Untuk menetapkan titik harga barang atau jasa yang sedang diproduksi, maka bisa menganalisis kurva permintaan. Ini adalah indikator yang penting, yang akan mempermudah dalam menentukan harga barang dan jasa yang diproduksi.
Ketika perusahaan sudah bisa menentukan harga produk dan jasa, maka mereka bisa menganalisis kurva atau grafik permintaan. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan kurva atau grafik permintaan? Untuk Anda yang belum paham, bisa cek penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Kurva Permintaan
Orang awam memang jarang yang paham dengan jenis kurva ini, namun kalau Anda pebisnis, wajib tahu tentangnya. Dalam pasar, ada yang namanya permintaan dan penawaran, yang sedikit banyaknya bisa mempengaruhi harga barang dan jasa.
Permintaan adalah istilah untuk barang dan jasa, yang ingin dibeli di harga dan waktu tertentu sesuai dengan kondisi pasar. Dari sini muncul yang namanya hukum permintaan, yaitu ketika harga turun, permintaan barang dan jasa akan naik.
Sebaliknya, jika saat harga barang dan jasa yang diinginkan/diminta naik, maka permintaan akan turun. Ini adalah hukum mutlak pasar, yang sudah berlaku sejak dulu. Jadi, ketika harga barang dan jasa sedang turun, masyarakat berbondong-bondong untuk membeli barang dan jasa tersebut.
Nah, untuk memperkirakan perilaku pasar (permintaan atau harga) di pasar kompetitif bisa menggunakan grafik permintaan. Grafik permintaan adalah grafik, di dalamnya terdapat gambaran antara harga dan jumlah barang yang diterima.
Kurva ini juga didefinisikan sebagai grafik, yang memaparkan korelasi antara harga dan barang/jasa yang ingin dan dapat dibeli oleh konsumen. Permintaan komoditas oleh masyarakat sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:
- Harga
- Selera masyarakat
- Pendapatan masyarakat
- Jumlah penduduk
- Harga barang substitusi atau komplementer.
Gambar Kurva Permintaan
Di bawah ini adalah contoh gambar grafik permintaan:
Anda bisa membaca kurva di atas dengan mudah, karena bisa divisualisasikan dalam bentuk grafik. Grafiknya mengacu pada titik harga suatu produk (sumbu vertikal), dan jumlah konsumen (sumbu horizontal).
Berkat kurva ini, perusahaan bisa melihat dengan akurat, terkait permintaan konsumen di satu produk/jasa, apakah naik atau turun. Ketika harga naik, permintaan akan turun, dan Anda bisa melihat kurva dalam grafik di atas.
Bila kurva mendatar, artinya adalah ada perbedaan antara harga dan permintaan, namun jumlahnya tipis. Karena itu, titik harga tersebut sudah berhasil untuk mendapatkan permintaan produk atau barang yang disediakan perusahaan.
Kegunaan Grafik Permintaan dan Contohnya
Grafik permintaan sering digunakan dan dianggap alat untuk mengukur apakah konsumen mau membayar suatu produk/jasa yang mereka inginkan. Jika masyarakat responsif, maka perusahaan bisa mengetahui apakah produk dan jasanya diterima oleh pasar atau tidak.
Contohnya adalah ketika perusahaan ingin menaikkan harga barang atau jasa yang dijual. Yang akan terjadi adalah permintaan konsumen akan menurun. Kemungkinan terjadi penjualan pun tipis, tidak seperti ketika harga normal atau lebih rendah.
Mengapa Harus Memahami Grafik Permintaan?
Mengapa penting untuk memahami kurva penawaran dan permintaan? Memang penting, yaitu untuk menentukan harga barang atau jasa yang akan dijual. Tanpa bisa membaca kurva tersebut, tentu sulit untuk menentukan harga barang dan jasa yang akurat.
Dengan grafik permintaan tersebut, perusahaan bisa tahu daya beli konsumen, yang tinggi ketika harga murah, dan yang rendah ketika harga naik. Variabel tersebut bisa menentukan harga produk yang pas, yang bisa mendatangkan keuntungan, namun tetap menjaga permintaan konsumen.
