Menulis pengalaman pribadi adalah salah satu tugas dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Terkadang, siswa merasa bingung dalam membuat pengalaman agar terlihat menarik dan berkesan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengetahui contoh pengalaman pribadi yang baik dan benar.
Meskipun terlihat sebagai tugas yang mudah, namun tidak sedikit orang yang merasa kesulitan untuk mencurahkan pengalaman yang pernah dialaminya ke dalam suatu karya tulis. Agar tidak terlalu pusing, simak contoh tulisan pengalaman pribadi di artikel ini.
Contoh Pengalaman Pribadi
Pada dasarnya, ada banyak momen yang bisa diabadikan dalam sebuah tulisan. Inilah contoh pengalaman pribadi yang mengesankan:
1. Contoh Pengalaman Pribadi Mendapatkan Beasiswa
Aku ingin menceritakan tentang pengalamanku mendapatkan beasiswa. Pada tahun 2019, aku pernah mendapatkan beasiswa prestasi di tingkat kabupaten. Awalnya, aku merasa minder karena kualitikasiku yang sangat rendah jika dibandingkan dengan calon pelamar yang lain. Namun, aku tetap memberanikan diri untuk mengajukan beasiswa sembari berharap bahwa aku yang akan mendapatkannya.
Setelah seminggu berlalu, tibalah saat pengumuman penerimaan beasiswa tersebut. Aku menyiapkan mental untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi. Mengingat, jumlah pelamarnya sangat banyak, sehingga aku akan rela jika memang harus tidak diterima. Lagi pula, aku bisa mengajukan lamaran beasiswa di tahun berikutnya.
Namun, ketika membuka website pengumuman, aku sangat terkejut karena ternyata namaku tercantum di sana. Aku sedikit tidak percaya, sehingga aku membaca namaku sendiri berulang kali.
Namun, rupanya itu benar-benar namaku. Aku sangat bahagia karena mendapatkan beasiswa itu. Akhirnya, aku bisa meringankan beban orang tua untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Aku pun juga bisa membeli buku-buku yang sudah kuincar sejak lama.
2. Contoh Pengalaman Pribadi Berkemah di Pantai
Contoh pengalaman pribadi yang ingin aku jelaskan adalah tentang berkemah di pantai. Pada tahun 2017, aku pernah berkemah di Pantai Pasir Putih Trenggalek. Aku berkemah bersama teman-temanku dengan mengendarai bus mini.
Kami berangkat dari Tulungagung, tepatnya di depan kampus. Di sepanjang jalan, kami banyak bersenda gurau sembari menikmati pemandangan. Jalan menuju pantai lumayan berkelok-kelok, namun hal tersebut justru sangat seru dan memacu adrenalin.
Setelah sampai, kami langsung menggelar tikar untuk menyiapkan makan siang. Ada pula temanku yang langsung pergi mencari kamar mandi setelah sampai.
Setelah makanan disiapkan, kami langsung makan bersama dengan lauk ayam dan telur. Hari menjelang sore, kami langsung bersiap untuk membangun tenda yang ukurannya lumayan besar.
Setelah tenda berdiri kokoh, kami pergi ke tepi pantai untuk menikmati senja. Langit pada saat itu sangat cerah dan indah, sehingga kami tidak lupa mengabadikan foto.
Sayangnya, pada malam hari, tepatnya ketika semua sedang tidur, hujan turun dengan deras, sehingga membuat kami sedikit kehujanan. Apalagi, ada beberapa bagian tenda yang bocor, sehingga kami harus mengungsi.
Pada saat itu, kami merasa sangat nelangsa dan bersusah hati karena pada saat itu semuanya sedang merasa lelah dan ingin beristirahat. Akhirnya, kami semua tidur di emperan toko makanan yang saat itu sudah tutup. Meskipun ada pengalaman pahit yang kami alami, namun itu adalah pengalaman yang cukup berkesan dan tidak akan terlupakan.
3. Contoh Pengalaman Pribadi ke Taman Hiburan
Pada tahun 2018, aku dan keluargaku pergi untuk liburan ke Wisata Bahari Lamongan atau yang biasa disebut dengan WBL. Kami menaiki mobil tanteku yang waktu itu muat menampung 5 orang penumpang.
