Sketsa pemandangan kota dibuat sebagai ide atau gambaran dasar yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut untuk keperluan tertentu. Jenis sketsa yang satu ini sangat identik dengan pemandangan gedung-gedung menjulang tinggi dan megah.
Sketsa kota yang baik dapat dipahami dalam sekali lihat bahkan oleh orang awam. Tidak mudah untuk membuatnya, tetapi dengan latihan rutin hasilnya pasti akan memuaskan. Gambaran sketsa yang dibuat pun bisa beraneka ragam tergantung ide dari desainer atau pembuatnya.
Pengertian dan Kegunaan
Sketsa adalah gambar rancangan awal yang merepresentasikan ide. Sementara itu, pemandangan kota merupakan keadaan alam suatu wilayah perkotaan.
Berdasarkan dua pengertian tersebut, sketsa pemandangan kota adalah gambar rancangan awal yang merepresentasikan keadaan alam di suatu wilayah perkotaan tertentu.
Sketsa dimaksudkan untuk merekam sesuatu yang dilihat oleh para seniman atau desainer. Sketsa ini berguna sebagai coretan awal agar dapat dikembangkan lebih jauh.
Misalnya, Anda ingin membuat hiasan dinding maka diperlukan eksplorasi visual terlebih dahulu sehingga hasilnya tidak mengecewakan.
Bagaimana Tips Membuat Sketsa?
Berikut ini beberapa tips dalam membuat sketsa yang menggambarkan suasana khas perkotaan, yaitu:
- Anda dapat membentuk garis dan geometri sebagai latar belakang
- Gunakan pemandangan alam, seperti langit atau laut, untuk menghidupkan suasana
- Cara menggambar sketsa pemandangan kota selanjutnya dengan mengembangkan beberapa bangunan di bagian depan, baik terpisah atau saling bersentuhan
- Tambahkan warna terang dan gelap secara merata
- Selanjutnya gambar jendela pada bangunan-bangunan yang sudah dibuat sebelumnya, misalnya berbentuk persegi, segitiga, atau bulat. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan detail pemandangan yang mengesankan. Anda juga bisa menambahkan detail lainnya di sketsa.
Contoh Sketsa Pemandangan Kota dan Penjelasannya
Pada awalnya membuat sketsa pasti akan terkesan sulit. Anda harus terus berlatih dan mencari inspirasi secara langsung dengan mengunjungi kawasan perkotaan. Selain itu, cobalah untuk mencari gambar sketsa sebagai referensi.
Jika masih bingung, maka langsung saja lihat beberapa contoh sketsa yang menggambarkan kawasan kota di bawah ini!
1. Sketsa Gedung Pencakar Langit
Kota-kota modern biasanya cenderung menonjolkan pemandangan gedung pencakar langit. Sudut pandang yang disorot adalah bagian sisi-sisi gedung. Sketsa seperti ini tidak perlu menampilkan detail pemandangan kota. Bisa dilihat bahwa sketsa ini tidak memiliki gambar pemandangan alam.
Anda dapat mempertegas gambar gedung-gedung yang menjulang tinggi. Artinya, Sketsa berfokus pada kegagahan gedung yang dilihat dari bawah dengan latar belakang langit perkotaan.
2. Sketsa yang Detail dengan Bentuk Landscape
Sketsa pemandangan kota bisa juga digambar secara mendetail. Anda boleh menambahkan detail yang jelas, misalnya taman kota, lampu-lampu gedung saat malam hari, jendela apartemen, jalanan yang padat, dan masih banyak lagi.
Tujuannya agar pengamat mampu memahami sketsa dalam sekali lihat. Sebaiknya gambarlah sketsa dalam bingkai landscape agar menangkap lebih banyak detail pemandangan.
Anda juga menggunakan warna abu-abu monokrom untuk memperjelas sketsa pemandangan kota saat malam. Tambahkan highlight secukupnya agar detail yang diinginkan terlihat jelas.
3. Sketsa Kota dari Atas
Gambar sketsa pemandangan kota dapat digambar dengan memperlihatkan sisi dari atas. Tujuannya untuk memberikan kesan modern dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi.
Anda akan melihat pemandangan kota dari atap-atap gedung dengan ruas jalanan tidak begitu kelihatan. Sketsa ini cocok digunakan dalam pembangunan kota baru dengan sejumlah gedung sebagai pusatnya. Misalnya, pembukaan wilayah baru sebagai ibu kota suatu negara.
