Kepemimpinan adalah salah satu istilah yang pastinya sudah sering Anda dengar, bukan? Istilah ini memang sangat familiar dalam percakapan sehari-hari dan di berbagai lingkungan, mulai dari dalam rumah dan sekolah hingga kantor dan instansi pemerintahan.
Kepemimpinan memang sangat dibutuhkan di berbagai jenis organisasi atau perkumpulan, baik di bidang bisnis atau pun non bisnis. Tanpa pemimpin, maka sebuah perkumpumpulan tidak akan memiliki arah dan tujuan yang jelas, atau bisa dibilang bahwa adanya perkumpulan tersebut hanyalah sia-sia.
Tapi, bukan berarti sembarang orang bisa ditunjuk atau mencalonkan diri sebagai pemimpin hanya agar posisi ini tidak kosong ya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, sebab nantinya akan memegang peran yang penting, krusial, dominan, dan kritikal dalam organisasi yang dimaksud.
Pengertian Kepemimpinan
Dikutip dari KBBI, kepemimpinan memiliki kata dasar pimpin, yang maknanya cukup beragam mulai dari mengepalai, mengetuai, membina, mengarahkan, menuntun, mengatur, menunjukkan, dan mempengaruhi. Pemimpin dan kepemimpinan tidaklah sama. Pemimpin bisa diartikan ketua atau kepala.
Sementara kepemimpinan adalah karakteristik yang secara teknis dan simbolik berada di puncak atau depan pada kekuasaan tertinggi di dalam sebuah perkumpulan / organisasi. Kepemimpinan ini ditetapkan / dipilih oleh anggota organisasi dengan tujuan mencapai cita-cita bersama.
Berdasarkan arti harfiah pada KBBI tadi, ada juga yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengarahkan orang lain atau pihak tertentu agar mencapai suatu tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan.
Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli
Teori kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang ada pada individu untuk membina, mengelola, serta mengarahkan suatu pihak atau kelompok tertentu secara guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Inilah sejumlah teori tentang kepemimpinan menurut beberapa ahli:
1. Kartini Kartono (1994)
Kartini Kartono mendefinisikan kepemimpinan sebagai sebuah karakter yang khusus / khas yang dimiliki oleh seseorang dalam mengambil keputusan di situasi tertentu.
Kepemimpinan ini berada di dalam sebuah kelompok yang melakukan kegiatan tertentu serta ada tujuan tertentu dari kegiatan yang dilakukan tadi, serta kelompok ini juga menggunakan peralatan khusus.
2. William G. Scott (1962)
Jika sebelumnya merupakan ahli dalam negeri, selanjutnya ada ahli luar negeri bernama William G. Scott yang mengartikan kepemimpinan sebagai sebuah proses mempengaruhi sebuah kelompok yang tengah melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan.
3. Hemhill dan Coon (1995)
Menurut kedua ahli ini, kata kepemimpinan diartikan sebagai sikap yang dimiliki oleh seseorang yang menjabat sebagai pemimpin dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
4. Rauch dan Behling (1984)
Menurut Rauch dan Behling, kepemimpinan adalah proses yang dapat memberi pengaruh terhadap aktivitas sebuah kelompok terorganisir guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
5. Weschler dan Massarik (1961)
Istilah kepemimpinan menurut kedua ahli ini adalah pengaruh yang diterapkan pada situasi tertentu dan di dalam sebuah kelompok tertentu. Pengaruh ini dijalankan secara terarah melalui proses komunikasi dengan tujuan untuk menggapai cita-cita yang sebelumnya sudah ditentukan.
6. P. Pigors (1935)
Pengertian kepemimpinan menurut P. Pigors adalah proses mendorong yang dilakukan oleh seseorang terhadap sebuah kelompok melalui interaksi untuk mengejar tujuan tertentu.
7. Moejiono (2002)
Kepemimpinan menurut Moejiono adalah pengaruh satu arah, sebab seorang pemimpin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang tidak dimiliki oleh para anggota kelompoknya. Kualitas-kualitas inilah yang membuat pemimpin berbeda dari yang lainnya.
8. Wahjosumidjo (1987:11)
Wahjosumidjo mengartikan kepemimpinan sebagai sifat-sifat yang telah melekat pada individu,seperti kemampuan (ability), kepribadian (personality), dan kesanggupan (capability).
Wahjosumidjo juga menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan serangkaian kegiatan dalam sebuah kelompok yang menjadi satu kesatuan dengan perilaku atau gaya kepemimpinan tadi. Kepemimpinan melibatkan pengikut, interaksi pemimpin, situasi, dan hubungan antara pemimpin dan pengikutnya.
