu burung ini adalah krem bercampur coklat dan memiliki motif yang jika dilihat dari kejauhan seperti polkadot tidak beraturan, mirip dengan warna dan motif pada telurnya.
  • Serupa dengan ayam, burung puyuh dapat menghasilkan 5-6 butir telur per minggunya. Selain telur, dagingnya juga dapat laku dijual karena memang termasuk jenis burung yang dapat dikonsumsi.
  • Tidak seperti kebanyakan burung yang membuat sarang di atas pohon, puyuh menempatkan sarang di atas tanah.

Jika Anda memperhatikan, semakin hari burung puyuh di alam liar sudah semakin jarang terlihat. Hal ini karena perburuan manusia yang membuat burung puyuh menjadi langka. Padahal, telur burung puyuh termasuk banyak peminat. Maka, ide ternak puyuh petelur akan menjadi usaha yang menguntungkan.

Keunggulan Budidaya Burung Puyuh Petelur

Keunggulan Budidaya Burung Puyuh Petelur

  • Waktu pemeliharaan agar bisa mendapat telur termasuk singkat, sehingga hasil budidaya bisa cepat dirasakan.
  • Modal ternak puyuh tidak banyak.
  • Termasuk jenis burung yang resisten terhadap penyakit.
  • Produksi telur dan dagingnya puyuh tergolong tinggi.
  • Anda bisa memelihara di sekitar rumah karena tidak membutuhkan lahan besar.

Manfaat Ternak Puyuh Petelur Pemula

Manfaat Ternak Puyuh Petelur Pemula

  • Bisa menjadi usaha sampingan atau pun bisnis utama.
  • Bisa menghasilkan cuan sambil melestarikan burung puyuh agar tidak punah.
  • Telur puyuh bagus untuk kesehatan mata, dapat meredakan alergi tertentu, bermanfaat untuk detoksifikasi tubuh, dan membantu meningkatkan metabolisme.
  • Daging puyuh mengandung banyak gizi, dan dengan cita rasa yang lezat.
  • Kotoran burung puyuh kaya akan protein dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami.
  • Bulu-bulu burung puyuh dapat dijual untuk menjadi bahan kerajinan tangan.

Cara Budidaya dan Ternak Puyuh Petelur

Cara Budidaya dan Ternak Puyuh Petelur

1. Siapkan Kandang

Kandang menjadi langkah awal dalam cara budidaya puyuh petelur. Kenyamanan kandangan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, perkembangan, dan hasil produksi telur dari burung puyuh. Karena itu, buatlah kandang yang nyaman dengan kriteria seperti berikut:

  • Material kandang bisa berupa rangka baja ringan atau pun kayu.
  • Desain kandang serupa dengan rak bersusun.
  • Suhu kandang yang ideal adalah di antara 20-25 derajat Celcius.
  • Berikan penerangan pada kandang dengan menambahkan lampu pijar bercahaya temaram atau hangat (jangan pilih lampu warna putih). Cahaya yang ideal adalah lampu 25-40 watt untuk siang, dan 40-60 watt untuk pencahayaan malam.
  • Buatlah minimal 4 jenis kandang, yaitu untuk para indukan, untuk proses pembibitan, untuk anak-anak yang baru menetas, dan untuk anak-anak yang sudah mulai dewasa.

2. Proses Pembibitan

Langkah kedua dalam cara ternak puyuh petelur adalah memilih bibit yang unggul agar hasil panen juga bisa berkualitas. Sebelum memilih bibit, pertama Anda harus paham dulu apa tujuan Anda dari budidaya ini, apakah untuk mengambil telurnya atau dagingnya. Sebab tujuan yang berbeda juga mengharuskan Anda memilih bibit yang berbeda seperti berikut:

  • Jika tujuan Anda adalah untuk menghasilkan telur yang akan dijual dan dikonsumsi, maka pilihlah indukan betina yang sehat, tidak memiliki cacat fisik, dan tidak memiliki penyakit bawaan. Usia si betina bisa mulai dari 50 hari agar bisa menjadi indukan.
  • Jika tujuan budidaya adalah untuk mengambil dagingnya, maka Anda bisa memilih puyuh jantan yang sehat dan tanpa cacat.
  • Pilihlah indukan jantan dan betina yang sudah tidak produktif jika tujuan budidaya Anda adalah menghasilkan telur yang bukan untuk dikonsumsi.
  • Sementara untuk tujuan mengoptimalkan produksi telur mengoptimalkan produksi telur yang nantinya akan ditetaskan kembali, pilihlah indukan betina yang sehat dan memiliki gerakan lincah bersama dengan indukan jantan yang sudah matang dan siap dikawinkan.

Ciri lain dari indukan (jantan atau betina) yang bagus untuk menjadi bibit adalah memiliki warna bulu yang cerah sudah mendapat vaksin NWD sehingga lebih kebal penyakit.

3. Pemeliharaan

Cara budidaya dan ternak puyuh petelur tahap ketiga adalah pemeliharaan. Agar indukan tidak mudah terkena penyakit atau pun stres, maka Anda perlu melakukan perawatan yang optimal seperti berikut ini:

  • Jaga kesehatan indukan dengan vaksinasi.
  • Bersihkan kandang secara rutin.
  • Kontrol penyakit. Anda bisa bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan terdekat.
  • Lakukan sanitasi pada kandang secara rutin agar bakteri penyebab penyakit dan perkembangan virus dapat dicegah.
  • Jika ada burung puyuh yang tampak sakit, segera pisahkan dari yang lain agar tidak terjadi penularan.
  • Agar cara budidaya puyuh ini bisa menguntukan, pastikan makanan dan minuman di dalam kandang tidak habis. Berikan 2 kali sehari (pagi dan sore).
  • Ada dua jenis pakan yang bisa diberikan, yaitu pelet dan tepung. Butiran / pelet bisa diberikan saat burung berusia minimal 3 minggu, sedangkan pakan pelet cocok untuk burung puyuh lebih kecil / di bawah 3 minggu.
  • Agar daya tahan burung lebih bagus, maka Anda juga bisa berikan vitamin khusus yang dicampur dengan pakan.

4. Panen

Ini dia tahapan terakhir dari cara budidaya dan ternak puyuh petelur. Indukan betina yang dirawat dengan baik, dalam kondisi sehat, dan sudah dikawinkan, biasanya akan mulai menghasilkan telur setelah usia minimal 1 bulan.

Anda bisa memanen telurnya sesering mungkin selama indukan betina masih memproduksinya, bahkan bisa setiap hari jika sedang beruntung. Namun untuk telur yang ditetaskan, biarkan telur tetap berada di dalam kandang agar bisa dierami oleh induknya sampai menetas.

Biasanya, telur puyuh akan menetas sekitar 17 hari. Selain pengeraman alami, Anda juga bisa tetaskan telur dengan dimasukkan ke dalam mesin tetas. Kemudian setelah telur menetas, Anda masih harus melakukan seleksi pada jenis kelamin. Jadi pisahkan anakan jantan dan betina di kandang yang berbeda.

Cara budidaya dan ternak puyuh petelur di atas bisa Anda terapkan untuk mendapat hasil panen yang optimal. Jika ditekuni dengan baik, Anda bisa mendapat keuntungan 2 kali lipat dari jumlah modal.

Bagikan Postingan: