Bagi orang-orang yang terjun ke dunia developer atau desain, pasti paham dengan maksud prototype. Sebab, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah produk pada versi awalnya. Tentunya, Anda harus memahami pengertian prototype jika ingin terjun ke bidang yang sama.
Prototype ini sendiri sangat berperan penting dalam beberapa hal dan prototype tidak hanya bisa ditemukan di bidang teknologi. Tetapi juga bisa ditemukan di bidang lainnya seperti pertanian, kesehatan, manufaktur dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai prototype ini, Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini.
Pengertian Prototype Secara Umum
Pada intinya, prototype itu merupakan metode pengembangan produk yang dilakukan dengan cara membuat model, sampel atau rancangan terlebih dahulu yang tujuannya adalah untuk menguji proses kerja produk yang dimaksud.
Dalam kalimat yang lain, disebutkan bawa prototype ini adalah model awal suatu produk yang memang sengaja diciptakan untuk menguji konsep yang sudah diperkenalkan sebelumnya. Biasanya pula, prototype ini digunakan untuk melakukan beberapa uji coba sekaligus.
Hal ini dilakukan tidak lain untuk mengetahui kiranya konsep yang sudah diperkenalkan benar-benar bisa diimplementasikan atau hanya sekedar menguji bagaimana selera pasar saja. Selain dua pengertian tersebut, masih ada pengertian prototype yang lain.
Yaitu skalabilitas, model atau standar ukuran yang akan dibentuk dengan berdasarkan skema rancangan sistem. Dengan adanya prototype ini, developer dan user memiliki kesempatan untuk melakukan interaksi dengan model tadi langsung tanpa perlu adanya real product terlebih dahulu.
Dengan berbagai pengertian di atas, sudah jelas bahwa prototype ini bukanlah produk yang sudah siap untuk dirilis. Sebab, prototype hanya sekedar pemodelan produk yang akan dibuat.
Tujuan dan Manfaat Prototype
Seperti yang sudah disebutkan di atas, prototype ini sengaja dibuat guna mengembangkan rancangan atau model produk menjadi produk akhir yang bisa memenuhi permintaan user atau pengguna. Selama masih dalam proses pengembangan ini, para pengguna bisa ikut dilibatkan.
Caranya ialah dengan memberikan evaluasi serta umpan balik di mana hasilnya nanti bisa dijadikan acuan untuk mengembangkan produk. Bukan hanya itu, pembuatan prototype bisa memancing ide baru yang sekiranya bisa dikembangkan agar produk lebih bagus lagi.
Selain memiliki tujuan tertentu, pembuatan prototype ternyata memiliki manfaat yang bisa dirasakan dalam proses pengembangan produk. Beberapa dari manfaat tersebut sebagai berikut.
1. Bisa Dijadikan Bahan Presentasi
Pertama, prototype sangat bermanfaat sebagai bahan presentasi. Ya, bisa dikatakan bahwa ini adalah manfaat utama pembuatan prototype. Dengan adanya pemodelan produk seperti ini, para audiens tentu lebih mudah dalam memahami produk yang kelak akan diluncurkan.
2. Bisa Dijadikan Acuan Dalam Mengembangkan Produk
Prototype bisa sekalian dijadikan acuan dalam mengembangkan produk. Melalui prototype ini pula, nantinya Anda bisa menemukan kekurangan dan sekaligus mencari solusi untuk mengatasi kekurangan tersebut.
3. Bisa Dimanfaatkan untuk Mengetahui Bagaimana Kebutuhan Konsumen
Lebih lanjut lagi, prototype akan membuat Anda memahami kebutuhan pengguna. Dengan demikian, Anda beserta tim bisa menilai kiranya apa yang perlu diprioritaskan sekaligus menilai bagaimana kebutuhan pengguna.
4. Bisa Menghemat Waktu Serta Biaya untuk Pengembangan Produk
Masih terkait dengan manfaat yang sebelumnya. Karena prototype bisa membuat Anda tahu prioritas serta kebutuhan pengguna, proses pengembangan produk bisa dilakukan dengan lebih cepat. Dengan demikian, Anda bisa menekan biaya sekaligus menghemat waktu untuk mengembangkan produk.
5. Mendapatkan Gambaran yang Lebih Nyata dari Suatu Konsep
Prototype ini adalah konversi ide atau konsep yang sebenarnya masih belum memiliki wujud asli. Dengan adanya prototype, sudah tentu Anda bisa memastikan apakah ide atau konsep tadi bisa diimplementasikan atau tidak.
Prototype tentunya akan dibuat secara real, jelas dan juga detail. Hal ini akan sangat membantu para pengguna, investor bahkan developernya itu sendiri untuk melihat wujud produk secara gamblang.