9. Fiedler (1967)
Teori kepemimpinan menurut Fiedler adalah pola hubungan seseorang yang memiliki wewenang dan anggota kelompok yang dapat diarahkan / dibina agar dapat bekerja sama untuk memperoleh tujuan.
Tujuan Kepemimpinan
Berdasarkan seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah mengarahkan dan membina sebuah kelompok untuk bekerja secara efisien dalam mencapai tujuan. Adapun tujuan dari kepemimpinan termasuk di bawah ini:
1. Menciptakan Iklim Sosial
Adanya kepemimpinan dalam sebuah kelompok bertujuan untuk membentuk iklim sosial yang baik. Iklim inilah yang nantinya dapat memberi kenyamanan pada anggota kelompok, serta membantu meningkatkan kinerja. Iklim sosial sendiri adalah konsep abstrak yang ada di dalam sebuah kelompok.
Meski abstrak, tapi tetap bisa dirasakan oleh setiap anggota lho. Iklim ini dapat mempengaruhi persepsi individu, perasaan, sikap, dan bahkan tingkah laku.
Pada akhirnya, iklim sosial yang bagus dapat mempermudah kelompok untuk mencapai tujuan dan bersamaan dengan ini akan ikut mensejahterakan anggota kelompok.
2. Mengambil Keputusan
Setiap keputusan di dalam organisasi akan lebih mudah dibuat dengan kepemimpinan. Sebab, di dalam organisasi tentu ada banyak anggota dan pendapatnya terhadap suatu hal bisa tidak sama. Nah, adanya kepemimpinan untuk menyeragamkan pendapat ini.
3. Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah step by step dalam melakukan suatu aktivitas agar memperoleh hasil yang sesuai standar. Adanya prosedur akan mempermudah setiap anggota untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.
4. Mengorganisasi Diri
Kepemimpinan juga memiliki tujuan untuk membantu organisasi untuk mengkoordinir setiap anggota organisasi. Secara etimologis, istilah koordinasi bermakna kegiatan penertiban yang dapat membuat suatu hal dapat berjalan secara lancar.
Koordinasi yang dilakukan oleh pemimpin berarti tindakan mengatur elemen-elemen kompleks agar dapat digunakan oleh anggota organisasi secara efektif.
Fungsi Kepemimpinan Adalah?
Pada sebuah buku berjudul “Kepemimpinan yang Efektif” karya Hamdani Nawawi, disebutkan sejumlah fungsi kepemimpinan sebagai berikut:
1. Fungsi Konsultatif
Fungsi konsultatif memiliki sifat dua arah, yaitu mendengarkan pendapat anggota organisasi untuk selanjutnya dipertimbangkan oleh pemimpin sebelum akhirnya mengambil keputusan.
Fungsi kepemimpinan jenis ini menempatkan anggota sebagai partner. Pemimpin jenis ini biasanya merupakan sosok bijaksana yang suka berdiskusi dan memiliki pengetahuan mumpuni di bidang terkait.
2. Fungsi Instruktif
Fungsi instruktif berasal dari kata instruksi yang artinya perintah. Jadi, fungsi kepemimpinan jenis ini bersifat satu arah, dimana seorang pemimpin memberi perintah pada anggota untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan organisasi.
Pada situasi ini, pemimpin merupakan pengambil keputusan, dan pendapat anggota bukan bagian dari hal yang harus dipertimbangkan.
3. Fungsi Partisipasi
Partisipasi berarti ikut serta, maka fungsi partisipasi diartikan sebagai keterlibatan emosi dan mental seseorang dalam memimpin sebuah kelompok guna mencapai tujuan bersama. Orang-orang di dalam kelompok berpartisipasi dalam kegiatan dan masing-masing ikut memiliki tanggung jawab sesuai kompetensi.
4. Fungsi Delegasi
Fungsi delegasi adalah perwakilan yang sudah ditunjuk untuk menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. Selanjutnya pemimpin ini memiliki wewenang untuk mendelegasikan tugas pada anggota kelompok. Jadi pemimpin tidak hanya memberi perintah, tapi juga harus memiliki pengetahuan tentang kompetensi anggota kelompoknya.
Berdasarkan seluruh penjelasan di atas, dapat dirangkum secara singkat bahwa kepemimpinan adalah orang yang ‘duduk’ pada posisi pemimpin / ketua dan memiliki kemampuan untuk memandu serta mempengaruhi anggota kelompoknya.