Nyamuk adalah seekor serangga yang eksistensinya sudah sangat umum sekali ditemui di Indonesia. Namun tahukah Anda, serangga yang satu ini ternyata mampu membunuh 720 ribu hingga 1 juta orang setiap tahunnya! Untuk itu, mengenali daur hidup nyamuk merupakan hal yang sangat penting.
Dengan mengetahui daur hidup serangga yang satu ini, kita dapat memberantasnya sedini mungkin. Berikut ini adalah pembahasan lengkap dan detailnya!
Proses Daur Hidup Nyamuk
Nyamuk merupakan serangga yang memiliki cukup banyak jenis untuk dikategorikan. Ada yang dapat menyebarkan penyakit terhadap manusia serta hewan. Ada juga yang hanya suka menggigit namun tidak menulari. Di samping itu semua, pada umumnya nyamuk memiliki daur hidup yang sama.
Daur hidup seekor nyamuk dimulai dari telur, lantas menetas menjadi larva, pupa, dan nyamuk dewasa. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan tahapannya.
1. Telur
Fase pertama dari daur hidup nyamuk adalah bertelur. Telur nyamuk akan banyak ditemui pada beberapa tempat yang sedikit lembab atau juga berair. Biasanya pada wadah seperti mangkuk, tong, kendi, pinggir bak mandi, dan benda lembab lainnya lagi.
Terlebih, telur ini dapat menempel dengan erat dan memiliki ketahanan hidup cukup tinggi. Dikatakan, telur nyamuk bahkan bisa bertahan meski pun tempat yang digunakan untuk menempelnya mengering.
Nyamuk betina dewasa mampu menelurkan 100 hingga 400 butir banyaknya dalam sekali bertelur, tergantung dari spesiesnya. Telur ini dapat menyebar seperti layaknya debu, atau juga berdekatan satu sama lain.
Setelah bertelur, nyamuk betina dewasa akan mengerami telurnya tersebut selama kira-kira dua hari lamanya hingga menetas. Telur yang menetas ini berubah menjadi larva.
2. Larva
Siklus hidup nyamuk yang berikutnya adalah larva atau juga jentik. Ini adalah kondisi di mana telur yang menempel pada beberapa tempat yang sudah disebutkan tadi, menetas dan bertransformasi menjadi larva. Kondisi ini bisa terjadi saat permukaan air naik hingga menutupi telur.
Jentik nyamuk ini bertahan hidup dengan memakan berbagai macam mikroorganisme di dalam air. Di masa itu, larva juga akan mengalami pergantian kulit sebanyak tiga kali. Sebutannya adalah initar satu, dua dan tiga. Ini memakan sekitar lima hingga sepuluh hari lamanya.
Lama tidaknya proses larva bertahan hidup tergantung pada makanan, suhu lingkungan dan juga keberadaan predatornya. Terlebih, bentuk larva juga berbeda-beda tergantung dari spesiesnya. Misalnya saja larva dari nyamuk Culex yang memiliki siphon, dan larva nyamuk Anopheles yang tidak memiliki siphon.
3. Pupa
Urutan daur hidup nyamuk setelahnya adalah pupa. Ini merupakan kondisi di mana jentik atau larva nyamuk tadi beristirahat layaknya kepompong sebelum menjadi nyamuk dewasa. Tubuh larva akan mulai mengeras dan menjadi pupa. Dari dalam, larva akan mengeluarkan antena.
Nah, sepasang antena ini bertujuan untuk pernapasan. Namun, pupa akan sangat rentan mengalami kebocoran karena hal ini. Di sisi lain, pupa juga tidak memerlukan makanan atau minuman.
Fase yang satu ini dapat berlangsung setidaknya dua hari hingga seminggu lamanya. Saat sudah siap, dari dalam pupa akan keluar nyamuk dewasa.
4. Nyamuk Dewasa
Dan fase hidup nyamuk yang terakhir adalah nyamuk dewasa. Hal ini terjadi begitu dari dalam pupa mulai terbentuk organ utuh seekor nyamuk. Mulai dari sayap, kaki, antena, belalai, mata, dada dan juga perut. Nyamuk yang sudah siap untuk terbang, akan berada di permukaan air untuk mengeringkan tubuh.
