NGO adalah kependekan untuk istilah Non Governmental Organization. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka NGO ini bisa disebut dengan Lembaga Swadaya Masyarakat. Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah LSM.
Artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang NGO. Mulai dari pengertian, jenis-jenis, manfaat, serta contoh nyata yang ada di Indonesia. Silakan simak hingga akhir agar tidak ada informasi penting terlewat.
NGO Adalah
Jika dilihat dari Undang-undang Nomor 17 tahun 2013, NGO alias LSM didefinisikan sebagai organisasi yang pendirian dan pembentukannya dilakukan oleh masyarakat berdasarkan kesamaan kepentingan, tujuan, kebutuhan, serta kehendak secara sukarela demi tercapainya tujuan NKRI.
Sementara World Bank mendefinisikan Non Governmental Organization sebagai organisasi bentukan swasta yang menjalankan aktivitas demi mengetaskan kemiskinan, meringankan penderitaan, menyediakan layanan sosial, serta melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat.
Dari dua definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa NGO adalah lembaga atau organisasi independen yang dibentuk untuk melaksanakan program atau agenda tertentu, sesuai dengan nilai-nilai dasar yang diusungnya.
Dalam menjalankan kegiatannya, NGO atau LSM mendapatkan pendanaan dari berbagai sumber. Yang paling umum antara lain penjualan jasa atau barang, penggalangan dana, iuran anggota, atau dana hibah dari berbagai pihak.
Sebagian NGO juga memiliki anggaran dalam nominal yang sangat besar, hingga jutaan dolar jumlahnya. Hal ini bisa terjadi karena lembaga tersebut menerima pendanaan dari pemerintah maupun korporasi.
Jenis-jenis NGO berdasarkan Fokus Organisasi
Jenis NGO dikategorikan berdasarkan dua hal, yaitu fokus organisasi dan tingkatan operasional. Berikut ini adalah jenis NGO berdasarkan pada fokusnya.
1. Organisasi Pemberdayaan
NGO yang satu ini fokus pada usaha-usaha untuk memfasilitasi masyarakat kalangan bahwa tentang pemahaman dan wawasan di berbagai bidang.
Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman masyarakat di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Jenis kegiatan yang paling sering dilakukan oleh LSM pemberdayaan ini adalah seminar.
2. Organisasi Partisipasi Masyarakat
Kegiatan yang dilakukan oleh LSM ini melibatkan masyarakat secara langsung. Umumnya, mereka akan mengumpulkan sumbangan dari masyarakat. Sumbangan ini pun bisa berbagai macam jenisnya, mulai dari uang, peralatan, bahan mentah, hingga tenaga kerja.
NGO yang fokus pada partisipasi masyarakat ini biasanya tidak memiliki sumber daya yang cukup. Oleh sebab itu, masyarakat dikerahkan untuk berpartisipasi.
3. Organisasi Layanan Hidup
Orientasi utama dari NGO ini adalah memberikan layanan kepada masyarakat. Layanan yang diberikan juga cukup banyak macamnya, antara lain program pemerataan pendidikan, program keluarga berencana, hingga pelayanan kesehatan masyarakat secara umum.
Sasaran utama dari NGO yang berorientasi pada layanan hidup ini adalah masyarakat yang berada di wilayah pedalaman atau daerah terpencil. Beberapa contoh program yang dimiliki antara lain jasa pengobatan keliling dan bantuan kesehatan.
4. Organisasi Amal
Jenis NGO terakhir berdasarkan fokusnya adalah organisasi amal. Fokusnya yaitu mengentaskan kemiskinan serta membantu masyarakat yang kurang mampu. Anda mungkin sering melihat NGO ini pada saat terjadi bencana alam.
NGO jenis ini lebih sering mendistribusikan bantuan berupa pakaian, obat-obatan, dan makanan. Tidak hanya sampai di situ, bantuan yang diberikan juga bisa dalam wujud transportasi hingga tempat tinggal.
Jenis-jenis NGO berdasarkan Tingkatan Operasional
Sekarang akan dijelaskan jenis-jenis NGO berdasarkan tingkatan operasionalnya. Di lingkup paling besar terdapat NGO tingkat internasional. Sementara di lingkup terkecil ada komunitas. Mari simak penjelasan dari setiap jenisnya berikut ini.
1. Lingkup Internasional
Salah satu contoh NGO internasional adalah Greenpeace dan WWF. Sesuai namanya, cakupan operasional NGO satu ini meliputi seluruh wilayah di dunia atau global. Umumnya, mereka berfokus pada kesetaraan sosial dan politik di seluruh dunia.
