Orang-orang pasti sudah tidak merasa asing lagi ketika mendengar istilah rima pada puisi. Ya, rima termasuk salah satu hal yang dijelaskan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada dasarnya, rima adalah pengulangan bunyi yang bisa terletak pada larik sajak maupun akhir larik sajak.
Fungsi utama dari pengulangan bunyi ini adalah untuk menambah keindahan yang ada pada sajak puisi. Dengan adanya rima seperti ini, puisi dapat memiliki musikalitas yang dapat mendukung perasaan serta suasana dari karya sastra yang telah dibuat tersebut.
Maka dari itu, setiap penulis harus mengenal rima dengan baik. Kendati demikian, orang-orang awam pun juga disarankan untuk mengetahui tentang hal ini secara jelas, agar ketika mereka mendapat tugas untuk membuat puisi atau karya sastra lainnya, mereka bisa lebih mudah membuatnya.
Rima Adalah? Ini Pengertiannya
Untuk menciptakan kesan dan efek yang lebih intelektual serta magis terhadap suatu puisi, Anda akan membutuhkan rima pada bagian akhir baris puisi tersebut. Meski begitu, hal ini tidak membuat rima harus diletakkan pada bagian akhir baris puisi saja.
Pada dasarnya, pengertian rima adalah pengulangan bunyi yang berselang dan dapat terletak di dalam larik sajak maupun di bagian akhir larik sajak secara singkat. Bunyi berima dalam puisi dapat ditunjukkan dengan nada tinggi, perpanjangan suara, maupun tekanan ketika membacanya.
Umumnya, puisi-puisi Melayu akan memiliki gaya rima yang lebih kental jika dibandingkan dengan jenis-jenis puisi lainnya. Selain itu, ada juga beberapa puisi karya sastra lama yang menggunakan rima cukup kental, sehingga ini bisa menjadi ciri khasnya tersendiri.
Rima vertikal yang ditulis pada bagian akhir baris biasanya dapat menambahkan keserasian bunyi dalam puisi rakyat. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada buku berjudul Seni Tutur Madihidin: Ekspresi Bahasa dan Sastra Banjar yang ditulis oleh ahli sastra bernama Abdul Salam.
Selain memahami tentang pengertian rima di dalam dunia sastra, Anda juga perlu mengetahui tentang jenis-jenis rima yang ada. Pada dasarnya, rima dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda dan dapat digolongkan menurut bunyi serta tata letak kata-kata yang digunakannya.
Jenis-Jenis Rima
Melanjutkan pembahasan tentang apa itu rima, di sini kami juga akan membagikan informasi terkait jenis-jenis rima yang dapat dibedakan menurut bunyi dan tata letak kata-katanya. Untuk mengetahui tentang kedua hal tersebut, simak penjelasan yang ada di bawah ini:
1. Jenis Rima Berdasarkan Bunyi
Rima berdasarkan bunyi dapat dibagi menjadi 8 jenis yang berbeda, dan untuk mengetahui perbedaan antara kedelapan jenis rima tersebut, berikut kami sampaikan penjelasannya satu per satu:
a) Rima Mutlak
Apa yang dimaksud dengan rima mutlak? Bagi orang-orang yang belum tahu tentang apa itu rima mutlak, pada dasarnya jenis rima yang satu ini merupakan pengulangan bunyi yang terjadi jika seluruh kata berima. Untuk memahami jenis rima ini secara lebih baik, simak contoh berikut ini:
Sudah lama ku tunggu
Tapi dia tak datang menghampiriku
Aku mencoba untuk bertahan dan tidak ragu
Meskipun kau tak kunjung menghampiriku
b) Rima Terbuka
Jika rima adalah pengulangan bunyi pada puisi yang dapat terletak dalam larik sajak ataupun akhir baris sajak, untuk pengertian dari rima terbuka sendiri adalah persamaan bunyi pada puisi yang terletak pada akhir kata dan diakhiri dengan bunyi vokal, contohnya adalah:
- Padu-madu
- Buka-luka
- Grafi-ka, buntu-rugi
c) Rima Sempurna
Jika dibandingkan dengan jenis rima yang lainnya, maka rima sempurna merupakan jenis rima yang paling sering ditemukan di dalam puisi berbentuk pantun. Sebab, seluruh suku kata terakhir pada rima sempurna akan memiliki baris yang sama. Sementara itu, untuk contohnya sendiri adalah:
Jika jarum yang kau beli patah
Jangan menyimpannya di dalam peti
Apabila aku ada salah ucap sepatah
Jangan menyimpannya di dalam hati
d) Rima Tidak Sempurna
Sesuai dengan namanya, jenis rima yang satu ini akan memiliki pengertian yang berkebalikan dari jenis rima sebelumnya. Rima tidak sempurna itu sendiri adalah jenis rima yang hanya ada pada sebagian suku kata terakhirnya saja, sehingga persamaan bunyinya pun juga hanya ada pada bagian akhirnya.
