Bargaining power merupakan aspek yang penting dalam dunia bisnis. Dengan bargaining yang baik, keuntungan perusahaan bisa meningkat secara drastis. Sayangnya tidak semua orang tahu mengenai bargaining dan apa fungsinya dalam perusahaan.
Seperti yang diketahui, melakukan negoisasi bukanlah hal yang mudah. Baik negoisasi dilakukan secara formal atau non formal, kemampuan untuk melakukan penawaran tetap penting untuk dimiliki. Inilah yang menjadi poin utama dalam bargaining ketika negoisasi dilakukan.
Pengertian Bargaining Power
Secara bahasa bargaining power artinya daya tawar. Jika dilihat secara harfiah, kemampuan daya tawar ini akan membantu seseorang untuk meraih profit atau keuntungan. Jika perusahaan atau bisnis punya daya tawar yang lebih baik dari kompetitor, besar kemungkinan bisnis jadi lebih disukai.
Dalam konsep ekonomi, bargaining harus dimiliki oleh setiap karyawan, terutama sales dan marketing. Ini karena konsumen selalu menginginkan harga produk paling rendah dengan kualitas terbaik. Sedangkan sales atau distributor berusaha menjual produk untuk meningkatkan penjualan.
Jika sales atau karyawa tidak bisa melakukan bargaining dengan baik, maka peluang untuk mendapatkan profit tentu lebih rendah. Karena fungsinya yang penting inilah, maka bargaining harus menjadi skill untuk Anda yang bekerja di bidang marketing.
Faktor yang Mempengaruhi Daya Tawar
Setelah tahu bahwa bargaining power adalah langkah yang penting dalam bisnis, ada baiknya Anda juga tahu faktor yang mempengaruhi daya tawar, diantaranya adalah:
1. Adanya Alternatif
Bargaining bisa bekerja lebih baik jika ada alternatif pilihan. Ini karena alternatif yang ada akan menghadirkan resiko ketika kesepakatan terjadi tanpa menghadirkan masalah baru. Apabila alternatif tidak tersedia, negoisator kemungkinan akan meninggalkan kesepakatan.
2. Beralih ke Alternatif Lain
Ketika bargaining dilakukan, pilihan untuk beralih ke alternatif lain akan memudahkan aspek negoisasi. Jika salah satu pihak memiliki pilihan alternative yang lebih menguntungkan dan memiliki lebih sedikit kerugian, alternatif tersebut akan dipilih.
3. Kurangnya Kebutuhan
Ketika salah satu negoisator bisa meninggalkan kesepakatan tanpa adanya kerugian atau konsekuensi, maka daya tawar yang diberikan biasanya lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena negoisator bisa mengancam meninggalkan bisnis atau menolak penawaran.
4. Pengetahuan yang Relevan
Bargaining power bisa di dapatkan manfaatnya secara maksimal jika negoisator memiliki pengetahuan yang relevan. Dengan pengetahuan yang baik, negoisator memiliki daya tawar yang lebih besar kepada consumen atau klien.
Manfaat dan Pentingnya Bargaining Power
Fungsinya yang penting sebagai sales growth membuat tujuan bargaining power jadi hal yang harus perusahaan miliki. Ada banyak manfaat yang akan di dapatkan sales atau perusahaan dalam bidang bisnis jika bargaining dilakukan dengan baik, diantaranya adalah:
1. Market Positioning
Ketika perusahaan memiliki daya tawar yang besar, maka kemungkinan untuk mendapatkan posisi di pasar yang luas juga meningkat. Hal ini nantinya juga akan diikuti dengan keuntungan dan profit yang besar untuk perusahaan.
2. Menentukan Harga Produk
Bargaining yang baik tak hanya bisa meningkatkan market positioning, tapi juga membantu memutuskan harga produk yang ditawarkan. Cara ini lebih efektif karena perusahaan bisa mendapatkan margin yang sesuai untuk produk yang ditawarkan.
3. Pengaruh Bargaining Power untuk Bisnis
Bargaining power artinya punya langkah yang urgent untuk bisnis dan perusahaan. Pengaruhnya bisa meningkatkan penjualan, profit, serta menaikkan citra brand di mata masyarakat. Setidaknya inilah pengaruh bargaining dan dampaknya untuk perusahaan.
