Melakukan investasi di pasar modal (capital market) umumnya dilakukan oleh orang-orang yang sudah familiar dengan dunia investasi. Hal ini cukup wajar sebab instrumen keuangan yang diperjualbelikan di dalamnya termasuk kategori investasi jangka panjang.
Oleh karena itu, jika Anda termasuk orang yang ingin berinvestasi di sana maka sebaiknya Anda mengenal dulu semua peraturan dan cara kerjanya.
Mengenal keuntungan dan resiko investasi di pasar modal
Sama seperti investasi lainnya, berinvestasi di pasar modal bisa memberikan Anda keuntungan atau bahkan kerugian. Jika Anda termasuk pemula maka sebaiknya Anda tidak nekad berinvestasi sendiri disana karena resikonya cukup besar sehingga Anda perlu belajar lebih tentang investasi agar tidak rugi. Sebagai permulaan, Anda bisa memulainya dari keuntungan investasi ini.
Produk investasinya lebih banyak dan bervariatif
Di pasar modal, Anda akan menemukan berbagai produk investasi yang sangat beragam. Hal ini tentu saja akan memudahkan Anda untuk melakukan diversifikasi sebagai salah satu cara untuk meminimalisir kerugian berinvestasi dimanapun. Jika salah satu instrumen investasi mengalami kerugian maka Anda tidak akan terlalu rugi karena masih ada instrumen lain yang memberikan keuntungan.
Lebih aman karena diawasi negara
Sebagai salah satu kegiatan ekonomi terpenting di Indonesia, semua investasi di pasar modal diawasi secara ketat oleh negara. Bahkan, Indonesia memiliki beberapa lembaga yang ditujukan untuk mengawasi aktivitas perdagangan tersebut. Lembaga-lembaga seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) dan otoritas Jasa keuangan (OJK) bahkan memiliki peranan serta peraturan sendiri.
Keuntungan yang lebih besar
Salah satu alasan kenapa banyak investor tertarik berinvestasi di sana adalah karena keuntungan yang dihasilkan terbilang besar. Hampir seluruh instrumen keuangan adalah investasi jangka panjang yang memiliki resiko cukup besar. Oleh sebab itu, semakin banyak modal yang dikeluarkan maka semakin besar pula keuntungan dan resiko yang akan diperoleh.
Walaupun begitu, investasi ini berkesempatan memberikan Anda keuntungan pasif tanpa perlu bekerja lagi. Keuntungan pasif atau pasif income diperoleh dari pembagian deviden (keuntungan) yang diberikan kepada perusahaan kepada para pemegang sahamnya atau bunga pinjaman yang diberikan oleh perusahaan kepada para investornya.
Bisa diprediksi dan dipelajari
Investasi sangat berbeda dengan berjudi. Sayangnya masih banyak yang beranggapan jika investasi pasar modal sama artinya dengan berjudi karena cukup fluktuatif. Padahal, sebenarnya pasar modal bisa diprediksi dan dipelajari agar Anda bisa meminimalisir resiko kerugian dan meningkatkan kemungkinan keuntungan.
Untuk mempelajarinya, Anda perlu belajar melalui berbagai layanan informasi yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Namun, jika Anda merasa hal tersebut terlalu ribet dan membuang banyak waktu maka Anda hanya perlu menggunakan pihak ketiga seperti Manajer Investasi (MI) yang terpercaya.
Saat ini telah banyak bermunculan Manajer Investasi baik yang dikelola oleh swasta maupun perusahaan-perusahaan milik pemerintah.
Fleksibel
Salah satu keuntungan lainnya adalah fleksibilitas yang cocok diterapkan bagi para investor yang sibuk. Anda bisa melakukan transaksi jual-beli dimanapun dan kapanpun tanpa harus terikat jangka waktu seperti yang ada di investasi jangka pendek.
Selain itu, Anda tidak membutuhkan banyak uang untuk membeli suatu produk investasi yang bagus. Dengan adanya fasilitas leverage, Anda bisa “iuran” dengan investor lain untuk membeli produk-produk seperti saham yang memiliki harga tinggi.
Selain keuntungan, jangan lupakan juga soal resiko kerugian yang mungkin terjadi. Walaupun investasi ini bisa dipelajari dan diprediksi tapi hal tersebut tidak bisa menghilangkan potensi kerugian yang ada.
