Negosiasi adalah salah satu istilah yang penerapannya sangat umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling mudah ditemukan ialah proses tawar menawar harga sebuah barang. Biasanya, pembeli akan melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga termurah.
Kata negosiasi ini tentunya tidak hanya bisa terjadi pada masyarakat umum, namun juga di kalangan pebisnis. Kalau di bidang bisnis, negosiasi bisa dilakukan dalam banyak hal misalnya ekspansi perusahaan, perjanjian kerjasama bisnis, kontrak proyek, harga saham dan masih banyak lagi
Hal ini menunjukkan bahwasanya negosiasi itu merupakan hal yang dilakukan pada saat ada pihak yang masih kurang puas dengan suatu hal. Untuk itu, mereka membuat kesepakatan lagi dengan pihak yang dihadapinya melalui metode negosiasi. Lalu, apa sih negosiasi itu sebenarnya? Berikut jawabannya.
Negosiasi Adalah Tawar Menawar?
Seperti yang sudah disebutkan dalam contoh di atas, negosiasi itu merupakan upaya tawar menawar yang umumnya dilakukan sebelum terjadinya kesepakatan antara kedua pihak. Hal ini menunjukkan bahwa negosiasi itu bisa terjadi karena belum adanya kesesuaian antara dua pihak yang terkait.
Dalam kalimat yang lain, negosiasi juga bisa diartikan sebagai proses interaktif yang memang sengaja dilakukan demi mencapai persetujuan atau kesepakatan. Proses ini tentunya melibatkan dua pihak atau bahkan lebih yang ingin mengembangkan persamaan demi mencapai tujuan bersama.
Pihak atau orang yang terlibat dalam negosiasi ini akan disebut sebagai negosiator. Biasanya, negosiator adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dalam berunding, memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta pintar dalam memahami kelemahan serta kekuatan pihak yang menjadi lawannya.
Seorang negosiator yang ulung tentunya akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk bisa mengendalikan situasi agar kesepakatan terbaik bisa tercapai. Apalagi proses tawar menawar seperti ini bisa saja berlangsung dengan keras yang membuat situasi menjadi panas.
Oleh sebab itu, negosiator haruslah seorang yang bisa mengendalikan diri dengan baik namun fokus pada tema yang tengah dinegosiasikan serta tegas dalam mengambil keputusan.
Tujuan Negosiasi
Dari dua pengertian negosiasi yang sudah disebutkan sebelumnya, sebenarnya sudah sangat terlihat apa tujuan dilakukannya negosiasi ini. Namun, agar menjadi lebih jelas lagi, bisa dijabarkan bahwa tujuan negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Menyelesaikan Konflik
Negosiasi dilakukan untuk menyelesaikan konflik. Bahkan ketika negosiasi dilakukan, sangat lumrah jika konflik ini terjadi mengingat masing-masing pihak masih memiliki kepentingan. Agar konflik ini tidak berkepanjangan, maka dilakukanlah proses tawar menawar atau perundingan ini.
2. Menemukan Kesepakatan
Seperti yang sudah disebutkan dalam pengertian di atas, negosiasi dilakukan demi menemukan kesepakatan yang tentunya sama-sama menguntungkan bagi kedua belah pihak. Agar kesepakatan ini tercapai, tentunya para negosiator harus terbuka dan mengungkapkan pendapatnya masing-masing.
Tentunya negosiator harus mempelajari apa yang diinginkan oleh pihak yang terlibat dan berusaha menemukan titik temu dengan keinginannya sendiri. Hal ini akan membuat proses negosiasi berlangsung dengan lebih baik dan terkendali yang membuat kesepakatan dapat tercapai dengan lebih mudah.
3. Menemukan Solusi atas Masalah yang Dialami
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kesepakatan yang berhasil disetujui tentunya juga harus menjadi solusi bagi pihak-pihak terkait. Inilah yang kemudian dinamakan dengan win-win solution yang membuat semua pihak akan mendapatkan keuntungan.
Ciri-Ciri Negosiasi
Suatu kegiatan baru bisa dikatakan sebagai negosiasi kalau memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
- Negosiasi dilakukan oleh dua orang atau lebih dan negosiasi tidak akan berjalan kalau hanya terdiri atas satu orang. Dalam hal ini, negosiasi bisa melibatkan individu maupun perwakilan perusahaan atau organisasi
- Negosiasi menghasilkan kesepakatan yang sudah disetujui bersama oleh para pihak yang terlibat di dalamnya
- Topik yang sedang dibahas ialah sesuatu yang mungkin saja bisa terjadi di masa depan
- Negosiasi dilakukan menggunakan bahasa lisan, dilakukan secara tatap muka sekaligus menampilkan ekspresi maupun gerakan tubuh
- Menerapkan pertukaran sesuatu baik itu tukar menukar atau barter maupun tawar menawar
- Ada hal yang menjadi objek negosiasi dan selama proses negosiasi ini berlangsung masalah bisa saja muncul akibat adanya pihak-pihak yang tidak mau mengalah
Unsur Negosiasi
Berdasarkan keterangan dari Harvard Negotiation Project, bisa diketahui bahwasanya ada unsur penting dalam negosiasi yang membuat proses negosiasi ini bisa berjalan. Adapun unsur negosiasi yang dimaksud ialah sebagai berikut.
