Setiap makhluk hidup tentunya memiliki ciri bergerak. Begitu pula dengan hewan. Namun tidak seperti manusia, sistem gerak pada hewan sedikit berbeda. Hal ini didasari faktor tertentu.
Tujuan dari gerak ini juga sangat kompleks. Mulai dari mencari makan, melakukan beberapa aktivitas tertentu, melindungi diri, dan masih banyak lainnya lagi. Nah, karena sistem gerak yang dimiliki oleh hewan beragam jenisnya, kali ini semuanya akan diulas secara lengkap!
Sistem Gerak pada Hewan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sistem gerak ini memang memiliki beberapa tujuan. Namun sebelum melangkah lebih jauh, kini kita akan masuk ke dalam pembahasan apa saja sistem gerak tersebut.
Pada dasarnya sistem gerak ini dibedakan dari habitat hewan tersebut hidup. Hewan sendiri hidup di tiga lingkungan, yaitu air, darat, dan udara. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini adalah sistem gerak hewan berdasarkan dari habitatnya.
1. Hewan Akuatik
Kategori yang pertama adalah hewan akuatik. Seperti namanya, ini merupakan penyebutan bagi hewan yang hidup di bawah air. Karena menyesuaikan dengan habitat, sebagian besar hewan air memiliki alat gerak berupa sirip.
Sistem gerak hewan akuatik tentunya menyesuaikan dengan habitat tinggalnya. Karena tanpa bisa dipungkiri, perairan sendiri juga masih bisa diklasifikasikan menjadi beberapa kategori tertentu. Misalnya menurut jenis airnya, kedalamannya, dan beberapa kategori lainnya.
Namun kini kita mengambil salah satu contoh saja, yaitu berdasarkan kedalaman airnya. Hal ini ternyata mempengaruhi sistem gerak hewan yang hidup di dalamnya. Karena memang adanya sistem gerak ini adalah untuk menyesuaikan dengan habitatnya.
a. Sirip
Organ gerak hewan air yang pertama adalah sirip. Ini merupakan sistem gerak ikan yang membuatnya dapat berenang. Belum lagi didukung dengan adanya otot serta tulang belakang fleksibel sehingga lebih mudah untuk bergerak di dalam air.
Di sisi lain, ikan juga memiliki beberapa sirip tambahan. Ini juga termasuk dalam sistem gerak yang dimilikinya. Karena sirip tambahan ini berfungsi agar ikan dapat lebih fleksibel dan lincah saat berenang di air.
b. Gaya angkat air
Karena memiliki kerapatan lebih besar dari pada udara, ini membuat ikan dapat bergerak di dalam air dengan mudah. Hal inilah yang membuat gaya angkat air termasuk dalam salah satu sistem gerak pada hewan air, baik pada ikan maupun hewan lain.
Hal ini juga sangat terkait dengan beberapa hewan yang hidupnya di atas air. Misalnya saja adalah bebek, atau juga nyamuk. Beberapa hewan tersebut hidup dengan memanfaatkan prinsip gaya angkat air. Ini juga disebut sebagai tegangan air.
Nah, tegangan ini sendiri terjadi sebagai bentuk dari gaya ke bawah. Tarikan tersebut akhirnya menyebabkan permukaan air berkontraksi dan benda dapat menjadi tegang.
2. Hewan Aves
Sistem gerak hewan yang kedua adalah jenis aves atau burung. Ini merupakan salah satu hewan yang hidup di udara. Alat gerak utamanya adalah sayap. Otot-otot di dalam tubuhnya akan mengendalikan sayapnya tersebut supaya burung dapat terbang di udara.
Terlebih lagi, sayap burung memang memiliki tulang kuat yang ringan. Hal ini akan sangat membantu burung dalam menghasilkan daya dorong serta angkat yang kuat.
Sayap dari burung sendiri pun juga masih bisa dibagi menjadi beberapa kategori. Hal ini tergantung oleh beberapa faktor yang mendasarinya juga. Misal saja, burung elang memiliki sayap panjang yang lebar untuk mempermudahkannya terbang cepat dalam mengincar mangsa.
Lantas ada struktur paruh dari burung pipit yang pendek dan tajam. Ini merupakan sebuah alat gerak yang berfungsi untuk mencari makanan. Bentuk tersebut dikarenakan makanannya merupakan biji-bijian. Paruhnya akan sangat efektif untuk menghancurkan bijian tersebut.
3. Hewan Darat
Yang ketiga merupakan hewan darat. Sistem gerak pada hewan darat biasanya adalah kaki-kakinya. Misal saja kuda. Hewan kuda menggunakan kaki belakangnya sebagai sumber kekuatan saat berlari kencang.
Begitu pula dengan kelinci dan juga kanguru. Sistem gerak utamanya berada pada kaki belakangnya. Ini merupakan sumber kekuatan utama untuk hewan-hewan ini melompat.
Sedangkan untuk beberapa hewan darat lain, memiliki alat gerak berupa kaki dengan bantalan khusus di telapaknya. Sebut saja kucing, dan juga singa atau macan. Hewan ini memiliki bantalan pada permukaan kakinya untuk melindungi diri agar tidak cedera saat melompat.
4. Hewan Amphibi
Dan yang terakhir adalah sistem gerak pada hewan amfibi. Ini merupakan sebuah jenis hewan yang dapat hidup di dua tempat sekaligus, yaitu darat dan air.
Sebut saja salah satunya adalah katak. Sistem gerak utama pada katak ada di kaki belakangnya. Seperti yang bisa diketahui sendiri, kaki belakang katak lebih besar dibandingkan kaki depannya. Hal ini karena massa otot di dalamnya juga termasuk padat serta kuat.
Dengan itu, katak dapat melompat tinggi saat berada di darat. Bentuk fisik yang seperti ini juga akan sangat memudahkan katak dalam berenang di dalam air.
Selain katak, ada juga kepiting yang memiliki sistem gerak pada capitnya. Ini merupakan sebuah fungsi gerak untuk mendapatkan mangsa serta melindungi diri dari predator.
Dan yang terakhir adalah bekicot atau juga keong-keongan. Ini merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan juga air. Sistem gerak hewan satu ini ada pada bentuk tubuhnya yang tanpa tulang alias lunak. Dengan tubuhnya tersebut, keong atau bekicot bergerak dengan fleksibel.
Fungsi Sistem Gerak pada Hewan
Setelah mengetahui beberapa sistem gerak yang ada pada berbagai jenis hewan, kini kita sampai pada pembahasan fungsi dari sistem tersebut. Sebenarnya apa saja fungsi yang diusungnya?
1. Untuk Berpindah Tempat
Fungsi dari adanya sistem gerak hewan tentunya adalah untuk membuat hewan tersebut mampu berpindah tempat. Sama seperti kita, hewan memerlukan berbagai macam tempat yang menyesuaikan dengan keadaannya.
Misalnya saja pada kucing. Saat kondisi sedang hujan, tentunya kucing butuh berpindah tempat untuk melindungi badannya dari terpaan hujan. Begitu pula dengan beberapa kondisi lain yang mengharuskan hewan harus berpindah tempat.
Ada lagi yang unik, yaitu kerang laut. Hewan yang satu ini berpindah tempat saat merasa rumah atau cangkang yang dimilikinya sudah terasa tidak layak lagi. Kerang akan mencari rumah baru.
2. Untuk Mencari Makan
Fungsi sistem gerak hewan yang kedua adalah memudahkannya dalam mencari makan. Burung akan menggunakan sayap serta paruhnya untuk mencari mangsa. Sedangkan hewan darat seperti macan akan menggunakan taring dan cakarnya.
Dengan adanya sistem gerak yang dimiliki, hewan dapat mencari kebutuhan makanannya. Hal ini juga menyesuaikan dengan habitatnya.
3. Untuk Melindungi Diri
Fungsi yang ketiga adalah untuk melindungi diri dari ancaman luar. Kepiting akan menunjukkan capitnya apabila merasa sedang terancam. Jenis beruang tertentu juga akan melebarkan lengannya sebagai reaksi apabila merasa terancam.
Sistem gerak pada hewan dasarnya memang ada untuk memenuhi kebutuhan serta melindungi hewan tersebut. Sistem tersebut juga tercipta sedemikian rupa sesuai dengan habitat atau faktor dasar lainnya.