Threat adalah istilah yang sering digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Terutama dalam aspek yang berhubungan dengan dunia bisnis. Lantaran istilah ini mempunyai makna dan arti yang penting untuk menentukan masa depan suatu usaha.
Bagi yang ingin mengembangkan bisnis, tentunya wajib memahami arti dari threat. Anda dapat menemukan istilah tersebut dalam analisis SWOT yang sering digunakan untuk menentukan strategi pemasaran dan penjualan.
Pengertian Threat Adalah
Dalam menjalankan usaha, seorang pelaku bisnis pasti sudah tidak asing dengan pembahasan tentang SWOT. Analisis ini mencakup beberapa elemen, seperti strength, weakness, opportunity, dan therat. Keempatnya sama-sama penting untuk dikaji dalam permasalahan bisnis,
Terlebih analisis threat yang berkaitan dengan faktor negatif untuk mencegah kerugian. Pada dasarnya, threat adalah ancaman yang punya peluang tinggi dalam menurunkan angka penjualan dan meningkatkan risiko kemunduran perusahaan.
Umumnya, ancaman tersebut datang dari lingkungan luar yang menghambat perkembangan usaha. Bahkan pada kasus yang lebih parah, threat dapat menjadi penyebab utama bangkrutnya suatu perusahaan.
Oleh sebab itu, threat dalam SWOT perlu diperhitungkan sejak awal untuk mencegah terjadinya risiko besar yang membahayakan. Biasanya ancaman eksternal dapat diperkirakan seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan teknologi.
Contoh Threat
Threat atau ancaman bisa datang dari mana saja dan mempunyai risiko tinggi untuk menumbangkan usaha. Terdapat beberapa ancaman yang paling sering dihadapi perusahaan, yaitu faktor ekonomi, perubahan sosial, kondisi politik, hingga bencana alam.
Dikeluarkannya peraturan baru oleh pemerintah juga dapat mengandam kondisi bisnis. Terlebih jika peraturan yang dibuat tidak sesuai dengan strategi yang sebelumnya telah ditetapkan. Pada akhirnya, perusahaan akan mengalami kemunduran ketika tidak sanggup mengikuti peraturan.
Dalam beberapa kasus di zaman modern ini, threat adalah ancaman bagi perusahaan yang berhubungan dengan berkembangnya teknologi. Buktinya banyak perusahaan yang bangkrut karena tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dijadikan tolok ukur kesuksesan bisnis.
Indonesia sempat mengalami ketertinggalan dalam penggunaan teknologi. Akibatnya beberapa perusahaan yang sebelumnya sukses, justru mengalami kerugian besar-besar. Contohnya seperti media massa yang dulu dapat keuntungan dari penjualan koran kini kalah dengan platform digital.
Pentingnya Pemahaman Threat dalam Dunia Usaha
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa threat menjadi bentuk ancaman bagi keberlangsungan bisnis. Jika perusahaan tidak melakukan analisis threat sedini mungkin, maka besar kemungkinan bisnis akan cepat merugi bahkan bangkrut.
Mengapa penting memahami threat dalam dunia usaha? Tentu saja memperhitungkan dan memperkirakan ancaman dari lingkungan luar merupakan hal yang sangat penting. Apalagi untuk perusahaan baru yang ingin segera mengembangkan bisnis dan usahanya.
Dengan menganalisis ancaman, perusahaan bisa mempersiapkan antisipasi untuk mencegah risiko kerugian yang bisa terjadi kapan saja. Lebih pentingnya lagi, analisis ini dapat membantu perusahaan dalam menyusun strategi perkembangan bisnis.
Beberapa perusahaan melakukan analisis threat dalam SWOT untuk meningkatkan keunggulan bisnis agar bisa menyaingi kompetitor. Selain itu, Anda juga bisa mencapai target dengan mudah ketika paham tentang ancaman eksternal yang mungkin akan dihadapi.
Kasus Threat Dalam Bisnis Modern
Sejak dulu, analisis SWOT threat sudah digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk mencegah risiko dan kerugian. Agar lebih paham tentang pengkajian analisis ini, simak contoh kasusnya di beberapa perusahaan ternama dunia.
1. Gojek
Gojek adalah perusahaan yang menawarkan jasa transportasi online dengan berbagai fitur menguntungkan. Namun siapa sangka, perkembangan perusahaan ini ternyata juga mengalami ancaman eksternal yang cukup sulit untuk diatasi.
