Perbedaan motherboard murah dan mahal untuk Intel Core i9 gen 12 dan gen 13. Memilih motherboard murah memang lebih diminati banyak orang ketimbang motherboard mahal.
Apalagi ketika budget minim untuk rakit PC maka orang lebih mengutamakan prosesor dari pada komponen lainnya. Padahal peran motherboard juga tidak kalah pentingnya untuk mendukung berjalannya sistem secara keseluruhan.
Dari kebanyakan influencer yang beredar di internet, sangat disayangkan masih banyak memberikan informasi yang kurang akurat tentang merakit PC.
Memang benar prosesor Intel Core i9 sudah bisa berjalan pada mobo yang murah harga satu jutaan saja. Namun jika diamati lebih lanjut maka sebenarnya ada banyak sekali limitasi yang bisa menghambat kinerja sistem secara keseluruhan.
Pada kesempatan kali ini kita akan bahas apa saja perbedaan motherboard murah dan mahal yang bisa menjadi referensi terbaik sebelum anda membelinya.
Perbedaan motherboard murah dan mahal
Biasanya perbedaan motherboard murah dan mahal yang paling mencolok bisa kita lihat dari nama chipset dan penampakan komponennya.
Untuk prosesor intel gen 12 lga 1700, pihak intel telah merilis beberapa chipset motherboard seperti Z690, B660, dan H610.
Adapun chipset Z690 adalah seri flagship untuk motherboard socket lga 1700.
Berikutnya ada chipset B660 untuk kelas menengah dan chipset H610 untuk entry level.
Pada saat awal perilisan hingga artikel ini dibuat. Harga motherboard Z690 rata-rata berkisar 5 jutaan hingga 10 jutaan rupiah. Motherboard ber-chipset B660 berkisar 3 jutaan hingga 5 jutaan.
Lalu untuk seri H610 berkisar 1 jutaan rupiah saja.
Nah, dari gambaran harga-harga tersebut maka sudah pasti peminat orang Indonesia akan langsung melirik yang seri H610. Sebab sudah pasti harganya yang cuma 1 jutaan rupiah saja.
1. VRM, mosfet, choke dan kapasitor
Hal yang harus anda perhatikan sebelum membeli motherboard adalah mengetahui dahulu apa itu VRM. Kualitas VRM sangat penting karena mempengaruhi performa prosesor.
Voltage regulator module atau VRM secara umum terdiri dari tiga bagian yaitu mosfet, choke dan kapasitor. Perbedaan motherboard murah dan mahal dapat terlihat dari jumlah fase daya VRM.
Biasanya motherboard kelas menengah atas memiliki fase daya 8+1+1 hingga 20+1+2. Sedangkan mobo low end hanya memiliki fase 6+1+1 saja atau bahkan kurang dari itu.
Nah, maksud dari angka-angka tersebut menunjukkan kemampuan VRM dari motherboard dalam menyuplai daya ke komponen micro prosesor.
Sebagai contoh, 8+1+1 , angka pertama yaitu 8 mengartikan bahwa jumlah daya yang bisa diberikan untuk CPU atau prosesor. Sedangkan angka setelah 8 yaitu 1 menunjukan fase daya yang digunakan untuk integrated GPU.
Namun jika anda sudah menggunakan VGA card dari PCI-e maka 1 mosfet VRM ini menjadi tidak terpakai. Kecuali anda menggunakan integrated GPU seperti UHD 770 kepunyaan intel atau vega kepunyaan AMD maka VRM ini baru akan terpakai.
Lalu berikutnya angka 1 terakhir berfungsi untuk menyuplai daya ke memory controller. Adapun yang harus anda perhatikan adalah semakin banyak jumlah VRM maka lebih baik karena dapat mengoptimalkan kinerja prosesor.
Jika prosesor anda hanya core i3 12100f gen 12 maka bisa menggunakan mobo yang memiliki vrm 6+1+1 saja. Namun untuk core i9 12900kf pastinya tidak akan cukup dengan vrm 6+1+1.
Sangat direkomendasikan untuk memilih mobo yang memiliki VRM minimal 16+1+1 atau bahkan lebih seperti 20+1+2.