Jenis Grafik Permintaan
Ada tiga jenis kurva dalam permintaan yang harus Anda tahu, penjelasannya:
1. Downward-Sloping Demand Curve
Grafik permintaan miring ke bawah (Downward-Sloping Demand Curve) menunjukkan jumlah barang yang diminta konsumen berkurang, karena harganya yang naik dan sebaliknya. Di kurva ini, hubungan antara harga dan permintaan adalah negatif.
Namun, kurva ini hanya berlaku untuk barang dengan harga yang normal. Untuk barang dengan harga yang tinggi, konsumen terdorong untuk mengganti barang lain, tentunya dengan harga yang lebih rendah.
2. Upward-Sloping Demand Curve
Grafik permintaan miring ke atas atau (Upward-Sloping Demand Curve) menunjukkan harga yang positif antara harga dengan jumlah produk yang diminta oleh konsumen. Ketika harga naik, konsumen akan minta produk lebih banyak, begitu pula sebaliknya, yang tidak sesuai dengan hukum permintaan.
Tidak semua barang memiliki kurva yang menyalahi aturan permintaan seperti ini, hanya barang veblen dan giffen, penjelasannya adalah:
- Barang veblen, barang yang justru permintaannya akan naik, kalau harga barang naik. Barang tersebut eksklusif, menunjukkan simbol dan status, contohnya saja tas-tas mahal keluaran desainer terkenal.
- Barang giffen, barang inferior, yang ketika harga barang turun, permintaan konsumen akan ikut turun, dan sebaliknya. Penurunan harga barang tersebut membuat konsumen tidak mau untuk membelinya.
3. Kinked Demand Curve
Terakhir adalah kurva tertekuk atau (Kinked Demand Curve), yaitu permintaan barang dengan elastisitas yang berbeda. Jadi, permintaan konsumen akan berbeda, entah ketika harga naik maupun turun, seperti yang sering terjadi di pasar oligopoli.
Kurva ini terdiri dari dua garis lurus, satu garis lurus menunjukkan permintaan konsumen yang elastis terhadap naiknya harga barang. Ketika harga barang naik, permintaan akan turun di persentase yang lebih tinggi. Misalnya, harga barang naik 15%, maka permintaan akan turun lebih dari 15%.
Di garis lurus yang satunya, permintaan tidak elastis terhadap turunnya harga barang. Ketika harga turun, permintaan konsumen akan meningkat, namun rendah persentasenya. Misal, jika harga turun 10%, permintaan akan meningkat, namun tidak lebih dari 10%.
Ciri-ciri Kurva Permintaan
Berikut ini adalah ciri-ciri kurva atau grafik permintaan:
- Kurva berbentuk garis lurus.
- Pergerakan kurva dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen, maksudnya adalah ketika pendapatan naik, nilai kurva akan bergeser ke kanan, begitu pula sebaliknya.
- Harga barang dengan jumlah barang yang diinginkan konsumen berbanding terbalik.
- Grafik permintaan ber-slope, sebab divisualisasikan dari kiri atas, terus turun ke bawah.
Pergeseran Grafik Permintaan
Pergeseran kurva atau grafik permintaan terjadi karena:
1. Perubahan Harga
Kurva bisa bergeser karena perubahan harga, detailnya adalah:
- Harga naik = jumlah permintaan berkurang, kurva pun akan bergeser ke kiri.
- Harga turun = jumlah permintaan naik, kurva pun akan geser kanan.
2. Perubahan Pendapatan Konsumen
Pendapatan konsumen yang berubah bisa menyebabkan perubahan permintaan barang, pergeseran kurvanya sebagai berikut:
- Pendapatan naik = jumlah permintaan barang tambah, dan kurva bergeser ke kanan.
- Pendapatan turun = jumlah permintaan barang berkurang, kurva bergeser ke kiri.
Faktor yang Mempengaruhi Grafik Permintaan
Berikut ini adalah faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan kurva untuk permintaan :
- Penetapan suatu harga produk atau jasa, yang naik turunnya mempengaruhi kurva.
- Pendapatan konsumen, tinggi rendahnya bisa menggeser kurva.
- Harga produk kompetitor.
- Minat konsumen, yang bisa berubah dari masa ke masa.
- Ekspektasi konsumen.
Jadi, kurva permintaan adalah kurva, yang memaparkan korelasi antara harga barang dan jumlah yang diminta. Dengan memahami kurva ini, Anda bisa menentukan harga yang menguntungkan, namun tidak membebani konsumen.