6. Bisa Menjadi Wadah untuk Menampung Keinginan Pengguna
Terakhir, prototype itu bisa menjadi wadah dan sarana bagi para pengguna untuk memberikan masukan secara bebas. Tentunya ini sangat bermanfaat dalam menilai fitur serta fungsi produk tersebut sebelum dirilis. Tidak menutup kemungkinan juga jika dari masukan tersebut muncul ide-ide baru.
Fungsi Prototype
Walaupun bukan produk jadi yang sudah siap untuk dirilis, namun prototype juga memiliki fungsi tersendiri sebagai berikut.
1. Penghemat Biaya Produksi
Prototype itu bisa membantu menekan biaya produksi. Alasannya adalah karena dengan adanya prototype, pihak pengembang sudah tidak memerlukan proses trial and error lagi. Hal ini membuat beban biaya yang dikeluarkan bisa lebih hemat.
Bukan hanya itu saja, prototype sangat membantu meringankan beban kerja khususnya beban kerja tim pengembang. Pasalnya, dengan prototype ini proses pengerjaan produk bisa dilakukan dengan lebih cepat.
2. Mengembangkan Skema Rancangan Produk
Fungsi prototype yang selanjutnya ialah untuk mengembangkan skema rancangan produk. Ini masih berkaitan dengan tujuan pembuatan produk prototype di atas, yaitu untuk membuat produk akhir yang sekiranya sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, selama dalam tahap ini developer akan menerima masukan dengan terbuka. Dalam beberapa kasus bahkan mereka akan melibatkan pengguna untuk ikut andil.
Salah satunya ialah dengan memberikan masukan serta imbal balik supaya produk bisa dibuat dengan fungsi serta fitur yang lebih baik dan lebih lengkap.
3. Mengolah Ide Memiliki Wujud Fisik
Lebih lanjut lagi, prototype berfungsi membuat ide yang tadinya abstrak menjadi memiliki wujud fisik. Dengan adanya wujud fisik seperti ini, ide bisa dimainkan, dirasakan sekaligus bisa diuji coba untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan kegagalan pada saat produksi masal kelak.
Jenis-Jenis Prototype
Prototype itu terdiri atas beberapa jenis dan tentunya pemilihan jenis prototype ini dikembalikan lagi pada tujuan pengujian yang diinginkan, jenis produk yang akan dikembangkan serta anggaran yang tersedia. Namun bisa juga prototype dibuat dalam beberapa jenis sekaligus.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh aspek produk itu sudah dievaluasi dengan baik sebelum kemudian diproduksi. Adapun untuk jenis-jenis prototype lebih lanjut sebagai berikut.
1. Prototype Konseptual
Jenis prototype yang pertama ialah prototype konseptual, yaitu versi awal sebuah konsep atau ide produk yang masih ada dalam tahap pengembangan. Untuk jenis yang pertama ini produk tampak tidak detail dan berfungsi sepenuhnya.
Akan tetapi, tujuan jenis prototype ini adalah untuk mengkomunikasikan dan mewujudkan konsep serta gagasan dasar tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Misalnya klien, investor dan pengguna.
Bentuk prototype konseptual bisa berupa rendering, sketsa atau model kasar yang ditujukan untuk memberikan gambaran mengenai kondisi fisik produk.
2. Prototype Digital
Sesuai dengan cara penyebutannya, jenis prototype ini memanfaatkan software serta alat desain komputer guna membuat model virtual atau simulasi produk. Desain yang digunakan bisa desain 3D, desain 2D dan bisa juga simulasi interaktif.
3. Prototype Visual
Kalau jenis prototype yang satu ini sangat menekankan aspek estetika dan visual produk. Dengan kata lain, jenis prototype ini akan memperlihatkan bagaimana penampilan produk saat sudah jadi nanti.
4. Prototype Fungsional
Ini adalah jenis prototype yang memang dirancang untuk menguji serta verifikasi fungsi utama produk. Biasanya jenis prototype yang satu ini banyak dipilih untuk mengembangkan produk mesin, perangkat lunak dan juga perangkat elektronik.
5. Prototype Fisik
Prototype fisik akan memvisualisasikan sekaligus menguji produk dari segi fitur fisiknya, bentuknya, ukurannya dan desainnya. Prototype ini biasa dibuat dari sejumlah bahan seperti clay, karton, kertas dan bisa juga dengan teknik pencetakan 3D.
Sebagai kesimpulan, pengertian prototype adalah versi uji coba suatu produk yang tengah dikembangkan. Prototype ini memang bukanlah produk jadi yang siap diterjunkan ke pasar.
Akan tetapi, prototype memiliki fungsi dan manfaat yang besar untuk meminimalisir terjadinya kesalahan ketika kegiatan produksi dilakukan. Hal ini dikarenakan pembuatan prototype bisa membantu memastikan bahwa produk akhir nantinya adalah produk berkualitas terbaik.