Setiap perusahaan manufaktur harus menghitung berapa harga pokok produksi, yang sering disingkat sebagai HPP. Sesuai namanya, HPP merupakan perhitungan berapa biaya yang dibutuhkan perusahaan dari awal proses produksi hingga produk siap dipasarkan.
Selama proses produksi, ada berbagai macam biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya bahan baku, upah pekerja dan sebagainya. Biaya-biaya tersebut harus dihitung supaya dapat diketahui berapa harga pokok dari produksi yang dilakukan.
HPP terdiri dari biaya langsung maupun tidak langsung, yang telah dikeluarkan perusahaan sejak produksi dimulai sampai dengan produk jadi. Fungsi perhitungan HPP salah satunya untuk kepentingan pencatatan pada bagian keuangan.
Harga Pokok Produksi Itu Apa?
Dalam HPP terdapat berbagai macam jenis biaya langsung ataupun tidak langsung, yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, dari awal produksi hingga siap untuk dipasarkan. Manfaat HPP diantaranya yaitu menjadi tolok ukur atas penjualan produk tersebut.
Dari perhitungan harga pokok tersebut maka selanjutnya penentuan berapa harga produk tersebut menjadi lebih mudah. Perusahaan dapat menentukan berapa harga produk setelah menghitung secara cernat jumlah keuntungan yang akan didapatkan dari penjualan berdasarkan HPP.
Beberapa ahli memiliki pendapat dan pengertian yang berbeda tentang definisi harga pokok produksi, diantaranya yaitu :
1. Susilowati
Susilowati mengatakan bahwa yang dimaksud dengan HPP adalah pembiayaan yang telah dilakukan oleh perusahaan secara keseluruhan, dan dibebankan kepada barang maupun jasa, yang bisa diukur dalam bentuk uang yang nantinya akan diserahkan.
2. Supriyono
HPP menurut Supriyono adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh perusahaan dalam rangka untuk dapat memiliki barang maupun jasa, yang selanjutnya akan digunakan sebagai alat dan sarana mengahasilkan keuntungan.
Mengacu pada kedua pendapat tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa harga pokok produksi adalah akumulasi seluruh biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan barang maupun jasa yang nantinya akan dijual.
Komponen yang Terdapat dalam Harga Pokok Produksi
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sejak dimulainya proses produksi hingga menghasilkan produk, baik barang maupun jasa, yang siap untuk dijual, disebut sebagai HPP. Pada perhitungan harga pokok tersebut, biaya-biaya yang masuk berasal dari tiga komponen berikut ini.
1. Biaya Bahan Baku Langsung
Komponen yang pertama adalah biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku langsung dari produk tersebut. Pada perhitungan biaya bahan baku ini, maka perusahaan akan membuat kalkulasinya berdasarkan pada :
- Perhitungan jumlah bahan baku yang diperlukan
- Perhitungan biaya bahan baku yang telah dibeli
- Perhitungan total biaya bahan baku pada periode tertentu
- Mengakhiri suplai bahan baku produksi
2. Biaya Tenaga Kerja
Biaya untuk upah tenaga kerja ternasuk elemen dalam perhitungan harga pokok sebuah produksi barang maupun penyediaan jasa. Perhitungan biaya tenaga kerja dalam HPP tidak hanya mengenai gaji saja, tetapi juga biaya manfaat yang berhubungan dengan tenaga kerja selama proses produksi.
Contohnya, biaya yang harus dikeluarkan untuk jaminan kecelakaan kerja, asuransi, akomodasi dan sebagainya. Meskipun tidak masuk dalam komponen gaji, biaya-biaya manfaat tersebut tetap harus dimasukkan pada biaya tenaga kerja.
3. Overhead atau Biaya Tidak Langsung
Apa yang dimaksud dengan HPP? HPP merupakan akumulasi dari pembiayaan yang dikeluarkan perusahaan, sejak awal produksi hingga produk siap dijual. Pada perhitungan harga pokok ini, harus dimasukkan juga biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Apa saja yang termasuk biaya tidak langsung atau dikenal sebagai overhead dalam suatu produksi? Overhead terdiri dari depresi bangunan pabrik, peralatan yang digunakan serta pajak dan asuransi pada bangunan pabrik.