Dan ternyata, nyamuk betina berbeda dengan nyamuk jantan. Nyamuk yang biasa menggigit manusia adalah nyamuk betina. Hal tersebut dikarenakan jenis betina membutuhkan darah dari manusia atau hewan untuk mengulang daur hidupnya, yaitu memproduksi telur.
Sedangkan nyamuk jantan yang tidak bisa memproduksi telur tidak membutuhkan darah manusia sehingga tidak menggigit. Biasanya ia hanya memakan nektar yang berasal dari bunga.
Dan seperti itulah siklus hidup nyamuk akan terulang. Lantas, apakah daur hidup nyamuk sempurna? Dengan empat siklus tersebut, ini merupakan daur hidup yang sempurna. Mulai dari telur, menetas menjadi larva, berubah menjadi pupa dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa.
Jenis-Jenis Nyamuk
Setelah mengenal daur hidup makhluk yang satu ini, rasanya penting juga untuk mengetahui beberapa jenisnya. Hal ini dikarenakan nyamuk memang memiliki banyak jenis. Beberapa di antaranya tidak berbahaya, namun sebagian lainnya merupakan spesies yang berbahaya.
Sudah penasaran apa saja? Inilah beberapa daftar umumnya!
1. Aedes
Nama nyamuk yang satu ini pastinya sudah sangat familiar sekali di telinga para masyarakat Indonesia. Tidak mengherankan lagi, hal ini karena nyamuk jenis Aedes memang hidup dengan baik pada daerah tropis yang hangat.
Ketenaran dari jenis yang satu ini dikarenakan penularannya. Nyamuk aedes dapat menularkan banyak sekali penyakit. Mulai dari demam berdarah yang disebabkan oleh virus Dengue.
Lantas ada juga penyakit Chikungunya yang disebabkan oleh virus. Penyakit zika, dan lain sebagainya. Ciri khusus yang dapat langsung dikenali dari jenis Aedes ini adalah bintik-bintik putih pada tubuhnya.
2. Anopheles
Selain dari jenis Aedes, nyamuk Anopheles ini juga disinyalir menjadi momok mengerikan karena mampu menyebarkan parasit pada manusia. Parasit ini disebut Plasmodium dan menyebabkan penyakit malaria. Jenis ini juga sering disebut dengan nyamuk rawa.
Daur hidup nyamuk Anopheles juga sama layaknya jenis yang lainnya. Namun pada umumnya, Anopheles bertelur di tempat yang airnya relatif bersih. Misalnya saja, pada rawa, danau, kolam, sawah, atau juga bak mandi. Ini mengapa jenis ini disebut nyamuk rawa.
Ciri dari nyamuk Anopheles adalah warna tubuh yang pucat, disertai dengan sayap gelap. Dengan resiko tinggi penularan yang dibawa oleh nyamuk ini, malaria menjadi penyakit yang mampu membunuh jutaan orang setiap tahunnya.
3. Culex
Jenis nyamuk yang ketiga adalah Culex. Meski lebih sering menggigit hewan, nyamuk ini juga tetap menggigit manusia. Hal tersebut dilakukan oleh nyamuk betina dewasa yang memang membutuhkan darah agar dapat memproduksi telurnya.
Intensitas dari produksi telur ini cukup tinggi, yaitu setiap tiga hari. Yang mengerikan, ini juga bukan nyamuk biasa. Karena Culex dapat menularkan penyakit yang bernama West Nile.
Mencegah Perkembang Biakan Nyamuk
Populasi dari nyamuk yang sangat banyak disebabkan oleh kemampuan reproduksinya yang dinilai cepat. Namun, manusia juga dapat turut memberikan peran dalam membludaknya eksistensi nyamuk, terlebih pada jenis berbahaya yang dapat menularkan penyakit.
Setelah mengetahui daur hidup seekor nyamuk, kita dapat berperan mencegah perkembangan biaknya. Yaitu dengan mulai membuang kubangan air kotor di tempat atau wadah yang tak digunakan. Kita juga dapat turut berperan dengan rajin membersihkan bak mandi.
Dengan melakukan tindakan yang tepat setelah mengetahui daur hidup nyamuk, kita termasuk ikut serta dalam mencegah kematian pada masyarakat dunia yang disebabkan oleh nyamuk. Selalu jaga kebersihan, dan jangan biarkan kubangan air eksis di sekitar tempat tinggal.