Melakukan pidato B Jawa singkat tentu bukan menjadi hal mudah, apalagi jika bukan merupakan bahasa daerah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pidato ini umumnya hanya digunakan untuk acara tertentu, terutama di wilayah Jawa Timur ataupun Jawa Tengah.
Sebelumnya penting diketahui kalau pidato menggunakan bahasa Jawa dikenal dengan sebutan Sesorah. Biasanya menggunakan krama inggil atau bahasa Jawa halus dengan tujuan supaya lebih santun dalam menghormati pendengar.
Tapi, tak dapat dipungkiri kalau ternyata masih banyak yang belum tahu bagaimana cara menyusun struktur pidato dengan baik. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan dihadirkan beberapa kumpulan pidato dalam Bahasa Jawa yang baik dan benar sehingga bisa Anda jadikan sebagai inspirasi.
Mengenal Pidato Bahasa Jawa
Bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa Nusantara yang cukup populer di berbagai kalangan. Sedangkan pidato bahasa Jawa dapat diartikan sebagai cara seseorang atau orator dalam menyampaikan materi di khalayak umum menggunakan bahasa jawa.
Pidato ini kerap dijumpai di beberapa acara yang diselenggarakan di wilayah Jawa. Untuk auediensnya sangat beragam, mulai dari kalangan anak muda, orang dewasa, hingga orang yang sudah lanjut usia.
Bahasa Jawa sendiri pada umumnya terbagi dalam dua jenis, yaitu bahasa ngoko dan kromo. Ngoko biasanya digunakan sebagai bahasa dalam kehidupan sehari-hari, dimana untuk komunikasi dengan orang lain yang umurnya hampir sama.
Sedangkan bahasa Jawa kromo digunakan untuk komunikasi dengan orang lain yang usianya lebih tua, seperti guru, sesepuh dan orang tua. Bahasa kromo jugalah yang selalu digunakan dalam pidato karena terkesan lebih sopan.
Namun jika ingin pidato dengan bahasa yang sopan ini maka harus rajin berlatih, khususnya dalam penggunaan kosakata. Tujuannya supaya maksud dan makna yang ingin disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh para audiens.
Jenis-Jenis Pidato Bahasa Jawa
Masih ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang sebelum melakukan pidato B Jawa singkat seperti jenisnya. Pidato ini juga memiliki banyak jenis yang bisa disesuaikan dengan bahasa yang berlaku dalam suatu acara.
Jenis-jenis pidato dalam Bahasa Jawa yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut ini:
1. Pidato Resmi atau Sesorah yang Resmi
Pidato Bahasa Jawa resmi adalah sebuah pidato yang menggunakan bahasa Jawa halus atau krama inggil. Penggunaan bahasa tersebut tentu disesuaikan dengan acara resmi yang akan diselenggarakan.
Salah satu contoh acara resmi yang biasa menggunakan pidato bahasa Jawa adalah seminar. Selain itu, biasanya juga untuk memperingati hari tertentu seperti hari kartini, sumpah pemuda, kemerdekaan Indonesia, dan lain sebagainya.
2. Pidato Setengah Resmi
Mungkin jenis pidato yang kedua ini masih terdengar asing dan cukup aneh. Setengah resmi dapat diartikan sebagai pidato yang dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa campuran.
Hal ini berarti bahwa setengah isi pidato menggunakan bahasa Jawa halus atau kromo, sedangkan setengahnya lagi menggunakan ngoko. Pidato semacam ini biasanya hanya untuk acara semi resmi, yang dimana tidak begitu kaku ataupun terpaku dengan beragam peraturan yang diberlakukan.
3. Pidato Tidak Resmi
Jenis pidato yang terakhir adalah tidak resmi atau yang biasa disebut ora resmi. Pidato yang tidak resmi ini biasanya untuk berbagai acara yang lebih santau atau casual. Kebanyakan audiensnya adalah anak muda, yang dimana kurang suka dengan bahasa yang terkesan kaku atau formal.
Hal ini bertujuan supaya pemberi materi semakin dekat dengan audiens, dan apa yang sudah disampaikan bisa dipahami dengan baik.
