Teks Editorial: Pengertian, Struktur, dan Contohnya

Dalam mempelajari materi Bahasa Indonesia, maka Anda mungkin akan menemui pembahasan seputar teks editorial. Tapi, tenang saja, karena contoh teks editorial bisa ditemukan dengan mudah di berbagai media mulai dari koran, hingga website berita.

Teks yang kerap juga disebut sebagai tajuk rencana ini bisa ditemui dengan mudah di berbagai media massa dengan pembahasan isu yang beragam mulai dari isu sosial, hingga politik. Meski begitu, perlu diperhatikan lagi bahwa teks ini berbeda dengan teks opini karena struktur yang dimilikinya.

Lantas, apa saja struktur teks editorial dan bagaimana cara membuatnya? Hal ini bisa dipelajari secara lebih mudah dengan memperbanyak membaca serta menganalisa contoh-contohnya. Untuk itu, berikut ini beberapa rangkuman contoh teks editorial beserta analisis strukturnya yang bisa Anda pelajari!

Apa Itu Teks Editorial?

Apa Itu Teks Editorial?

Teks editorial adalah sebuah teks yang berisikan tentang pandangan-pandangan aktual serta faktual mengenai isu yang saat itu sedang terjadi. Karena hal itu, teks editorial juga dapat disebut sebagai tajuk rencana dan akan sangat mudah ditemukan pada berbagai media massa yang menampilkan artikel.

Teks ini tentu berbeda dengan teks opini karena dalam penyampaiannya, teks editorial harus didukung dengan argumen pendukung. Dalam artian, teks yang diungkapkan bukanlah hasil pemikiran seseorang secara pribadi, melainkan pandangan tentang isu peristiwa yang didukung dengan fakta secara valid.

Sesuai konteks bahasannya, teks ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Editorial Interpretatif

Dalam jenis ini, teks akan berisi fakta-fakta yang diungkapkan dengan tujuan agar pembaca mengerti dan dapat memahami isu peristiwa yang sedang terjadi berdasar sudut pandang media tersebut. Teks editorial jenis interpretatif dapat bersifat negatif, netral, serta positif dalam pendekatannya.

2. Editorial Kontroversial

Teks jenis ini adalah tulisan yang sengaja dijabarkan dengan sudut pandang tertentu redaksi untuk meyakinkan pembaca agar cenderung meyakini keniscayaan tertentu. Begitu pula sebaliknya, penulis akan menggambarkan sudut pandang berlawanan dengan negatif.

3. Editorial Eksplanasi

Contoh teks editorial dengan jenis ini bisa ditemukan pada berita-berita yang terlihat menyajikan isu peristiwa secara netral berdasar apa yang terjadi di lapangan. Sementara itu, tanggapan maupun penilaian mengenai masalah tersebut sepenuhnya diberikan pada masing-masing perspektif pembaca.

Struktur Teks Editorial

Struktur Teks Editorial

Secara umum, sifat dari teks editorial adalah ekspositoris dengan teks yang berisi pernyataan umum atau tesis dengan diikuti argumentasi pendukung serta diakhiri penegasan argumentasi. Ketiga unsur inilah yang kemudian membangun teks editorial.

Untuk lebih lengkapnya, simak tiga poin berisi penjelasan struktur teks editorial berikut:

1. Pengenalan Isu (Tesis)

Teks editorial diawali dengan tesis yang berfungsi untuk mengenalkan isu peristiwa yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian setelahnya.

2. Argumentasi

Dalam bagian ini, penulis akan menjabarkan pendapat yang didapatkan secara sudut pandang redaksi sesuai dengan fakta yang ada. Argumentasi haruslah berisi seputar pembahasan untuk menanggapi isu yang sudah diperkenalkan di bagian pendahuluan tadi.

3. Penegasan

Di bagian akhir ini, akan dijabarkan serangkaian saran, kesimpulan hingga rekomendasi. Biasanya pihak redaksi juga akan menyelipkan narasi tersirat dengan harapan para pihak terkait bisa mengatasi serta menghadapi isu permasalahan tersebut.

Contoh Teks Editorial beserta Analisis Strukturnya

Dalam memahami teks editorial, mempelajari pengertian, jenis, hingga strukturnya saja tidak akan cukup. Untuk memahami lebih dalam, setidaknya pelajari beberapa contoh dibawah ini yang sudah lengkap dengan analisis strukturnya.