Bagaimana Cara Menghitung Harga Pokok Produksi?
Menghitung besarnya HPP tidak dilakukan begitu saja, ada metode yang digunakan. Metode untuk menghitung HPP ada dua jenis, yaitu full costing dan variable costing. Kedua metode tersebut tentu saja memiliki pengertian yang berbeda.
Metode full costing dalam HPP yaitu cara menghitung harga pokok dengan memasukkan semua biaya untuk produksi, baik yang sifatnya tetap maupun yang variabel. Sedangkan pengertian variable costing adalah memasukkan biaya yang sifatnya variabel saja dalam satu periode.
Kemudian biaya-biaya tersebut akan dimasukkan dalam rumus perhitungan HPP untuk mengetahui berapa seluruh biaya untuk produksi. Langkah-langkah untuk menghitung HPP adalah sebagai berikut :
1. Hitung Jumlah Bahan Baku
Bahan baku adalah modal yang harus ada dalam setiap produksi. Untuk mengetahui berapa harga pokok produksi maka jumlah bahan baku ini harus dimasukkan sebagai salah satu komponen dalam perhitungan.
Perusahaan harus menghitung lebih dulu berapa bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang dalam satu periode. Jumlah bahan baku didapatkan dari menghitung jumlah bahan baku sisa dari produksi sebelumnya, lalu ditambah pembelian bahan baku pada periode tersebut.
Agar lebih jelas, lihat rumus perhitungan bahan baku berikut ini.
Bahan baku yang terpakai = (Saldo awal pada bahan baku + pembelian bahan baku yang dilakukan) – saldo akhir dari bahan baku.
2. Hitung Biaya Produksi yang Lainnya
Faktor lainnya yang harus dihitung pada harga pokok produksi yaitu biaya-biaya produksi yang lainnya. Tentu saja, dalam hal ini yang dimaksud adalah biaya lain-lain yang berpengaruh pada proses produksi barang.
Contoh biaya lainnya disini misalnya upah atau gaji karyawan maupun biaya overhead pabri, seperti listrik, pemeliharaan mesin dan lain sebagainya. Meskipun sifatnya tidak pokok, tapi biaya-biaya tersebut mempengaruhi proses produksi.
3. Hitung Biaya Produksi Total
Jumlah total biaya produksi menjadi elemen yang tidak dapat dihindari pada perusahaan manufaktur. Biaya total produksi meliputi jumlah biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan ketika barang telah memasuki proses produksi ditambah dengan biaya yang dikelurkan untuk memproduksi barang.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Biaya produksi total = jumlah bahan baku yang dipakai + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead.
4. Hitung Harga Pokok Penjualan
Langkah yang terakhir adalah menghitung berapa harga pokok penjualan dari suatu produk barang maupun jasa. Cara menghitung harga pokok penjualan ini cukup mudah, tinggal masukkan saja elemen-elemen perhitungan di atas ke dalam rumusnya.
Rumus perhitungan HPP yaitu :
Harga Pokok Penjualan = (HPP + persediaan barang di awal periode) – persediaan barang di akhir periode.
Dari HPP dapat ditentukan berapa harga pokok penjualan dari suatu produk agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Perlu diketahui bahwa HPP merupakan bagian dari harga pokok penjualan.
Jika harga pokok pada produksi suatu barang tidak dihitung maka besaran harga pokok penjualan tidak dapat diketahui. Tanpa mengetahui harga pokok penjualan, perusahaan sulit untuk memperhitungkan jumlah keuntungan yang akan didapatkannya.
Jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, dari awal proses produksi hingga siap dipasarkan, itulah yang dinamakan dengan harga pokok produksi atau disingkat HPP. Perhitungan harga pokok dalam produksi digunakan untuk menentukan berapa harga jual suatu produk dipasaran.
Tanpa memperhitungkan jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, perusahaan akan kesulitan untuk menentukan berapa harga pokok penjualan produknya di pasar. HPP dibutuhkan agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang dijualnya tersebut.