Perjalanan ini kami tempuh selama kurang lebih 4 jam. Setelah sampai, adikku mengalami mabuk dan muntah-muntah. Setelah minum obat, kami akhirnya membeli tiket dan masuk ke dalam.
Ada banyak wahana yang kami coba, seperti Paus Dangdut, Roller Coster, Crazy Coster, dan Tagada. Kami juga masuk ke wahana Rumah Kucing, Rumah Sakit Hantu, Rumah Bajak Laut, Planet Kaca, dan lain-lain.
Satu hari bermain di sana rasanya tidak cukup karena ada banyak wahana yang tidak sempat dicoba. Selepas menaiki dan mencoba berbagai wahana, kami masuk ke pusat oleh-oleh. Ada banyak barang dan makanan yang aku beli, seperti boneka, kaos, dan makanan. Kami pulang pukul 17.00.
4. Contoh Pengalaman Pribadi Naik Gunung
Aku pernah naik Gunung Wilis pada tahun 2015. Saat itu, aku naik bersama teman-teman dari organisasi Pecinta Alam yang ada di sekolahku.
Kami menaiki gunung tersebut dengan tujuan untuk melakukan pelantikan anggota organisasi yang baru. Ini adalah pertama kalinya aku memasuki kawasan gunung dengan cara mendaki.
Tentu saja, perjalanan yang aku lalui sangat berat karena itu adalah pengalaman pertamaku naik gunung.
Semakin naik, oksigen terasa semakin menipis dan aku beberapa kali harus menarik napas dalam-dalam dari paru-paru. Ketika memasuki hutan, kontur tanah sangat tidak rata, sehingga kami harus naik dan turun dengan medan yang berkelok-kelok.
Bisa kubilang, medan yang kami masuki sangat ekstrem dan cukup menguras tenaga. Kami mulai memasuki hutan pada pukul 17.30 dan berhenti pada pukul 21.00.
Saat di perjalanan, aku merasa sangat tidak kuat karena tenagaku sudah habis. Tapi, perjalanan ternyata masih sangat jauh, sehingga rasanya aku ingin pingsan. Aku pun duduk menepi, lalu teman-teman menyemangatiku. Beruntungnya, ada seorang teman yang mau membawakan tasku yang sangat berat, sehingga aku bisa berjalan dengan ringan.
Setelah sampai di lokasi yang datar, kami mulai membangun tenda seadanya yang berasal dari mantel kelelawar. Teman-teman lainnya ada yang turun untuk mengambil air dari sumber mata air.
Pada saat itu sedang gerimis, sehingga tidak banyak hal yang bisa dilakukan. Pada pukul 04.00, matahari sudah mulai muncul dan menyinari bumi. Kami segera menyiapkan makanan untuk sarapan. Setelah itu, kami melakukan pelantikan dengan penuh khidmat.
5. Contoh Pengalaman Pribadi Menginap di Rumah Teman
Aku punya pengalaman menginap di rumah teman yang berada di kawasan pegunungan. Jalan yang kulalui berkelok-kelok dengan cukup ekstrem, sehingga kami harus ekstra hati-hati.
Rumah temanku berada paling atas gunung, sehingga kami bisa menengok pemandangan yang ada di bawah dengan mudah. Kamar temanku sangat luas, sehingga kami bisa tidur bersama dengan nyaman.
Rumah temanku dekat dengan kawasan wisata, sehingga kami juga bisa jalan-jalan ke sana. Tempat wisata tersebut berupa danau buatan yang sangat indah dan luas. Kami datang ke tempat tersebut pada waktu sore hari, sehingga bisa melihat senja.
Sembari melihat pantulan matahari yang terbenam dari danau tersebut, kami menyantap bakso yang masih hangat. Kemudian, kami bergegas pulang karena hari sudah mulai gelap.
Contoh pengalaman pribadi yang disebutkan di atas bisa dijadikan referensi bagi Anda yang ingin menulis dengan menarik. Tidak ada salahnya menerapkan kejujuran ketika menulis pengalaman pribadi agar semakin realistis.