2. Tambahan Heatsink untuk VRM dan Chipset
Perbedaan motherboard murah dan mahal berikutnya dapat anda lihat pada heatsink bawaan mobo. VRM mosfet pastinya akan panas ketika prosesor sedang full load 100 persen, sehingga membutuhkan heatsink agar bisa membuang panas.
Mobo murah harga satu jutaan atau bahkan kurang biasanya tidak diberikan heatsink sama sekali pada bagian mosfetnya. Jadi akan sangat sering sekali mengalami overheat ketika anda sedang menggunakan load CPU hingga 100 persen dalam waktu yang lama.
Lain lagi dengan mobo mahal kelas menengah atas yang biasanya bagian mosfetnya sudah diberi heatsink. Sehingga suhu mosfet bisa lebih terkendali dan sangat jarang terjadi overheat sekalipun anda melakukan full load CPU hingga 24 jam nonstop.
3. Jumlah slot RAM, sata, M.2, dll
Ada harga maka pasti ada rupa dan itu memang benar sekali karena memang terjadi pada harga motherboard saat ini. Biasanya mobo kelas entry level sangat jarang memiliki slot ram hingga 4 keping beserta slot sata, usb dan lainnya.
Namun berbeda dengan mobo mahal yang pastinya memiliki dukungan slot lebih banyak dan lebih lengkap. Maka dari itu ketahui terlebih dahulu sebelum membeli mobo agar tidak sampai salah pilih.
Misalnya saja anda telah membeli SSD m.2 maka pastikan kalau motherboard yang akan anda beli juga memiliki slot m.2 dengan jumlah yang sesuai kebutuhan.
4. Fitur Overclock CPU dan RAM
Berikutnya ada juga perbedaan motherboard murah dan mahal yang paling sering dibahas yaitu fitur overclock pada prosesor dan ram.
Untuk prosesor yang menggunakan LGA 1700 yaitu alder lake dan raptor lake. Intel telah membedakan fitur penting ini dengan memberi setidaknya 3 varian chipset.
Chipset H610 yaitu untuk motherboard kelas entry level harga murah 1 jutaan saja dengan fitur minim. Mobo H610 tidak memiliki dukungan overclock sama sekali baik untuk prosesor maupun RAM.
Lain halnya dengan B660 yang ditujukan untuk mobo kelas menengah. Mobo ini sudah mendukung fitur overclock untuk RAM namun tidak untuk CPU.
Sedangkan chipset Z690 adalah kasta tertinggi yang sudah memiliki fitur overclock baik untuk CPU maupun RAM.
Baca juga : Cara flash bios motherboard MSI Intel LGA 1700
5. Jumlah jalur atau lane PCI-e
Pihak Intel tampaknya sudah sangat memperhitungkan tiap varian chipset agar konsumen bisa mengerti perbedaannya dengan jelas.
Jumlah PCIe lanes dapat mempengaruhi kinerja VGA card dan sistem secara keseluruhan. Chipset Z690 yang merupakan seri high end ini mendukung 12 lanes untuk PCIe 4.0 dan 16 lanes untuk PCIe 3.0.
Dan disinilah perbedaan yang paling mencolok yaitu motherboard chipset H610 hanya mendukung kecepatan PCIe 3.0 saja. Jadi jika anda memasangkan vga card yang sudah support ke mobo H610 maka kecepatannya akan menjadi bottleneck.
Memang tidak menjadi masalah besar untuk game-game keluaran sekarang, namun akan menjadi masalah pada game-game yang akan datang karena terjadi bottleneck.
Perbedaan motherboard murah dan mahal yang tidak kalah menariknya terlihat adanya fitur yang bernama flash bios button. Fitur ini biasanya hanya ada pada mobo kelas high end yang harganya tidak murah tentunya.
Fitur ini sangat bermanfaat sekali untuk melakukan update bios yang bisa berjalan tanpa perlu pasang CPU dan RAM terlebih dahulu.
Hanya perlu USB flash drive yang sudah terisi file bios update yang dipasangkan ke port USB motherboard ini maka sudah bisa langsung melakukan update. Sangat praktis sekali bukan ?
Nah, itu tadi beberapa perbedaan motherboard murah dan mahal untuk anda yang ingin membeli LGA 1700. Semoga dengan adanya pembahasan ini para pembaca sekalian bisa memahami pentingnya memilih motherboard yang tepat menyesuaikan kebutuhan.