Memanfaatkan energi air menjadi salah satu bagian pemanfaatan energi terbarukan. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada dasarnya ialah memanfaatkan energi kinetik pada air untuk kemudian pada akhirnya menjadi energi listrik. Lantas bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air?
Mengetahui Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada dasarnya memiliki prinsip mengelola energi potensial pada air yang kemudian diubah menjadi energi kinetis. Energi potensial terjadi karena perbedaan ketinggian, sementara energi kinetis lahir karena adanya arus air pada kecepatan tertentu.
Energi kinetis lah yang membuat turbin bergerak dan memunculkan energi mekanik. Besaran energi mekanik tergantung pada energi kinetik dan energi potensial. Melalui rotor (alat mekanik yang berputar/ baling-baling) pada generator yang bergerak energi mekanik akan berubah menjadi energi listrik yang akan digunakan di rumah-rumah.
Rotor bergerak karena turbin juga bergerak. Turbin dihubungkan pada generator yang berfungsi untuk memutar kumparan magnet yang ada di dalam generator. Kumparan magnet yang berputar itulah yang menghasilkan pergerakan elektron hingga menghasilkan arus AC.
PLTA memiliki transformator atau trafo step-up yang dipakai untuk meningkatkan tegangan arus AC. Lantas apa fungsi penggunaan trafo step-up? Trafo step-up membuat listrik tidak akan banyak terbuang sia-sia saat dialirkan melalui transmisi. Ketika mengalirkan listrik ke rumah, transmisi digunakan.
Sebelum listrik digunakan, terlebih dahulu tegangan diturunkan lagi menggunakan trafo step-down. Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air? PLTA memanfaatkan sungai yang memiliki arus yang deras atau air terjun, bahkan kini sudah ada riset mengenai pembuatan PLTA di laut.
PLTA Hasilkan Energi Listrik yang Besar
Sudah sejak lama PLTA digunakan untuk menghasilkan arus listrik. Terlebih di Indonesia, PLTA di Indonesia memiliki potensi yang besar dan dapat menghasilkan arus listrik sebesar 70 ribu megawatt. Meski begitu, potensinya belum terlalu dimanfaatkan karena Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru menggunakan 6 persen PLTA.
Setiap PLTA pasti memiliki bendungan yang berguna untuk menampung air karena turbin membutuhkan pasokan air yang besar dan juga stabil. Air merupakan sarana potensial untuk menggerakan turbin, air yang ada di bendungan akan turun ke dalam lubang untuk memutar turbin.
Perputaran turbin itulah yang menghasilkan energi mekanik yang akan dikonversi melalui generator untuk menjadi energi listrik. Lalu cara kerja PLTA selanjutnya yakni diteruskan ke power supply listrik dan akan disambungkan ke kabel.
Kabel tersebut pada umumnya dibentangkan dan ditahan oleh sutet dan dibagi ke beberapa daerah atau rumah penduduk. Air yang sudah melalui turbin selanjutnya akan dialirkan ke sungai sehingga bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
Bendungan yang dimiliki PLTA juga bermanfaat untuk mengurangi banjir karena kapasitasnya menampung air yang besar. Memanfaatkan energi air untuk menghasilkan listrik merupakan alternatif karena sumber daya utama dari minyak bumi akan habis suatu hari nanti jika terus-menerus digunakan.
Pembangkit Listrik Tenaga Air juga tidak menimbulkan pencemaran sehingga penggunaanya akan terus ditingkatkan sebagai energi alternatif pengganti sumber daya minyak bumi.
Hampir setiap orang di dunia membutuhkan listrik untuk kehidupan sehari hari. Listrik tidak hanya digunakan untuk penerangan, namun banyak fungsi lainnya yang sangat dibutuhkan seperti mengolah data dalam perangkat hingga menghasilkan suara.
Memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air sekaligus akan menjamin masa depan generasi selanjutnya