Apakah Anda tahu apa yang dimaksud dengan teks eksemplum? Jadi, itu merupakan salah satu jenis teks yang menceritakan tentang perilaku ataupun pengalaman dari seorang tokoh yang sebenarnya hal itu tidak diinginkan. Ini disebut juga sebagai teks eksemplum pengalaman pribadi.
Jadi, jika Anda pernah membaca cerita pengalaman atau perjalanan hidup seseorang yang istimewa, itu termasuk teks eksemplum. Namun, ini berbeda dengan cerita fiksi. Agar lebih memahaminya, mari mengenal struktur teks eksemplum dan contohnya di sini.
Struktur dan Ciri Teks Eksemplum Pengalaman Pribadi yang Baik dan Benar
Secara umum, ada tiga struktur dari teks eksemplum tersebut yaitu orientasi, insiden, dan interpretasi. Ketiganya kami bahas secara detail sebagai berikut.
- Orientasi merupakan bagian awal atau pembukaan dari teks tersebut. Jadi, bagian ini berisi pengenalan tokoh.
- Insiden adalah bagian kedua yang menceritakan tentang masalah atau insiden kejadian tak diinginkan yang dihadapi oleh tokoh tersebut. Hal ini wajib ada dalam teks eksemplum. Tanpa adanya bagian ini, maka itu bukan merupakan jenis teks eksemplum.
- Interpretasi adalah bagian penyelesaian dari cerita tersebut. Pada bagian ini terdapat pesan moral, akibat, dan evaluasi terkait peristiwa yang dialami oleh tokoh berkaitan dengan pengalaman tidak diinginkan tersebut.
Itu merupakan tiga elemen penting pada struktur teks eksemplum pengalaman pribadi. Namun, terkadang ada juga yang menambahkan abstrak sebelum orientasi. Abstrak adalah inti peristiwa yang berfungsi sebagai pengantar untuk menjelaskan inti peristiwa yang terjadi.
Selain abstrak, biasanya ada juga penambahan elemen koda atau bagian penutup. Jadi, teks eksemplum bisa menyertakan interpretasi saja ataupun dilengkapi dengan koda. Sementara itu, jika dilihat dari strukturnya maka teks eksemplum pengalaman pribadi mempunyai beberapa ciri berikut ini.
- Strukturnya lengkap.
- Teks eksemplum menggunakan bahasa naratif. Jadi, ini merupakan teks narasi yang menjadikan pembaca bisa larut dalam cerita yang dituliskan.
- Urutan peristiwa jelas.
- Ada peristiwa tidak diinginkan yang terjadi.
- Tokoh mengalami perubahan perilaku agar tidak mengulangi kejadian atau kesalahan yang sama.
- Umumnya, teks ini merupakan cerita dari pengalaman pribadi seseorang yang memuat peristiwa tidak diinginkan oleh orang tersebut. Namun, ada hikmah atau pesan penting dalam kejadian itu.
Contoh Eksemplum Pengalaman Pribadi Sesuai dengan Struktur Teks Eksemplum
Anda sudah memahami tentang apa yang dimaksud dengan teks eksemplum beserta struktur dan ciri-cirinya. Sekarang, mari kita bahas tentang contoh-contoh dari teks eksemplum yang sesuai dengan struktur yang sudah kami jelaskan di atas.
Anda perlu memahami tentang contoh teks eksemplum pengalaman pribadi berikut ini agar bisa mengetahui mana teks eksemplum yang benar. Selain itu, ini juga bisa menjadi panduan untuk membuat teks eksemplum sendiri nantinya.
1. Tragedi di Kos
Saat semester 2 di perkuliahan, saya mulai diizinkan oleh orang tua untuk tinggal di kos. Hal itu dikarenakan pada semester tersebut sudah banyak tugas dan kegiatan kuliah yang harus dilakukan di kampus pada malam hari.
Akhirnya, saya mendapatkan sebuah tempat kos yang tidak terlalu jauh dari kampus. Dengan berjalan kaki, saya bisa tiba di kampus dari kos tersebut hanya dalam waktu 5 menit saja. Di sana, saya satu kamar bersama teman saya yang bernama Indah.