Struktur Pidato Bahasa Jawa Singkat
Sama halnya dengan pidato pada umumnya, dalam pidato bahasa Jawa juga memiliki banyak struktur. Namun secara umum, strukturnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu isi, wigatine, dan harapan yang ingin disampaikan untuk pendengar.
Apabila Anda belum memahami tentang struktur tersebut, simak penjelasannya masing-masing berikut ini:
1. Surasa Basa
Surasa basa dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai isi dari pidato. Apabila pidato B Jawa singkat yang disampaikan membahas tentang pendidikan, maka bagian isinya bisa berupa pentingnya pendidikan di masa depan, ilmu, dan lain sebagainya.
2. Wigatine
Wigatine merupakan kesimpulan dari sebuah pidato yang didalamnya mengandung ringkasan topik terkait. Selain itu, juga bisa berupa motivasi yang ingin disampaikan untuk hadirin yang datang. Motivasi tersebut tentunya juga harus berhubungan dengan materi yang disampaikan dalam pidato.
3. Pangarep-Arep
Pangarep-arep adalah suatu harapan yang ingin disampaikan untuk para pendengar. Sebagai contoh, memberikan harapan agar masyarakat memahami betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Kumpulan Pidato B Jawa Singkat dari Berbagai Tema
Seperti yang sudah disinggung kalau pidato bahasa Jawa banyak digunakan di beragam acara yang terselenggara di Pulau Jawa. Mulai dari peringatan kemerdekaan, tahun baru hijriah, halal bin halal, walimatul ursy, dan lain sebagainya.
Jika Anda ingin melakukan pidato menggunakan bahasa Jawa, maka tak perlu bingung. Kali ini akan diberikan beberapa contohnya dari berbagai tema, mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga perpisahan.
1. Pidato Bahasa Jawa Tentang Pendidikan Moral
Pidato bahasa Jawa tentang pendidikan sering disampaikan untuk beragam acara di sekolah, seperti memperingati hari Kartini. Pidato ini biasanya berisi tentang motivasi, peringatan, dan pengetahuan untuk para audiens.
Supaya bisa diterima dengan baik, maka pengucapan kalimat perlu disusun secara tepat berdasarkan kaidah bahasa yang ditentukan. Berikut ini adalah contoh dari pidato bahasa Jawa singkat tentang pendidikan:
2. Pidato Bahasa Jawa Singkat Tentang Kebersihan Lingkungan
Pidato pada umumnya akan disampaikan dalam berbagai macam tema, seperti pendidikan, politik, ekonomi dan lingkungan. Pidato B Jawa singkat bertemakan lingkungan biasanya berisi pesan betapa pentingnya dalam menjaga lingkungan hidup.
Terlebih, lingkungan menjadi tempat yang berperan penting dalam keberlangsungan mahkluk hidup. Inilah contoh pidato dalam bahasa Jawa yang membahas tentang pentingnya menjaga lingkungan di ruang lingkup sekolah.
3. Pidato Bahasa Jawa Tentang Perpisahan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah tingkat pendidikan yang ditempuh selama 3 tahun setelah Sekolah Dasar. Mungkin 3 tahun cukup singkat, tapi kenangan yang dimiliki selama duduk di bangku SMP sudah pasti banyak.
Banyaknya kenangan yang ada tentu akan membuat acara perpisahan SMP semakin berkesan karena kesedihan dan kebahagiaan menjadi satu. Nah, berikut ini adalah contoh pidato perpisahaan untuk SMP atau MTS dalam Bahasa Jawa:
4. Pidato B Jawa Singkat Krama Inggil
Kebanyakan pidato Bahasa Jawa memang menggunakan bahasa halus atau kromo inggil. Namun ada pula pidato yang menggunakan bahasa campuran, yaitu kromo inggil dan ngoko yang biasanya untuk berinteraksi dengan seumuran.
Nah, untuk contoh pidato yang terakhir sepenuhnya menggunakan bahasa kromo inggil. Berikut ini contohnya yang bisa Anda jadikan sebagai bahan referensi:
Diatas adalah kumpulan contoh pidato B Jawa singkat yang hampir semuanya menggunakan krama inggil. Penggunaan krama inggil bertujuan sebagai bentuk sopan santun terhadap tamu. Hal ini sangat penting karena kemungkinan tamu yang datang berasal dari berbagai usia.