Pengertian Penyimpangan Sosial, Jenis dan Faktor yang Menyebabkannya

Pengertian penyimpangan sosial yaitu tindakan seseorang atau kelompok yang bertentangan dengan norma dan nilai di masyarakat yang berlaku. Perilaku menyimpang ini juga lazim disebut dengan non konformitas. Perilaku serta pemikiran individu yang berseberangan dengan harapan atau ekspektasi masyarakat.

Batasan yang mendasari anggapan perilaku dianggap menyimpang atau tidak ya itu dilihat dari nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Hal yang perlu digaris bawahi bahwa norma dan nilai ini berbeda-beda antara masyarakat satu dengan yang lainnya.

Setiap kelompok masyarakat punya nilai dan norma sosial yang harapannya bisa dipatuhi oleh anggota masyarakat. Sehingga, jika ada individu yang tindakan yang bertentangan dengan nilai dan norma sosial tersebut, maka akan memperoleh sanksi sosial.

Perilaku yang menyimpang ini dianggap menjadi sebuah masalah sosial karena bisa memicu ketidakteraturan sosial dan mengganggu stabilitas sistem sosial di masyarakat. Walaupun secara garis besar penyimpangan sosial dianggap merupakan sebuah hal negatif, seorang sosiolog Perancis bernama Emile Durkheim melihat bahwa penyimpangan sosial juga punya sisi positif.

Menurut Durkheim, pengertian penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak terhindarkan dan punya fungsinya tersendiri di masyarakat. Penyimpangan oleh seorang individu atau kelompok bisa jadi dasar perubahan serta inovasi sosial. Selain itu, dalam mendorong penguatan sistem kontrol sosial juga terkadang diperlukan penyimpangan sosial ini.

Bentuk penyimpangan sosial

Bentuk dari penyimpangan sosial ada beberapa macam, diantaranya sebagai berikut :

  • Penyimpangan Individu

Jenis penyimpangan ini merupakan kondisi di mana seorang individu tidak bisa mematuhi norma dan nilai yang ada. Kegagalan proses sosialisasi dan agen sosialisasi yang gagal memberikan edukasi, dapat melatarbelakangi terjadinya penyimpangan individual ini. Contohnya adalah menyontek saat sedang ujian.

  • Penyimpangan Kelompok

Jenis penyimpangan ini merupakan kondisi saat sekelompok orang memiliki perilaku di luar nilai dan norma yang ada di masyarakat. Penyimpangan kelompok ini berdasarkan perasaan serta dorongan yang bersifat kolektif. Contohnya, sekelompok anak punk remaja melakukan aksi vandalisme atau balapan liar di jalanan.

  • Penyimpangan Campuran

Penyimpangan ini merupakan kondisi saat individu sebagai anggota kelompok melakukan tindakan menyimpang yang berlaku di kelompok tersebut. Contohnya, seorang individu yang tergabung dalam kelompok teroris akan terbiasa membenci orang dari agama yang berbeda. Lebih lanjut lagi, dia bisa melakukan tindakan kekerasan seperti pembunuhan.

Jenis-jenis Penyimpangan Sosial

Setelah paham pengertian penyimpangan sosial, berikutnya penting juga tahu jenis-jenisnya. Berdasarkan jenisnya, penyimpangan sosial terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :

  • Penyimpangan Primer

Jenis penyimpangan ini adalah penyimpangan yang masih bisa ditoleransi masyarakat karena dampaknya tidak terlalu signifikan untuk merugikan kehidupan orang lain. Contohnya adalah tindakan mencontek, berbohong, maupun ketidaktaatan terhadap nasehat dari orang tua.

  • Penyimpangan Sekunder

Penyimpangan ini tidak dapat ditoleransi oleh masyarakat, karena sangat berseberangan dengan norma dan nilai, khususnya hukum formal yang ada. Contoh penyimpangan sekunder ini misalnya perbuatan melanggar hukum seperti mencuri, memakai narkoba sampai pembunuhan.

Sifat Penyimpangan Sosial

Memahami pengertian penyimpangan sosial juga sama pentingnya dengan mengetahui sifat penyimpangan sosial. Berdasarkan sifatnya, penyimpangan sosial terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

  • Penyimpangan Positif

Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang bisa memberikan dampak positif yaitu perubahan sistem sosial yang ada di masyarakat. Contoh penyimpangan ini misalnya asosiasi buruh melakukan pemblokiran terhadap akses jalan umum untuk demo karena ingin mempengaruhi kebijakan yang dianggap merugikan.

  • Penyimpangan Negatif

Penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang bisa membawa dampak negatif dan akhirnya bisa mengacaukan keteraturan sosial. Contoh penyimpangan negatif ini misalnya tawuran pelajar antara dua sekolahan yang dapat meresahkan warga. Kerusakan sarana umum maupun korban dari orang yang lewat bisa saja terjadi.

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Penyimpangan Sosial

Ada beberapa faktor yang bisa memicu penyebab terjadinya penyimpangan sosial, antara lain sebagai berikut:

  • Adanya Perubahan Nilai Dan Norma

Perubahan sosial dan budaya yang terjadi secara tiba-tiba bisa membuat seorang individu maupun kelompok tidak bisa menyerap apa nilai norma sosial yang berlaku. Nilai dan norma yang baru tersebut tidak disadari oleh seseorang dan akhirnya melakukan tindakan yang masuk kategori perilaku menyimpang.

  • Proses Sosialisasi Tidak Sempurna

Penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang terjadi karena pengaruh dari adanya agen sosialisasi. Keluarga yang merupakan agen utama, peranannya besar dalam menentukan menyimpang atau tidaknya sebuah kebiasaan atau perilaku. Seseorang bisa berperilaku menyimpang apabila dia tidak dididik oleh keluarganya untuk mematuhi nilai dan norma yang ada di masyarakat.

  • Teori Labelling

Teori labeling menyatakan bahwa seorang individu akan berperilaku menyimpang saat memperoleh julukan atau cap negatif yang diberikan dari orang-orang sekitarnya.

  • Teori Anomie

Berdasarkan teori Anomie, seorang individu atau kelompok akan melakukan tindakan menyimpang pada kondisi saat tidak terdapat nilai dan norma yang konkrit dan menjadi pedoman dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

  • Teori Differential Association

Teori ini berpendapat bahwa seorang individu akan terpengaruh untuk melakukan tindakan menyimpang karena intensitas dari interaksinya yang sering dengan individu lain yang berperilaku menyimpang tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai pengertian penyimpangan sosial, bentuk, jenis, sifat, serta faktor yang menyebabkannya.

Bagikan Postingan:

Leave a Comment