Suatu hari, tepatnya pada hari Minggu, saya terbangun saat tidur tengah malam di kos tersebut. Ketika terbangun, saya melihat ada satu sosok tanpa kepala yang sedang berdiri melayang di samping lemari pakaian.
Saya berusaha untuk berteriak, tetapi suara saya tidak bisa keluar. Di sisi lain, tangan saya berusaha untuk membangunkan Indah, tetapi tidak bisa. Akhirnya, saya menutup mata dan berdoa. Kemudian, ketika saya membuka mata lagi, sosok itu sudah tidak ada di sana.
Kemudian, saya baru menyadari bahwa sebelum tidur saya memang tidak berdoa terlebih dahulu. Saya berjanji akan berdoa dan mengaji sebelum tidur agar tidak ada kejadian mengerikan seperti ini lagi.
2. Kehabisan Bensin
Setiap hari aku harus mengendarai motor ke kantor. Aku harus tiba di kantor pukul 09.00 WIB pagi, sehingga untuk bisa datang tepat waktu aku harus berangkat sangat pagi. Pasalnya, jarak dari rumah ke kantorku memang cukup jauh.
Namun, pada suatu hari aku telat bangun karena malamnya harus menonton pertandingan sepak bola dari klub favoritku. Aku baru bisa tidur pukul 04.00 dini hari. Kemudian, aku bangun pukul 07.00 pagi.
Hanya dengan tidur selama tiga jam membuat kepalaku pusing. Hal itu juga menjadikanku berangkat ke kantor dengan terburu-buru hingga melewatkan sarapan.
Agar bisa sampai ke kantor tepat waktu, aku mengemudikan motor dengan cepat seperti orang kesetanan. Namun, tiba-tiba motorku mati. Setelah aku cek, ternyata bensinnya habis. Aku sangat kesal bukan main.
Untungnya, tak jauh dari tempat motorku mogok, ada toko yang menjual bensin eceran. Akhirnya, aku mendorong motorku hingga sampai ke toko tersebut. Setelah mengisi bensin, aku mengendarai motorku menuju kantor.
Jelas saja, setibanya di kantor aku langsung mendapatkan omelan dari bos. Bukan hanya badan yang capek karena mendorong motor, perut yang lapar karena tidak sarapan, dan mata mengantuk karena tidur kurang, aku juga stress karena mendapatkan omelan.
Demi Tuhan, sejak saat itu aku berjanji tidak akan begadang lagi meskipun itu untuk suatu hal yang aku senangi. Aku sudah kapok.
3. Pergi saat Maghrib
Aku mempunyai sebuah peristiwa yang tidak akan pernah kulupakan saat aku dan keluargaku hendak berkunjung ke rumah nenek saat akhir pekan. Jadi, sebenarnya aku dan keluargaku selalu datang ke rumah nenek setiap akhir pekan karena rumah kami tidak terlalu jauh.
Biasanya, kami selalu datang ke sana ketika siang hari. Namun, karena orang tuaku harus mengurus beberapa hal saat siang harinya, maka waktu itu kami memutuskan pergi ke rumah nenek saat sore hari.
Kami baru bisa berangkat pukul 17.00 sore. Ketika hampir tiba di rumah nenek, kami mendengarkan adzan maghrib.
Jalanan di dekat rumah nenek bukanlah jalanan beraspal, tetapi jalan dari bebatuan dan tanah yang di pinggirnya terdapat persawahan dan jurang.
Suasana saat itu sangat hening. Namun, tiba-tiba ibu berteriak kencang dan membuat aku dan adikku yang duduk di kursi belakang menjadi kaget. Kami melihat apa yang terjadi dan betapa kagetnya aku saat menyadari bahwa posisi mobil hampir menyentuh tepian jurang.
Ayah terlihat kaget dengan hal itu. Dia merasa bahwa dari tadi dia menyetir di jalanan yang lurus. Akhirnya kami semua beristighfar dan meminta perlindungan dari Allah. Sejak hari itu, kami sudah tidak mau lagi untuk melakukan perjalanan saat maghrib.
Kami memutuskan untuk selalu menunaikan ibadah shalat maghrib terlebih dahulu, baru kemudian melakukan perjalanan.
Dari contoh teks eksemplum pengalaman pribadi tersebut, Anda bisa mengetahui seperti apa teks eksemplum tersebut dan bagaimana cara menulis teks eksemplum yang benar.