Contoh sajak puisi yang menggunakan jenis rima ini adalah:
Hatiku hanya untukmu, sayang
Pergilah dan akan ku tunggu sampai kau pulang
e) Rima Aliterasi
Berbeda dengan jenis-jenis rima yang sebelumnya, untuk rima aliterasi adalah jenis rima yang bunyi awalnya terletak pada setiap kata yang ada dalam satu baris. Selain itu, bunyi awal ini juga bisa terletak pada baris-baris berlainan dalam puisi dan contohnya adalah:
Sungguh sunyi senyap malam ini
Seolah seorang pun tidak ada
f) Rima Tertutup
Persamaan bunyi yang diakhiri dengan konsonan adalah pengertian dari rima tertutup, sehingga dapat dipastikan bahwa jenis rima ini sangat berbeda dengan rima terbuka. Untuk lebih memahami jenis rima ini dengan baik, berikut kami bagikan contohnya juga:
- Hilang-malang
- Tutup-hidup
- Malang takut susah
g) Rima Asonansi
Untuk jenis rima yang satu ini merupakan rima vokal yang menjadi rangka kata. Nantinya, letak rima asonansi pada puisi dapat di satu baris atau baris yang berlainan. Sebagai contoh, Anda bisa melihat sajak yang ada di bawah ini:
Telah lama dia berjuang sendirian di tengah kota
Saat dia kembali, di berjuang sangat banyak
h) Rima Disonansi
Berbeda dengan rima asonansi, untuk rima disonansi merupakan rima vokal yang tetap memberikan kesan bunyi-bunyi berlawanan pada bagian sajaknya. Sementara untuk contohnya sendiri adalah:
- Bolak-balik
- Tindak-tanduk
- Mondar-mandir
2. Jenis Rima Berdasarkan Tata Letak Kata
Selain dapat dibedakan menurut bunyinya, rima juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tata letak kata yang ditulisnya, dan jenis rima berdasarkan tata letak kata serta contoh rima adalah:
a) Rima Awal
Dapat dilihat dari namanya, jenis rima yang satu ini memiliki persamaan atau pengulangan bunyi yang terletak pada awal barisnya. Dalam hal ini, persamaan bunyi tersebut dapat berupa kata ataupun huruf tertentu, contoh:
Dari mana kau datang
Dari hutan yang sangat dalam
Dari mana kasih sayang
Dari hati yang paling dalam
b) Rima Tengah
Berbeda dengan rima awal yang memiliki persamaan bunyi pada bagian awal barisnya, untuk jenis rima yang satu ini memiliki persamaan bunyi pada bagian tengahnya seperti:
Aku tidak melupakanmu
Tapi hatiku mulai tahu
Kau tidak bersamaku
Tapi hatiku bersamamu
c) Rima Akhir
Persamaan atau pengulangan bunyi pada jenis rima ini akan terletak pada bagian akhirnya, dan contohnya adalah:
Kau pergi meninggalkanku
Tanpa memberi harapan kepadaku
Tak kuasa ku menahan rasa rinduku
Yang selalu membekas dalam hatiku
Penjelasan terkait arti rima adalah salah satu informasi yang wajib Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah untuk menciptakan karya sastra seperti puisi yang lebih bagus, magis, dan intelektual.