- Komunikasi yaitu proses diskusi antar berbagai pihak yang berkepentingan dan ikut terlibat dalam negosiasi
- Komitmen yang merupakan janji, penawaran, permintaan serta persetujuan dari semua pihak yang ikut serta dalam negosiasi
- Kesepakatan yang meliputi prosedur, syarat, ketentuan dan beragam hal yang bisa saja disepakati oleh para pihak yang ikut terlibat guna mencapai keinginan mereka
- Alternatif yang tujuannya memang untuk mempersiapkan beberapa opsi lain untuk mencapai kesepakatan
- Hubungan, di mana kalau hubungan dalam negosiasi baik biasanya akan membuat kesepakatan jadi lebih mudah tercapai
- Legitimasi. Mudahnya, kalau kesepakatan mempunyai legitimasi yang jelas, umumnya para pihak yang terlibat dalam negosiasi ini bisa menyetujuinya dengan lebih mudah
- Kepentingan yang bisa berupa rasa hormat, pengakuan, bahkan uang
Jenis-Jenis Negosiasi
1. Berdasarkan Jumlah Negosiator
Kalau berdasarkan jumlah orang atau pihak yang melakukan negosiasi, negosiasi dibagi menjadi dua ada negosiasi tanpa pihak penengah dan ada negosiasi dengan pihak penengah. Kalau jenis negosiasi yang pertama tersebut, tentunya tidak melibatkan pihak lain sebagai penengah.
Sehingga negosiasi hanya dilakukan antara dua pihak yang saling berkepentingan saja. Sedangkan kalau negosiasi dengan pihak penengah, ini umumnya dilakukan oleh dua negosiator atau bahkan lebih dengan disertai tambahan pihak lain yang menjadi penengah.
2. Berdasarkan Situasi
Kalau berdasarkan situasinya, negosiasi juga terdiri atas dua macam, ada negosiasi non formal dan ada negosiasi formal. Untuk negosiasi non formal ialah jenis negosiasi yang tidak memerlukan jalur hukum guna mencapai kesepakatan.
Sedangkan kalau negosiasi formal, ini merupakan negosiasi yang dilaksanakan dengan menempuh jalur hukum supaya kesepakatan bisa tercapai.
3. Berdasarkan Kerugian dan Keuntungan
Negosiasi juga bisa dilakukan dengan menilai keuntungan serta kerugiannya terlebih dahulu. Kalau berdasarkan pertimbangan untung dan rugi seperti ini, negosiasi ada 4 jenis sebagai berikut:
- Negosiasi Lose-Lose
Ini adalah negosiasi yang bertujuan untuk menghentikan konflik baik itu konflik yang memang sedang terjadi maupun konflik yang terhitung baru. Dengan demikian, mereka yang terlibat dalam negosiasi jenis ini harus berkepala dingin untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi.
- Negosiasi Akomodasi
Ini adalah jenis negosiasi di mana semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan perundingan hanya akan mendapat keuntungan yang jumlahnya sedikit
- Negosiasi Dominasi
Jenis negosiasi yang satu ini hanya akan menguntungkan bagi salah satu pihak saja. Adapun pihak yang lainnya harus bisa menerima kalau tidak mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang sama banyaknya.
- Negosiasi Kolaborasi
Sesuai dengan cara penyebutannya, jenis negosiasi yang satu ini mengharuskan semua pihak yang terlibat untuk hadir. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya semua pihak yang berkepentingan mendapatkan kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya agar tercapai solusi terbaik.
Negosiasi adalah kegiatan penting yang perlu dilakukan guna menghindari terjadinya perselisihan di antara pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini dikarenakan proses negosiasi akan meleburkan serta menyatukan perbedaan pendapat yang ada agar tercapai kesepakatan yang baik untuk semua pihak,
Tentunya, supaya negosiasi bisa berlangsung dengan baik, orang-orang yang menjadi negosiator sebaiknya bukanlah orang yang mudah marah dan tidak menghormati pendapat orang lain. Sebaiknya, negosiator haruslah seseorang yang berkepala dingin dan mau mendengarkan pendapat pihak lain.