1. Contoh Teks Editorial 1: Peningkatan Infrastruktur

Contoh Teks Editorial 1- Peningkatan Infrastruktur

(Tesis)

Dalam berkunjung di berbagai kota besar negeri ini, termasuk ibu kota, maka terjebak kemacetan menjadi masalah yang sangatlah umum. Nasib, niat ingin menghabiskan waktu luang untuk mengeksplor kota besar malah berakhir dengan terbengong menatap deretan kendaraan yang berdesakan.

Belum lagi ternyata tidak semua kondisi jalan bisa dilalui dengan mulus seperti yang sudah dibayangkan.

(Argumentasi)

Berdasar data WHO di tahun 2019, dengan angka kematian hingga 12,2% karena kecelakaan lalu lintas, Indonesia dikatakan menduduki posisi ke-8 di Asia Tenggara. Tentu ini bukanlah suatu angka yang bisa dibanggakan.

Hal-hal semacam ini, sebenarnya akan terminimalisir apabila segala pembangunan proyek yang ada diawasi dengan betul. Mulai dari cara mengerjakan, kualitas bahan yang digunakan, serta hasil akhirnya seharusnya bisa menghasilkan peningkatan infrastruktur yang bagus apabila tidak ada tindak korupsi.

(Penegasan)

Belajar dari negara lain yang bisa menyelesaikan masalah serupa dengan begitu baik, tentu negeri ini bisa mencontoh hal itu demi kenyamanan dan keamanan masyarakatnya. Bukankah jika kenyamanan terjaga, maka daya produktivitas serta sumber daya manusia juga ikut meningkat?

Pada akhirnya semua akan menjadikan negeri ini menjadi lebih baik lagi dari berbagai aspek yang ada.

2. Contoh Teks Editorial 2: Banjir Karena Hujan?

Contoh Teks Editorial 2- Banjir Karena Hujan?

(Tesis)

Banjir di Indonesia merupakan salah satu bencana yang begitu kerap terjadi. Walau umumnya, terjadi pada saat musim penghujan, namun apakah benar itu hanya murni terjadi karena lebatnya hujan? Bukankah masyarakat disekitar juga memiliki andil atas bencana itu?

(Argumentasi)

Dalam hal ini, sebenarnya kita pun sebenarnya sudah mengerti benar tentang faktanya. Bahwa tidak peduli lebat tidaknya hujan yang turun, banjir adalah bentuk konsekuensi dari respon masyarakat maupun pemerintah terhadap lingkungan.

Padatnya pemukiman yang tidak diimbangi dengan lahan serapan, masyarakat yang tidak diberikan edukasi seputar kepedulian lingkungan, hingga kesadaran masing-masing pribadi yang begitu kurang. Semua ini mendukung terciptanya banjir tanpa bisa dihindari lagi.

(Penegasan)

Dengan seperti itu, langkah pertama harus mulai diambil, mulai dari melakukan pembuatan lahan serapan hingga melakukan edukasi untuk masyarakat agar memiliki kepedulian pada lingkungan. Jangan enteng saja membiarkan bencana sekecil apapun untuk kemudian kalang kabut jika bencana membesar.

3. Contoh Teks Editorial 3: Perangi Narkoba

Contoh Teks Editorial 3- Perangi Narkoba

(Tesis)

Jika melihat banyaknya kasus narkoba yang merebak di berbagai penjuru negeri ini, bisa terlihat bagaimana usaha dan ketegasan dalam memeranginya belum begitu maksimal. Padahal, agar bisa berkurang drastis, para pengedar harus benar-benar jera dengan adanya hukum yang begitu tegas.

(Argumentasi)

Tegas dalam hal ini berarti hukum tidak memandang uang, jabatan, hingga posisi. Mau disogok berapapun, mau setinggi apapun jabatannya, jika sudah terjerat narkoba maka hukum yang sudah ditetapkan harus diberlakukan seadil-adilnya.

Penegak-penegak hukum yang tidak bisa menegakkan keadilan dengan jujur, atau bahkan yang mengeruk keuntungan dari permasalahan ini sebenarnya adalah masalah utamanya. Dengan orang-orang seperti itu, maka generasi muda akan rusak, dan negeri ini tidak akan pernah berkembang lagi.

(Penegasan)

Negara ini membutuhkan penegak-penegak hukum dengan hati nurani serta prinsip yang kuat. Karena hal itu adalah tiang utama untuk memulai perubahan negeri ini menjadi lebih baik lagi.

Beberapa contoh teks editorial beserta analisis strukturnya diatas bisa menjadi salah satu sumber referensi untuk lebih memahami bahasan satu ini dengan mudah. Anda sekarang juga bisa mulai membuat teks editorial dengan syarat, semua struktur teks editorial telah dicantumkan di dalamnya.

Bagikan Postingan: