Dalam menjalankan bisnis, hal yang terpenting adalah melakukan pemasaran dan penjualan terbaik. Hal ini karena dari pemasaran itu yang nantinya akan mendapatkan keuntungan bisnis. Salah satu cara yang dilakukannya dengan melakukan personal selling.
Strategi ini termasuk strategi yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan. Lalu, bagaimana cara melakukannya dan apa saja contoh dari penjualan personal ini? Untuk memahaminya lebih lanjut simak pengertiannya agar dapat dimanfaatkan dalam bisnis yang dijalankan.
Pengertian Personal Selling
Jika dilihat secara bahasa, personal selling terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Inggris. Dua kata ini yaitu personal dan selling. Personal adalah perseorangan atau pribadi. Sedangkan selling punya arti menjual dengan menggunakan metode pemasaran tertentu.
Jadi, secara umum personal selling adalah proses bertemunya penjual dan calon pembeli yang bertamu dan memberikan pemahaman dari produk yang dijual kepada calon pembeli sehingga tertarik untuk membelinya.
Penjualan personal ini juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pelaku binsis agar lebih meningkatkan penjualan dan mengembangkan bisnis tersebut dengan baik. Dengan demikian, pebisnis bisa memperoleh keuntungan dari konsumen.
Metode ini diperlukan untuk berbagai kegiatan untuk pelaku bisnis karena ini merupakan pemasaran yang terbilang cukup efektif. Namun, dalam menjalankannya perlu melakukan strategi khusus agar lebih berjalan lancar dalam melakukan penjualan.
Jenis Personal Selling
Ada banyak penjualan pribadi yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Setiap penjualan pribadi ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang memiliki cara yang berbeda-beda.
Anda perlu mengetahui beberapa jenis tersebut agar dapat memilih jenis penjualan perseorangan apa yang terbaik untuk dipakai sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Untuk memahaminya lebih lanjut, simak beberapa jenis personal penjualan.
1. Trade Selling
Jenis trade selling ini merupakan penjualan pribadi yang terjadi ketika produsen atau supplier membolehkan adanya pengecer untuk meningkatkan penjualan. Jadi, trade selling ini memiliki fungsi untuk menambah jumlah distributor dari produk yang dimiliki oleh perusahaan.
Dengan demikian, penjualan bisa lebih meningkat karena pengecer juga boleh membeli di perusahaan besar ini.
2. Missionary Selling
Metode penjualan lainnya yaitu missionary selling. Jenis ini ditujukan untuk proses penjualan dengan cara mengajak konsumen agar membeli produk perusahaan ini dari para distributor. Jadi, secara tidak langsung ini juga akan meningkatkan penjualan dari perusahaan besar yang dijadikan sebagai pemasok distributor tersebut.
3. Technical Selling
Jenis berikutnya adalah technical selling. Adapun yang dimaksud dengan technical selling adalah cara untuk meningkatkan penjualan dengan cara memberikan saran kepada pembeli. Jadi, pembeli tersebut akan tertarik dan mengikuti saran yang diberikan untuk membeli barang atau menggunakan jasa.
Dalam cara ini, penjual perlu melakukan komunikasi yang baik dalam melakukan penjualan agar konsumen bisa mengikuti saran Anda.
4. New Business Selling
New business selling adalah penjualan dengan cara memunculkan transaksi yang baru dari yang awalnya hanya menjadi calon konsumen yang potensial berubah menjadi konsumen.
Jadi, ini tentu akan membantu dalam perkembangan bisnis. Tidak heran jika new business selling banyak dipakai untuk perusahaan pada umumnya termasuk perusahaan di bidang asuransi.
Biasanya, dilakukan dengan cara mencari calon konsumen dan memasarkan produk serta jasa agar mendapatkan konsumen baru.
5. Responsive Selling
Jenis yang terakhir adalah responsive selling yaitu penjualan yang berguna untuk memberikan reaksi dari permintaan pembelian. Jadi, pemilik bisnis akan menawarkan produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga memungkinkan terjadinya penjualan.