2. Lingkup Nasional
Anda mungkin sudah mengenal Palang Merah Indonesia alias PMI dan WALHI. Keduanya merupakan NGO yang lingkupnya nasional. Artinya, kegiatan dari lembaga tersebut hanya fokus di dalam negeri dan memiliki cabang di setiap daerah.
3. Lingkup Urban
Lebih kecil dari NGO lingkup nasional, ada NGO lingkup urban. Umumnya, layanan yang diberikan oleh lembaga ini hanya fokus pada masyarakat kelas bawah. Cakupannya pun cukup kecil, yaitu hanya di satu kota tertentu.
4. Komunitas
Jenis NGO berdasarkan tingkatan operasionalnya yang terakhir adalah komunitas. Terbentuknya lembaga ini merupakan inisiasi dari komunitas yang sudah ada sebelumnya, seperti organisasi pendidikan, wanita, atau sebuah klub olahraga.
Manfaat NGO untuk Masyarakat
Lembaga ini memberikan manfaat bagi masyarakat seperti berikut ini.
1. Perwakilan Kelompok Tertentu
Keberadaan NGO dapat menjadi perwakilan dari sebuah kelompok masyarakat tertentu. NGO dapat memberikan pengaruh terhadap kebijakan pemerintah yang berdampak pada masyarakat luas.
Secara tidak langsung, NGO atau LSM mengambil peran dalam membuat masyarakat di area rural. Khususnya dalam peningkatan fasilitas sekaligus infrastruktur pendidikan.
2. Aspirator
Meski rakyat telah diwakili oleh anggota dewan yang duduk di kursi legislatif, keberadaan NGO tetap dibutuhkan sebagai aspirator masyarakat. NGO berperan dalam menjembatani antara masyarakat dengan pihak pemerintah, baik di daerah maupun pusat.
NGO memiliki kewajiban untuk berperan aktif dalam mendengarkan permasalahan dan keluhan sosial di masyarakat. Kemudian menyampaikan suara-suara tersebut agar didengar oleh pemerintah dengan lebih cepat.
3. Pengembangan dan Pembangunan Aspek Kehidupan Sosial Ekonomi
Sebagian besar NGO berorientasi pada kemajuan sosial ekonomi masyarakat. Tidak sedikit NGO yang mendampingi masyarakat kelas bawah untuk memulai usaha hingga memberikan bantuan modal. Dengan begitu, taraf kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pun meningkat.
4. Mendorong Inovasi Berkelanjutan
Kemajuan di masyarakat juga harus didorong dengan adanya inovasi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, NGO memiliki peran yang cukup besar dalam menyelenggarakan aktivitas dan inovasi baru untuk mendukung kemajuan di beberapa aspek.
5. Bantuan Teknis dan Monitoring
Manfaat NGO bagi masyarakat yang terakhir adalah memberikan bantuan secara teknis serta melakukan pengawasan atau monitoring. Hal ini dilakukan agar program atau proyek yang sebelumnya sudah diinisiasi bisa berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh NGO di Indonesia
Di Indonesia, NGO adalah salah satu lembaga yang sudah tidak asing lagi. Namun di negara ini, sebutan NGO lebih dikenal dengan LSM dan di bawah ini adalah beberapa contohnya.
1. Indonesia Corruption Watch (ICW)
ICW memiliki 2 fokus utama, yaitu memberdayakan masyarakat agar terlibat secara aktif dalam memerangi korupsi. Sedangkan fokus yang kedua adalah mengawasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tindak pidana korupsi di Indonesia.
2. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
YLBHI termasuk salah satu NGO Indonesia yang bergerak di bidang hukum. Anggota YLBHI akan memberikan bantuan untuk masyarakat yang tersandung masalah hukum, khususnya mereka yang berasal dari masyarakat golongan bawah.
3. Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI)
LSM yang satu ini fokus pada pemberian bantuan serta perlindungan terhadap anak-anak. Misi utamanya adalah melindungi anak-anak dari tindak kekerasan, penculikan, perdagangan anak, eksploitasi, hingga pelecehan secara seksual.
Sampai di akhir pembahasan, tentu Anda sudah mempelajari banyak hal mengenai NGO. NGO adalah sebuah badan atau lembaga yang didirikan oleh kelompok masyarakat tertentu guna melaksanakan program sesuai dengan prinsip dan nilai yang dijunjung oleh para anggotanya.