Saham adalah salah satu produk investasi yang semakin populer di Tanah Air terutama di kalangan anak muda. Saham banyak dilirik karena konon katanya cocok untuk para pemula dan modal awalnya juga tidak harus banyak, berbeda dengan tanah dan properti yang membutuhkan modal hingga ratusan juta.
Jika ada teman atau saudara yang mengajak bermain saham dan mengiming-imingi dengan keuntungan yang luar biasa besar, maka Anda patut waspada ya. Sebab, bermain saham tidak selalu untung namun juga bisa merugi, dan saham sendiri ada beberapa jenis. Temukan informasi selengkapnya di bawah ini.
Investasi Saham Adalah?
Secara sederhana, saham didefinisikan sebagai sebuah surat yang membuktikan bahwa seseorang memiliki modal di suatu perusahaan. Pemilik saham disebut juga dengan pemegang saham. Orang yang memilikinya maka memiliki hak terhadap sebagian aset yang ada di perusahaan yang bersangkutan.
Jadi, bisa dibilang bahwa perusahaan yang menerbitkan saham sama dengan berbagi kepemilikan modal dengan publik. Wujud dari saham bukanlah uang, melainkan lembaran-lembaran kertas.
Pada kertas tersebut akan mencantumkan nama sang pemilik saham lengkap dengan persentase sesuai dengan nilai investasi yang sudah ditanamkan di perusahaan yang dimaksud. Sebagai pemegang saham, maka Anda memiliki hak untuk hadir di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Berapapun jumlah lembaran saham yang Anda miliki, maka Anda juga berhak untuk memperoleh dividen yang jumlahnya akan berbeda-beda antara satu pemegang saham dan pemegang lainnya, tergantung pada persentase saham yang Anda punya.
Dividen saham adalah sebutan untuk hadiah yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham saat perusahaan memperoleh laba.
Jenis-jenis Saham Adalah?
Perusahaan menerbitkan saham untuk memperoleh modal atau tambahan dana guna mengembangkan bisnis, yang biasanya untuk jangka panjang. Penerbitan saham sendiri melalui Bursa Efek. Berdasarkan prioritas pembagian dividen, saham dikategorikan menjadi beberapa jenis berikut:
1. Common Stock (Saham Biasa)
Saham biasa adalah jenis saham yang akan menempatkan para pemegang saham di urutan paling akhir saat ada pembagian dividen. Jika perusahaan tidak mendapatkan laba, maka pemegang saham tetap memiliki hak suara di perusahaan tersebut.
Tapi, hak suara ini sangat tergantung pada besar kecilnya persentase saham yang dimiliki. Jika lembaran saham Anda banyak, maka semakin besar juga hak suara Anda.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Jika ingin mendapatkan prioritas, atau ingin didahulukan saat ada pembagian dividen, maka Anda bisa membeli saham jenis ini. Ketika perusahaan melakukan likuidasi, maka Anda akan mendapatkan pengembalian modal dan bunga.
3. Growth Stock
Jika ingin memperoleh hasil yang cepat dan dengan perkembangan yang relatif cepat dibandingkan aset lain di pasaran, maka growth stock merupakan jenis saham yang cocok untuk Anda pertimbangkan.
Kebanyakan investor yang membeli jenis saham ini memiliki tujuan bukan untuk memperoleh dividen, melainkan mendapatkan untung dari kenaikan nilai saham di waktu yang akan datang.
4. Value Stock
Kebalikan dari jenis sebelumnya, value stock merupakan jenis saham yang diperjual belikan dengan harga yang relatif lebih rendah dari fundamentalnya.
Hal ini karena fokus utama dari perusahaan bukanlah growth atau perkembangannya, sebab nilai dari saham ini memang sudah stabil. Kebanyakan orang yang membeli saham jenis ini adalah untuk mengejar pembagian dividen.
5. Income Stock
Jenis saham lainnya yang banyak jadi incaran para investor pemula adalah income stock. Salah satu kelebihan jenis income saham adalah menawarkan pendapatan yang relatif stabil lewat pembagian dividen, dan selain itu juga rendah resiko jika dibanding jenis saham lainnya.
