Setiap aktivitas yang dilakukan manusia pada dasarnya tidak terlepas dari kegiatan ekonomi. Orang yang menjalankan bisnis aksesoris, bertani, berkebun, karyawan kantor, dan lain sebagainya adalah contoh kegiatan ekonomi. Lalu, apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi?
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang topik tersebut yang sebenarnya hampir dilakukan setiap orang. Kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah aktivitas yang dikerjakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ini sudah ada sejak dulu pada masa berburu dan bercocok tanam.
Kebutuhan manusia akan selalu ada sejak lahir di bumi. Untuk bertahan hidup, manusia harus melakukan berbagai cara yang tidak lain telah menggunakan prinsip-prinsip ekonomi. Lalu, seiring perkembangan zaman, kegiatan ekonomi menjadi semakin banyak dan juga bervariasi.
Apa yang Dimaksud Dengan Kegiatan Ekonomi
Secara umum, kegiatan ekonomi didefinisikan sebagai segala jenis aktivitas yang dilakukan manusia demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak zaman prasejarah, dimana orang-orang zaman dulu pergi berburu, beternak, dan bercocok tanam untuk bertahan hidup.
Orang yang melakukan berbagai jenis kegiatan ekonomi dinamakan pelaku ekonomi. Seperti yang diketahui, manusia akan selalu memiliki kebutuhan sejak ia membuka mata di pagi hari hingga terlelap di malam hari. Artinya, setiap manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya.
Mulai dari pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan masih banyak lagi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut harus terpenuhi agar manusia bisa mendapatkan kesejahteraan atau hidup dengan lebih terjamin. Nah, untuk mewujudkan semua hal itu, dibutuhkan aktivitas yang memiliki pemasukan.
Saat ini, pemasukan identik dengan uang sebagai alat tukar yang digunakan secara sah. Anda harus bekerja untuk mencari uang demi memenuhi semua kebutuhan. Namun, pekerjaan dalam hal ini tidak terikat pada satu profesi tertentu melainkan memiliki arti yang luas sesuai pekerjaan masing-masing.
Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan luas cakupannya, kegiatan ekonomi dibagi menjadi 2 jenis, yakni makroekonomi dan mikroekonomi. Makroekonomi merujuk pada kondisi ekonomi suatu negara atau dalam lingkup regional secara keseluruhan, sedangkan mikroekonomi hanya mencakup perilaku konsumen dan perusahaan.
Sementara itu, kegiatan ekonomi juga dapat dibagi berdasarkan aktivitas pekerjaannya, yaitu berupa produksi, konsumsi, dan distribusi. Berikut ini terdapat uraian lengkap terkait ketiga jenis kegiatan ekonomi tersebut.
1. Produksi
Kegiatan ekonomi yang dapat menghasilkan barang atau jasa disebut sebagai produksi. Orang atau badan yang menjalankan proses produksi dikenal sebagai produsen. Adapun barang atau jasa yang dihasilkan dalam proses tersebut kemudian dikonsumsi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Hasil produksi terdiri dari 3 jenis, yaitu barang mentah, setengah jadi, hingga barang jadi. Kemudian, proses produksi juga dibagi menjadi beberapa jenis tergantung pada fokus pelaksanaannya, seperti yang dijelaskan dalam uraian berikut ini.
- Produksi Agraris. Contoh: buah-buahan, sayuran, dan lainnya
- Produksi Ekstraktif. Contoh: pengeboran gas bumi, ekstraksi logam, dan ekstraksi minyak bumi
- Produksi Industri. Contoh: mesin, makanan, alat elektronik, minuman, sepatu, pakaian, mesin, dan lainnya
- Produksi Jasa. Contoh: penulis, penerjemah bahasa asing, manajemen keuangan, konsultan, pengacara, dan lainnya
- Produksi Perdagangan. Contoh: makelar, trader, dan perantara
Dalam menjalankan kegiatan ekonomi produksi, terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kelancaran prosesnya. Faktor-faktor tersebut diantaranya modal, tenaga kerja, kemampuan bisnis, dan pengaruh kondisi alam.
2. Distribusi
Kegiatan ekonomi yang menyalurkan barang atau jasa yang sudah diproduksi ke tangan konsumen disebut distribusi. Proses distribusi tergolong sangat penting karena berfungsi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen sekaligus menyebarkan produk secara meluas.