Bentuk Penjualan Pribadi Menurut Djasmin dan Yevis
Selain dari kelima jenis di atas, ada juga bentuk penjualan pribadi menurut Djasmin Saladin dan Yevis Merti Oesman. Ketiga bentuk personal penjualan ini adalah sebagai berikut:
1. Retail Selling
Bentuk yang pertama adalah retail selling yang termasuk penjualan pribadi dari tim sales yang berguna untuk melayani konsumen yang datang dan mengunjungi perusahaan atau toko Anda.
2. Field Selling
Berikutnya adalah field selling yang merupakan penjualan yang dilakukan perusahaan dengan cara mengunjungi langsung ke lokasi konsumen atau sering dikenal dengan penjualan lapangan.
Jadi, tim penjualan ini akan datang ke konsumen secara langsung atau turun ke jalan atau tiap rumah untuk menawarkan produk yang dijual perusahaan. Biasanya, cara ini terbilang efektif terutama bagi perusahaan yang baru merintis.
3. Executive Selling
Bentuk personal penjualan yang terakhir adalah executive selling. Jenis ini merupakan bentuk penjualan yang biasa dilakukan oleh jabatan eksekutif. Contohnya adalah pemimpin perusahaan. Jadi, pemilik perusahaan ini akan turun langsung dalam penjualan dan terlibat di dalamnya.
Pemilik bisnis juga masuk dalam salesman dan menjalankan tugasnya dengan melakukan penjualan dengan pemimpin perusahaan lainnya sehingga terjalin kerja sama. Biasanya, penjualan ini bersifat besar.
Tujuan Personal Selling
Lalu, apa tujuan dari adanya penjualan personal ini? Tentu tujuan penjualan tersebut memiliki fungsi utama agar meningkatkan transaksi pembelian. Tujuan lainnya yang diperlukan adalah untuk mempengaruhi calon konsumen dan tertarik membeli produk yang ditawarkan.
Dengan metode ini dinilai mempermudah proses pemasaran karena konsumen nantinya lebih mengerti tentang informasi dari produk karena tim penjualan akan lebih menjelaskan tentang produk tersebut dan apa saja yang belum dipahami oleh masyarakat luas.
Bisa dikatakan bahwa tujuan dari penjualan personal ini memberikan informasi kepada konsumen, menyediakan produk, dan meningkatkan kegiatan pelayanan dengan baik.
Menurut ahli Boyd Walker menyebut juga bahwa penjualan ini dimaksudkan untuk meningkatkan brand awareness dari para konsumen dan mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan setia dari penjualan yang dilakukan oleh bisnis.
Contoh Personal Penjualan
Pada dasarnya, kegiatan penjualan personal ini umum kita temui di kehidupan sehari-hari. Contohnya pada ada seorang penjual keliling atau salesman yang datang ke tiap rumah untuk mempromosikan barang dagangannya.
Ada juga sales yang memberikan selebaran atau brosur dijalanan sambil memberikan informasi terkait dengan produk yang ditawarkan. Hal ini juga bisa dilakukan dengan SPG yang menawarkan produk di sebuah pameran atau di suatu event yang diadakan oleh perusahaan.
Untuk membuat Anda lebih mengerti tentang penjualan personal ini, akan diberikan contohnya dengan jelas.
1. Contoh Pertama
Studi kasus pertama untuk menjelaskan kegiatan penjualan yaitu produk Tupperware. Produk ini menjual berbagai alat rumah tangga dan tempat makan atau minuman. Produk ini sangat terkenal dan banyak disukai oleh ibu rumah tangga .
Dalam memasarkan produknya, Tupperware memanfaatkan jaringan masyarakat umum untuk pemasarannya. Kelebihan dari produk ini sedikit kompetitor dengan kualitas bahan yang awet menjadikan banyak konsumen tertarik membelinya. Jadi, bisa mendapatkan keuntungan besar.
2. Contoh Kedua
Studi kasus yang kedua adalah produk kecantikan dan perawatan seperti Wardah. Strategi penjualan yang dilakukannya sama dengan Tupperware yaitu personal atau tatap muka langsung dengan calon konsumen.
Banyak SPG di event tertentu yang menawarkan produk ini dan ada juga yang mengadakan seminar dan bekerja sama dengan universitas terkenal sehingga produk lebih mudah diterima dan populer.
Personal selling adalah cara penjualan yang dilakukan secara tatap muka dan langsung ke calon pembeli untuk memberikan informasi produk secara lengkap. Metode ini dilakukan dengan dua arah sehingga dinilai efektif.