Pasar modal merupakan kegiatan perdagangan yang sangat sensitif terhadap berbagai berita baik ekonomi maupun politik sehingga Anda harus berhati-hati. Berikut beberapa jenis resiko investasi di pasar modal.
- Risiko daya beli, hal ini sangat berkaitan dengan terjadinya inflasi yang melanda negara karena akan mengurangi nilai pendapatan riil.
- Risiko bisnis, hal ini bisa terjadi akibat menurunnya keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan yang Anda investasikan sehingga membuat kemampuannya membayar deviden atau bunga melemah.
- Risiko tingkat bunga, hal ini disebabkan oleh naiknya suku bunga surat-surat berharga yang membuat harganya semakin turun.
- Risiko pasar, hal ini diakibatkan oleh pergerakan pasar modal. Jika pasar sedang bergairah maka harga saham akan naik dan sebaliknya jika sedang lesu maka harga saham akan turun.
- Risiko likuiditas, hal ini berkaitan dengan harga surat berharga yang bisa dijual tanpa membuat pemiliknya mengalami kerugian berarti.
Mengenal lembaga penunjang investasi di pasar modal
Sebagai salah satu kegiatan yang memberikan manfaat bagi perekonomian nasional, pasar modal memiliki lembaga-lembaga penunjang agar bisa mengatur dan mengelolanya dengan baik. Setidaknya terdapat beberapa jenis lembaga penunjang yang dikenal di tanah air. Berikut ini adalah bebrapa nama serta wewenang yang diembannya di pasar modal.
Biro Administrasi Efek (BAE)
Lembaga ini sebenarnya adalah pihak yang melakukan pencatatan kepemilikan efek dan pembagian hak berupa deviden atau sejenisnya yang berkaitan dengan efek di pasar modal.
Kustodian
Kustodian dapat diartikan sebagai kegiatan menitipkan efek dari investor kepada pihak lain sesuai dengan kontrak yang berlaku. Kustodian di pasar modal biasanya berupa bank (disebut bank kustodian) yang memiliki kewenangan untuk menerima deviden, bunga dan sejenisnya dari investor lalu kemudian diserahkan kembali kepada pemodal yang diwakilinya.
Wali amanat
Lembaga ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan kustodian. Perbedaan hanya terletak pada kepentingannya saja. Jika kustodian berkepentingan menerima keuntungan hasil efek maka lembaga ini hanya mewakili kepentingan yang berkaitan soal utang.
Pemeringkatan efek
Lembaga ini merupakan yang memiliki wewenang dalam memberikan peringkat efek mana saja yang bersifat utang.
Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI)
Lembaga ini dikhususkan untuk menerapkan aturan-aturan transaksi yang sesuai dengan aturan syariah Islam. Tujuannya adalah untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Islam akan investasi syariah.
Melihat dari penjelasan tentang keuntungan dan resiko investasi jenis ini, maka sebaiknya sebelum Anda berinvestasi sebaiknya pilih produk yang akan diinvestasikan lebih dulu.
Menurut beberapa pendapat, saham perusahaan multinasional dan obligasi milik pemerintah masih menjadi pilihan yang cukup menguntungkan meski saat ini ekonomi di berbagai negara termasuk Indonesia sedang lesu akibat pandemi Covid-19.
Meskipun beberapa menyatakan ekonomi sedang tidak stabil tapi ini bisa dijadikan kesempatan untuk memiliki beberapa produk investasi bagus dengan harga rendah. perlu diingat jika kelesuan ekonomi akibat pandemi tidak akan bertahan selamanya.
Masih ada kesempatan untuk membangkitkan kembali perekonomian sehingga saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi.
Bukan tidak mungkin jika produk yang Anda beli saat ini dalam 1 tahun kedepan akan menghasilkan keuntungan yang berkali-kali lipat. Namun, tentu saja Anda harus pandai-pandai dalam menganalisa harga serta potensi keuntungan di masa depan agar tidak rugi di kemudian hari.
Dengan mempelajari serba-serbi investasi ini mudah-mudahan Anda dapat berinvestasi dengan baik dan benar sehingga mencapai keuntungan yang besar.