Reward dan punishment merupakan metode umum yang sebenarnya sudah sering diterapkan dalam keseharian, tapi bisa saja Anda tidak menyadarinya. Keduanya kerap dijumpai di berbagai lingkungan mulai dari dalam rumah sendiri, tempat kerja, sekolah, dan bahkan dalam hidup bertetangga atau di masyarakat.
Jika dalam bahasa lokal, kata “reward” bermakna “hadiah dan kata “punishment” berarti “hukuman”. Metode ini dapat salah satu saja diterapkan dan bisa juga secara bersamaan. Keduanya cukup populer di dunia kerja dan memiliki dampak cukup signifikan bagi perusahaan dan kualitas para pekerjanya.
Pengertian Reward dan Punishment
1. Reward
Reward adalah apresiasi / penghargaan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang karena telah berhasil melakukan sesuatu, misalnya seorang anak naik kelas atau ketika seorang karyawan berhasil meraih target perusahaan.
Bentuk dari reward sendiri ada banyak, mulai dari ucapan terima kasih, pemberian bonus, hadiah barang, voucher liburan, dan banyak lagi.
2. Punishment
Punishment berasal dari bahasa Latin “punire”, yang bermakna menjatuhkan hukuman. Kebalikan dari reward, punishment adalah suatu tindakan berupa pemberian hukuman kepada individu atau sekelompok orang telah melakukan hal negatif.
Contohnya adalah melakukan pelanggaran, kesalahan, atau bahkan tindak kejahatan. Hal negatif tersebut baisanya tidak hanya menimbulkan kerugian tidak hanya pada pelaku namun juga orang lain.
Ragam Jenis Reward dan Punishment
Berdasarkan bentuknya, hanya ada dua jenis reward, yaitu non finansial (penghargaan, promosi jabatan) dan finansial (bonus, gaji, tunjangan). Sedangkan punishment memiliki lebih banyak jenis seperti berikut:
1. Berdasarkan Fungsi
- Preventif punishment: punishment yang diberikan dengan tujuan agar perilaku negatif yang dilakukan oleh pelaku tidak lagi diulangi. Bisa dibilang bahwa jenis punishment ini adalah untuk mencegah pelanggaran yang sama di masa depan.
- Represif punishment: jenis punishment yang sesaat setelah seseorang melakukan pelanggaran, jadi jeda waktu antara pelanggaran dan punishment tidak lama.
2. Berdasarkan Bentuk Tindakan Punishment
- Penghapusan: jenis punishment dengan menghilangkan hak-hak si pelaku, misalnya hilangnya jatah cuti atau bonus tahunan.
- Punishment presentasi: memberi hukuman yang tidak disukai oleh si pelanggar. Contoh punishment jenis ini adalah harus masuk kerja di hari Sabtu dan Minggu.
- Time out: jenis punishment yang bertujuan untuk menghindarkan orang lain dari perilaku negatif yang dilakukan oleh pelanggar.
3. Berdasarkan Efek yang Didapatkan
- Punishment perasaan: contoh punishment ini biasanya berupa makian dari atasan, ejekan dari teman, atau pun tindakan yang bisa mempermalukan si pelanggar. Punishment jenis ini tidak melukai fisik namun perasaannya. Efeknya bisa rasa malu, insecure, atau bahkan marah.
- Punishment badan: bisa berupa pukulan atau tindakan lain yang dapat memberikan rasa sakit pada fisik, tapi jenis ini biasanya tidak diterapkan di perusahaan-perusahaan Indonesia.
- Punishment intelektual: hukumannya berupa kegiatan tertentu yang sekiranya dapat memberi dampak positif bagi pelaku pelanggaran.
Alasan Perlunya Diberikan Reward dan Punishment
Bukan tanpa alasan, metode pemberian reward serta punishment oleh perusahaan kepada karyawan memiliki sejumlah alasan positif seperti berikut:
1. Reward
Motivasi
Saat seorang karyawan yang disiplin diberikan hadiah oleh atasan, misalnya bonus, maka hadiah ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan lain agar ikut disiplin. Lalu jika semua karyawan disiplin, tentu saja perusahaan akan mendapat dampak yang positif.
Karyawan Lebih Produktif
Pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan rupanya tidak main-main. Tak melulu berupa uang, reward juga dapat berupa apresiasi dalam bentuk kata-kata.
Misalnya saat seorang karyawan berhasil menyelesaikan tugas penting dari atasan dan atasan tersebut membangga-banggakannya di depan orang lain, tentu akan ada perasaan senang, bukan?