4. Mempengaruhi Tekanan Harga
Bisnis yang memiliki daya tawar tinggi ternyata bisa mempengaruhi tekanan harga di pasar. Dengan begitu, daya tawar yang tinggi pada sebuah produk atau jasa akan membuatnya lebih laris di pasaran. Hal ini bisa dilihat ketika harga bahan baku yang naik dari pihak supplier.
Alih alih membayar harga tersebut, perusahaan atau bisnis akan membebankan kenaikan harga ke pelanggan. Cara ini efektif menjaga margin keuntungan agar tetap stabil dan perusahaan tidak mengalami kerugian.
5. Mempengaruhi Kualitas Barang
Bargaining yang baik juga bisa mempengaruhi perkembangan suatu produk dan kualitasnya. Contohnya ketika pemasok meningkatkan daya tawar dengan fokus pada kualitas produk, bukan kuantitasnya. Secara tak langsung, kualitas produk akan naik, begitu pula dengan harganya.
Tidak beda jauh ketika pemasok melakukan bargaining power dan memilih meningkatkan kuantitas dibandingkan kualitas. Cara ini dinilai efektif untuk meningkatkan keuntungan ketika bisnis berada di posisi leverage, meskipun memberikan efek negatif pada pasar.
6. Mendorong Perubahan Oligarki
Daya tawar yang tinggi akan membuat pelaku bisnis menaikkan harga untuk memenuhi kebutuhan pasar. Misalnya ketika harga minyak goreng sedang tinggi, maka pemasok memiliki sumber daya yang langka dan bisa menaikkan harganya setinggi mungkin.
Langkah ini nantinya akan membuat supplier atau pemasok mendapatkan banyak keuntungan, bisa berkali kali lipat dibandingkan sebelumnya. Secara tak langsung, ini akan mendorong perubahan oligarki atau izin untuk mengontrol sesuatu.
Cara untuk Membangun Bargaining Power
Mempelajari pengertian bargaining power tak akan lengkap jika tak membahas cara untuk membangunnya. Daya tawar atau bargaining tidak bisa datang begitu saja, sales atau pemilik bisnis harus membangunnya sedini mungkin. Beberapa cara yang direkomendasikan untuk membangunnya adalah:
1. Menciptakan Lingkungan yang Tepat
Perusahaan atau bisnis disarankan untuk menciptkan lingkungan yang tepat serta kondusif untuk melakukan negoisasi. Dengan cara ini, mereka bisa mempengaruhi pihak lain dan mendapatkan hasil terbaik ketika melakukan bargaining.
2. Memberikan Support
Ketika sedang melakukan negoisasi bisnis, sebaiknya sales atau perusahaa memberikan dukungan dan support yang diperlukan. Menyediakan bahan atau materi dukungan akan membantu bisnis untuk menjawab argument dengan baik ketika ada negoisasi.
3. Menyiapkan Argumen
Salah satu faktor yang mempengaruhi bargaining power adalah adanya argumen. Pemilihan argumen yang tidak tepat akan membuat negoisasi jadi sulit untuk dilakukan. Karena itu sales disarankan melakukan simulasi wawancara guna mempersiapkan argumen agar negoisasi lancar.
4. Tampil secara Profesional
Tampilan sales atau marketing ternyata juga mempengaruhi hasil dari bargaining. Dengan berpakaian rapi, maka sales bisa memberikan impact positif kepada negoisator atau konsumen. Jika penampilan kurang professional, maka negoisator lawan bisa saja meremehkan.
Bargaining Power dalam Tumbuh Kembang Perusahaan
Melihat bagaimana peran bargaining yang besar, membuat perusahaan tidak bisa bertahan tanpanya. Bargaining juga terhitung sebagai konsep ekonomi yang bisa mengukur kemampuan negoisasi, terutama untuk Anda yang bekerja di bidang marketing.
Jika perusahaan atau bisnis ingin sukses, maka bargaining jadi salah satu aspek yang tak boleh dilewatkan. Apabila dilakukan bersama dengan strategi marketing yang baik, maka penjualan bisa meningkat secara signifikan, yang nantinya sejalan dengan kenaikan profit bisinis.
Terlepas pilihan bisnis apa yang tengah Anda jalani, memaksimalkan aspek aspek yang meningkatkan penjualan tak boleh dilewatkan. Jika dilakukan secara teratur, keuntungan perusahaan pasti meningkat secara perlahan.
Demikianlah pengertian dari bargaining power dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Dengan bantuan bargaining yang baik, perusahaan bisa mendapatkan citra positif sekaligus peningkatan penjualan.