Disebut demikian karena income stock memiliki volatilitasnya yang rendah, alias tidak mudah turun harga pada kurun waktu tertentu. Income stock paling banyak ditawarkan oleh bisnis sumber daya alam, real estate, sektor energi, dan lembaga keuangan.
6. Blue chip stock
Ini dia salah satu jenis saham yang bisa dibilang unggulan. Salah satu ciri khas saham ini adalah ditawarkan oleh emiten yang memang sudah mapan dan stabil, serta dengan kondisi keuangan yang memang prima.
Inilah yang membuat saham blue chip banyak diincar oleh para investor papan, yang sudah berpengalaman, atau yang memiliki modal besar. Pasalnya, saham jenis ini akan tetap aman termasuk di masa-masa krisis.
7. Cyclical Stock
Karakteristik saham ini adalah dipengaruhi perkembangan makro ekonomi, dan secara langsung juga mengikuti siklus ekonomi, seperti saat pemulihan atau ketika masa-masa resesi.
Artinya, cyclical stock merupakan jenis saham dengan volatilitas tinggi alias harganya sering berubah-ubah. Maka, dapat dikatakan juga bahwa saham ini memiliki tingkat resiko yang tinggi.
8. Non-cyclical stock
Kebalikan dari sebelumnya, saham non-cyclical stock unggul dalam hal daya tahan karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Hal ini disebabkan oleh produk barang atau jasa dari perusahaan yang mengeluarkan saham memperoleh jumlah permintaan yang cenderung stabil.
9. Defensive Stock
Saham defensif mengarah pada berbagai jenis saham yang memiliki harga cenderung stabil di berbagai makro ekonomi dan kondisi pasar. Jadi, saham defensif ini termasuk saham income stock, saham blue chip, dan saham non-cyclical.
Keuntungan Saham dan Resikonya
Bukan tanpa alasan kenapa saham banyak diminati. Rupanya, inilah sejumlah keuntungan yang ditawarkannya:
- Membantu diversifikasi portofolio para investor
- Nilainya bisa meningkat di masa yang akan datang, dan disebut-sebut tidak terpengaruh oleh inflasi.
- Pemegang saham dapat memperoleh keuntungan pasif berupa dividen dan capital gain. Maksud dari keuntungan pasif adalah Anda tidak harus bekerja untuk memperoleh uang, hanya perlu membeli saham.
- Saham mudah diakses, termasuk secara online, sehingga mudah dibeli oleh siapa saja.
- Saham termasuk jenis investasi dengan likuiditas tinggi, yang berarti mudah sekali dicairkan dan bisa kapan saja.
- Jika dibanding produk investasi lain seperti deposito dan obligasi, saham cenderung memiliki pengembalian tinggi pada jangka pendek.
Agar lebih berhati-hati, Anda juga perlu tahu apa saja resiko bermain saham. Salah satunya adalah nilai yang bisa berubah dengan cepat dan kapan saja. Pada kondisi tertentu, harga saham juga bisa anjlok, terutama jika Anda salah memilih perusahaan.
Naik dan turunnya harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kinerja dari perusahaan itu sendiri dan faktor psikologi pasar.
Cara Beli Saham
- Jika tertarik bermain saham, maka Anda harus memiliki rekening saham terlebih dulu. Anda bisa membuatnya lewat perusahaan sekuritas.
- Selanjutnya masukkan sejumlah uang ke dalam rekening yang nantinya akan digunakan untuk membeli saham.
- Siapkan dokumen pribadi (buku tabungan, NPWP, KTP, dan materai).
- Pilih perusahaan yang ingin Anda beli sahamnya, dan lakukan transaksi pembelian. Biasanya ada tambahan biaya transaksi, dan jika menggunakan broker saham maka Anda harus siapkan dana lebih.
- Akan ada biaya transaksi juga saat menjual saham, dan masih ditambah dengan PPh. Besarnya biaya transaksi bisa berbeda-beda, tapi berkisar dari 0,2 sampai 0,3% dan untuk PPh 0,1%.
Kesimpulannya, saham adalah jenis investasi dalam bentuk lembaran yang menjadi tanda bukti bahwa Anda memiliki hak suara dan modal pada suatu perusahaan. Jika dibilang bahwa saham menguntungkan, maka tidak 100% benar, sebab saham juga memiliki resiko yang patut dipertimbangkan.