Apresiasi ini merupakan salah satu bentuk perhatian perusahaan kepada karyawan. Mungkin terlihat sepele namun pujian memiliki dampak besar pada seseorang. Ketika kerja kerasnya dihargai, tentu orang tersebut akan lebih produktif dan bisa menjadi contoh juga untuk karyawan lainnya.
Terjalin Hubungan Baik
Perusahaan yang menerapkan peraturan pemberian reward pada karyawan akan memiliki hubungan relasi yang lebih baik. Bukan sekedar atasan dan bawahan, bahkan rasa persaudaraan pun bisa muncul. Hubungan baik di tempat kerja tentunya sangat dibutuhkan maka termasuk salah satu trik marketing.
Ketika para karyawan mendapat perlakukan baik dari perusahaan, tentu tanpa diminta para karyawan akan menceritakan hal-hal positif perusahaan kepada orang-orang di sekitarnya. Maka hasilnya adalah citra positif perusahaan di mata masyarakat.
Membentuk Loyalitas
Siapa sih yang tak ingin bekerja di tempat yang menghargai kerja keras karyawannya? Bahkan menurut sebuah survei, lebih dari 80% orang lebih memilih perusahaan dengan gaji sedang namun diperlakukan baik daripada bergaji tinggi tapi kerap tidak dihargai.
Jika karyawan merasa nyaman, tentu mereka akan loyal bahkan tanpa diminta. Hal ini menguntungkan perusahaan terutama jika mendapat SDM yang memang berkompeten.
Mencegah Image Buruk
Misalnya muncul pemberitaan mengenai perusahaan tidak membayar gaji karyawan berbulan-bulan dan ada aksi demo, tentu image perusahaan akan buruk bahkan nilai sahamnya bisa anjlok.
Contoh lainnya adalah ketika karyawan teladan dan berprestasi tidak dihargai, maka ia bisa resign dan menceritakan perlakukan tidak baik perusahaan kepada orang lain bahkan pada perusahaan pesaing.
Tanpa disadari, image perusahaan tadi akan terus menurun dan hal ini berdampak pada target jangka panjang perusahaan.
2. Punishment
Beralih ke metode punishment, berikut ini adalah sederet fungsi dan tujuannya bagi perusahaan jika diterapkan secara benar:
Efek Jera
Memberikan hukuman kepada orang yang telah melakukan kecurangan di tempat kerja misal, maka akan memberikan efek jera sehingga hal yang sama tidak akan lagi terulang.
Misalnya saja untuk karyawan yang sering terlambat masuk kerja, atau yang kerap telat mengerjakan tugas (lebih dari deadline).
Memperbaiki Hal Negatif
Perilaku tidak baik yang dilakukan oleh karyawan di tempat kerja tentu akan berdampak pada perusahaan.
Jika tidak diberikan hukuman, maka pelaku bisa terus melakukan hal tersebut secara berulang. Karena itu perlu adanya hukuman yang dimaksudnya dapat memberi rasa takut atau malu sehingga perilaku negatif tadi tidak lagi diulang.
Memberi Perlindungan
Adanya punishment dapat melindungi perusahaan dari kerugian yang mungkin diakibatkan oleh si pelanggar tadi. Kerugian ini bisa berupa materi atau pun citra buruk perusahaan yang didapat dari kesalahan satu orang atau sekelompok orang.
Selain itu, perlindungan juga bisa untuk karyawan lain yang berada di sekitar si pelaku yang melakukan kejahatan tadi. Misalnya saja seorang karyawan sering mangkir dari tugas kantor dan dilempar kepada temannya, tentu si teman akan sangat dirugikan.
Mengganti Kerugian
Jika karyawan yang melakukan kesalahan atau kejahatan tadi menyebabkan kerugian secara finansial bagi perusahaan misal, maka bisa saja punishment yang diberikan berupa ganti rugi materil. Contohnya dengan potong gaji. Jika jumlahnya belum cukup karena jumlah kerugiannya sangat besar, maka bisa saja perusahaan mengambil jalur hukum dan menuntut ganti rugi.
Menakut-nakuti
Punishment dapat menimbulkan rasa takut pada sebagian orang dengan karakter tertentu, dan hal ini tentu akan membuat pelaku merasa takut untuk melakukan kesalahan / kejahatan yang sama di masa depan nanti.
Kesimpulannya, reward dan punishment sebenarnya sama-sama memiliki tujuan dan manfaat. Jika diterapkan secara benar, keduanya memiliki dampak yang positif bukan hanya bagi perusahaan yang menerapkan, namun juga untuk si pelanggar sendiri serta untuk karyawan lain di lingkungan yang sama.