Jika tidak ada proses distribusi, maka konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan produk-produk yang menjadi kebutuhannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses distribusi adalah biaya, sifat produk, jumlah produk, sarana pengangkut, luas daerah, sarana komunikasi, hingga kondisi pasar.
Distribusi Langsung
Kegiatan distribusi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu distribusi langsung, semi langsung, dan tidak langsung. Distribusi langsung adalah penyaluran barang atau jasa secara langsung dari produsen. Umumnya, distribusi ini dilakukan oleh produsen dengan sistem penjualan dalam skala kecil.
Distribusi Semi Langsung
Distribusi yang terjadi dimana produsen bisa mengontrol distributor tetapi kegiatan penyaluran barang atau jasa tetap dilakukan pihak distributor. Distribusi jenis ini biasanya digunakan untuk menyalurkan barang-barang yang bernilai jual tinggi atau barang mewah.
Distribusi Tidak Langsung
Distribusi yang dilakukan produsen ke konsumen dengan cara eceran atau grosir dikenal sebagai distribusi tidak langsung. Dalam hal ini, produsen hanya berfungsi untuk memproduksi saja, sedangkan untuk menyalurkan produk diserahkan penuh pada distributor.
3. Konsumsi
Perilaku atau tindakan manusia untuk mengonsumsi barang atau jasa yang diperoleh dari produsen dan distributor untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut sebagai konsumsi. Orang atau pelaku yang menjalankan kegiatan ini disebut sebagai konsumen.
Jika kebutuhannya terpenuhi, konsumen dapat melakukan berbagai aktivitas ekonomi yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari kegiatan ekonomi konsumsi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
- Dilakukan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan konsumen
- Barang atau jasa yang dibeli memberikan manfaat bagi konsumen
- Nilai barang atau jasa yang dikonsumsi pasti akan habis
- Barang atau jasa yang digunakan diperoleh dengan cara jual-beli dan memiliki nilai transaksi
Kegiatan konsumsi dapat mengurangi tingkat kemiskinan di suatu negara. Meskipun demikian, konsumsi yang berlebihan juga akan merugikan. Sifat konsumtif manusia yang selalu tidak puas sehingga berbelanja terus menerus akan mengganggu kondisi finansial pribadi.
Tujuan Kegiatan Ekonomi
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi, selanjutnya Anda bisa mengetahui tujuan kegiatan tersebut dilakukan. Secara umum, tentu kegiatan ekonomi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun juga terdapat beberapa tujuan lain seperti berikut ini.
1. Mendapatkan Uang, Keuntungan, serta Kekayaan
Untuk memenuhi semua kebutuhan manusia, dibutuhkan uang. Oleh karena itu, tujuan pertama melakukan kegiatan ekonomi adalah untuk mendapatkan uang. Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, maka orang-orang bisa mencari banyak keuntungan hingga mendapatkan kekayaan.
2. Memanfaatkan Sumber Daya
Sumber daya yang tersedia di alam harus diolah terlebih dahulu kemudian bisa dimanfaatkan. Artinya, dibutuhkan usaha atau kegiatan ekonomi untuk mengolah sumber daya tersebut. Misalnya, modal, kendaraan, tanah, hasil pertanian, sumber daya alam, dan masih banyak lagi.
3. Menggunakan Akal Sehat
Manusia sudah dianugerahkan akal oleh Tuhan sehingga mereka bisa mencari ide untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini, kehadiran akal atau rasionalitas dibutuhkan untuk mengolah sumber daya alam yang tersedia agar bisa menghasilkan uang maupun dimanfaatkan dalam kehidupan.
4. Diterima Secara Sosial
Kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan benar dan sesuai dengan nilai atau aturan yang berlaku, tentu akan mudah diterima oleh masyarakat. Sebaliknya, jika kegiatan ekonomi tersebut bertentangan dengan norma-norma masyarakat setempat tentu akan langsung ditolak sehingga tidak bisa dijalankan.
Setiap orang pasti melakukan kegiatan ekonomi, meskipun mereka tidak memahami apa yang dimaksud kegiatan ekonomi. Kegiatan ini merujuk pada aktivitas yang dilakukan manusia demi memenuhi kebutuhannya sehari-hari agar bisa mencapai sebuah kesejahteraan.