4. Sketsa Kota Kuno
Pemandangan kota-kota kuno di Eropa masih menjadi salah satu inspirasi bagi para arsitek masa kini. Anda juga bisa memilihnya jika berencana membuat sketsa pemandangan kontemporer. Bangunan-bangunan dengan atap kubah dan aktivitas rakyat dapat dimasukkan ke dalam kanvas.
Contohnya seperti gambar sketsa Venesia di Italia ini Sungai yang luas, jembatan-jembatan kecil, dan perahu di atas permukaan air menyuguhkan detail dengan mengesankan.
Selain itu, ada pula pilihan untuk tidak menampilkan gambar semua gedung secara utuh. Lakukan pemotongan frame dengan menampilkan dinding-dinding gedung yang menjorok ke jalan. Tambahkan shadow dan highlight agar detail setiap fitur lebih menonjol.
5. Sketsa dengan Gedung yang Berjajar
Menggambar sketsa pemandangan kota bisa dilakukan dengan cara menampilkan gedung yang sejajar di kiri dan kanan jalan. Bagian detailnya berupa aktivitas lalu lintas di jalan raya, seperti mobil, bus, dan pejalan kaki.
Anda juga dapat menampilkan bagian atap beberapa gedung untuk menghidupkan suasana. Misalnya, pada gambar ini terlihat bahwa beberapa gedung memiliki kursi di bagian rooftop. Anda juga bisa menambahkan gambar orang yang sedang berpesta di sana.
6. Sketsa Kota Hijau
Gagasan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim terkadang direpresentasikan melalui pembangunan kota-kota hijau. Banyak ruang terbuka hijau di sekeliling kota. Gedung-gedung ditata dengan rapi dan tidak terlalu tinggi.
Gedung-gedung tersebar di sekitar ruang terbuka hijau tersebut. Anda bisa memasukkan fitur tambahan berupa orang-orang yang beraktivitas di taman kota, kendaraan di jalan raya, atau pohon-pohon di antara gedung.
Desain sketsa pemandangan kota ini cocok digunakan untuk merepresentasikan kota metropolitan yang padat, tetapi tetap asri dengan memperhatikan lingkungan melalui upaya penghijauan.
7. Sketsa Kota yang Cerah
Berbeda dengan sketsa pada umumnya yang cenderung menggunakan warna hitam putih atau monokrom, desain ini menampilkan sketsa dengan warna cerah.
Cobalah untuk membuat gambar sketsa yang berwarna dengan tambahan efek kartun. Anda bisa memotong frame kanvas dari bagian tengah gedung sampai ke puncak atap, menampilkan pemandangan langit saat siang hari.
Kombinasikan warna-warna yang dirasa akan membuat sketsa pemandangan kota lebih hidup. Perhatikan juga warna background dengan teliti agar tidak saling tumpang-tindih. Tambahkan efek highlight dan shadow secukupnya, sesuaikan arahnya dengan letak matahari.
8. Sketsa yang Sederhana
Membuat sketsa tidak harus selalu rumit dan detail, Anda bisa menjadikannya lebih sederhana. Garis-garis sketsa dibuat dengan kaku tanpa detail. Beberapa buah kendaraan dimunculkan di jalan raya supaya suasananya sedikit hidup.
Teknik ini cocok dipilih oleh para pemula jika masih kesulitan membuat gambar secara detail.
9. Sketsa Segitiga
Sketsa segitiga dibuat untuk menampilkan pemandangan kota dari salah satu sudut jalan. Anda bisa melihat contohnya pada gambar ini. Tampak bahwa keseluruhan sketsa dirangkum dalam satu garis pandang.
Sketsa dibuat dengan teliti agar gedung-gedung tampak seolah menjorok ke dalam bidang kertas. Sketsa tampak luas di depan dan semakin kecil di bagian belakang. Garis-garis sketsa terlihat lebih kaku, tetapi tetap mempertahankan kerapiannya.
10. Sketsa Kota Tepi Laut
Anda bisa menampilkan pemandangan laut dengan jajaran gedung yang padat di bagian daratan. Gambar ini bagus digunakan untuk membuat rancangan sketsa kota di tepi laut. Tambahkan juga sejumlah pohon agar terlihat lebih hidup.
Selain itu, Anda juga bisa menambahkan detail, seperti kapal yang berlabuh, dermaga, dan bayangan objek pada permukaan air.
Rancangan sketsa pemandangan kota harus dipikirkan dengan matang agar memperoleh hasil secara maksimal. Anda bisa membuatnya sederhana sebagai permulaan atau langsung membuat sketsa yang detail untuk menggambarkan kondisi perkotaan.