Pasalnya, dikhawatirkan akan terdapat perubahan undang-undang yang mengatur regulasi dan izin transportasi online. Mengingat banyak warga Indonesia yang sempat protes dengan kedatangan Gojek yang menyebabkan kerugian pada pengusaha taksi konvensional.
Kedua, seiring dengan perkembangan Gojek, ada beberapa penyedia jasa transportasi lain yang ikut menjadi kompetitor baru. Bahkan mereka berani memberikan lebih banyak diskon dan harga murah dibandingkan dengan Gojek.
Tak hanya itu, ternyata beberapa daerah ada yang tidak mengizinkan Gojek untuk beroperasi di wilayahnya. Dengan alasan, perusahaan ini dikhawatirkan akan merugikan para pelaku usaha lokal terutama tukang ojek.
2. Netflix
Selanjutnya ada layanan streaming paling digemari di seluruh dunia, yakni Netflix. Perusahaan yang menyediakan berbagai tayangan untuk menghibur para penontonnya ini ternyata juga mengalami ancaman dalam perkembangan bisnisnya.
Ancaman yang dihadapi berupa masalah regulasi pemerintah untuk membatasi jumlah dan jenis tontonan bagi pelanggan dari Indonesia. Ditambah dengan maraknya account hacking yang sering disalahgunakan agar bisa mendapatkan layanan gratis.
Analisis SWOT threat pada perusahaan Netflix juga dapat dilihat dari kesuksesannya. Meski bisa mendatangkan banyak keuntungan, namun momentum keberhasilan perusahaan ini justru membuat kompetitor baru bermunculan.
Strategi Antisipasi Threat
Nah, meskipun ancaman dalam dunia bisnis itu selalu ada, namun perusahaan dapat mencegah dan memperhitungkannya sedini mungkin. Berikut beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi ancaman bisnis.
1. Meningkatkan Daya Saing
Threat adalah sebuah ancaman yang nantinya bisa menghancurkan perusahaan. Maka dari itu, pelaku usaha perlu meningkatkan daya saing dengan berbagai strategi. Misalnya seperti memberikan pelayanan terbaik dan mengembangkan produk.
Sehingga keberadaan kompetitor tidak akan mengancam perkembangan perusahaan. Kunci dari keberhasilan bisnis terletak pada upaya perusahaan dalam mempertahankan bisnis di pasar dan menyaingi kompetitor.
2. Mengembangkan Strategi Pemasaran
Parameter bisnis yang dikatakan berhasil selalu berkaitan dengan tingginya angka penjualan. Cara terbaik yang wajib diperhatikan perusahaan untuk meningkatkan nilai jual produk adalah dengan mengembangkan strategi pemasaran.
Dengan strategi yang tepat, semakin banyak konsumen yang tertarik untuk membeli produk. Saat ini perusahaan bisa memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai strategi berjualan, seperti penggunaan media sosial dan iklan digital.
3. Mempertahankan Loyalitas Pegawai
Berkembangnya suatu bisnis tidak terlepas dari jasa dan pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai. Maka penting bagi perusahaan untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan loyalitas pegawai. Berikan bonus dan gaji tambahan bagi pegawai yang bekerja keras hingga melakukan lembur.
Selain itu pemberian asuransi kesehatan juga dapat menjadi penunjang untuk meningkatkan performa pegawai. Anda bisa melihat bagaimana perusahaan start up seperti Gojek yang masih bertahan hingga kini karena pegawainya setia dan sejahtera.
4. Berhubungan Baik dengan Pelanggan
Tak hanya pegawai, perusahaan juga perlu menjaga hubungan yang baik dengan para pelanggan. Alasannya karena pelanggan akan melakukan pembelian ulang dan memberikan keuntungan bagi perusahaan jika mereka merasa diuntungkan.
Salah satu bentuk upaya perusahaan dalam membangun hubungan dengan pelanggan bisa diwujudkan melalui program CSR arau Corporate Social Responsibility. Ada juga perusahaan yang memberikan diskon dan penawaran khusus untuk pelanggan.
Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan menawarkan produk-produk baru perusahaan kepada pelanggan. Berikan juga layanan pengaduan agar pelanggan dapat menyampaikan kritik dan sarannya kepada perusahaan.
Kesimpulannya, threat adalah ancaman yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk mencegah terjadinya kerugian besar. Perusahaan dapat melakukan analisis SWOT untuk memperkirakan ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi dalam jangka waktu tertentu.