Dalam sebuah proyek atau kegiatan apapun, perencanaan adalah hal yang penting untuk dilakukan sebelum lanjut ke tahap berikutnya. Perencanaan tersebut termasuk RAB Rencana Anggaran Biaya, guna memastikan berapakah anggaran yang harus dipersiapkan dari awal sampai proyek selesai.
Rencana ini belum final, masih berbentuk estimasi sehingga masih bisa berubah sesuai dengan kondisi di lapangan. Paling tidak, dengan adanya RAB bisa membantu sebuah perusahaan atau bisnis untuk mengalokasikan dana dengan jumlah yang tidak terlalu kurang atau tidak terlalu berlebihan.
Apa itu RAB Rencana Anggaran Biaya?
Pengertian dari RAB sendiri adalah sebuah laporan penghitungan dari besaran biaya untuk sebuah kegiatan. Mencakup biaya penggunaan sumber daya manusia, material, akomodasi, dan biaya yang akan menunjang sebuah proyek atau kegiatan.
Biasanya RAB dibutuhkan untuk proyek konstruksi, namun tidak tertutup juga diperlukan untuk proyek di bidang lain. Sebagai acuan pelaksana dan pendana kegiatan dalam menyediakan dana, baik dari perusahaan sendiri maupun dari pihak ketiga dalam bentuk pinjaman hingga investasi.
4 Jenis RAB yang Sering Digunakan
Ada empat jenis RAB yang paling sering digunakan dalam dunia proyek dan bisnis, masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri dan mudah dikenali serta dibedakan. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda.
1. Rencana Anggaran Biaya Perkiraan
Biasa juga disebut RAB taksiran, merupakan sebuah ilustrasi pendanaan untuk sebuah proyek pada saat perencanaan dilakukan. Bisa juga dibuat ketika ide kegiatan baru dicetuskan, belum masuk ke tahap realisasi.
2. Rencana Anggaran Biaya Rincian
Kalau jenis RAB ini lebih detail dimana sudah ada acuan kegiatan atau proyek yang akan dilakukan, dengan detail rancangan yang jelas, sehingga detail rencana biaya juga sudah semakin spesifik daripada pada saat pembuatan anggaran perkiraan.
3. Rencana Anggaran Biaya Awal
Selanjutnya adalah rencana anggaran untuk biaya awal, dibuat oleh tim yang sudah ditetapkan dan memiliki pengetahuan tentang proyek secara lebih detail. Sehingga rencana anggaran ini dibuat dengan lebih rinci dan dapat dijadikan acuan.
4. Rencana Anggaran Biaya Akhir
Merupakan rencana anggaran final, yang benar-benar menjelaskan semua detail anggaran yang dibutuhkan. Lengkap dengan kalkulasi lebih tepat karena dibuat berdasarkan perhitungan lebih tepat pula.
Apa Fungsi dari RAB?
Bukan hanya sekedar laporan RAB Rencana Anggaran Biaya saja, namun punya beberapa fungsi lain yang juga perlu diketahui. Sehingga menjadi sebuah prioritas yang akan disiapkan setiap ada proyek, maupun kegiatan di perusahaan atau bisnis Anda.
1. Pedoman Pengalokasian Anggaran
RAB berfungsi sebagai pedoman dalam mengalokasikan dana untuk sebuah kegiatan, biasanya rancangan anggaran biaya kegiatan ini dibuat berdasarkan informasi dan data yang cukup konkrit.
Misalnya untuk proyek pembangunan jembatan, sudah dilakukan pendataan soal material yang dibutuhkan dan harganya. Kemudian berapa perkiraan pekerja akan dilibatkan, hingga komponen lain yang akan menunjang proyek selesai tepat waktu.
2. Tahu Harga Setiap Item Kerja
Seperti dijelaskan sebelumnya, RAB juga memiliki fungsi membantu pemilik proyek untuk tahu berapa harga setiap item dari kegiatan yang akan dilakukan. Mulai dari harga material, harga upah pekerja yang dibutuhkan atau orang yang terlibat di dalam kegiatan tersebut.
Hingga biaya sewa dan konsumsi, selama estimasi jadwal pekerjaan dilakukan. Dengan begitu,akan lebih mudah mengalokasikan dana saat pekerjaan sudah dimulai.
3. Membantu Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Efektif maksudnya dengan adanya RAB, estimasi biaya proyek lebih mudah didapat dan diupayakan untuk tersedia. Sedangkan efisiensi yaitu berhubungan dengan manajemen keuangan proyek, yang akan lebih mudah dilakukan mengacu pada rencana anggaran yang sudah dibuat.
4. Meminimalisir Over Budgeting Proyek
Fungsi berikutnya adalah untuk membantu meminimalisir kelebihan penggunaan dana dalam sebuah kegiatan.
Setiap dana yang akan dikeluarkan, sudah jelas peruntukannya berdasarkan acuan pada RAB tersebut. Alhasil, kemungkinan anggaran diluar rancangan tersebut bisa diminimalisir.
5. Kontrol Aliran Dana yang Digunakan
Sebagai media kontrol aliran dana sebuah kegiatan, supaya kemungkinan kesalahan penyaluran anggaran tidak terjadi. Apalagi untuk proyek yang anggarannya besar, akan berpotensi terjadi masalah keuangan jika tidak diatur sejak tahap perencanaan melalui RAB yang tepat.
Bagaimana Cara Menyusun RAB?
Untuk menyusun RAB Rencana Anggaran Biaya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan supaya anggaran yang didapat tidak jauh melenceng dari realisasi sebenarnya nanti. Semuanya akan berhubungan dengan penggunaan alat, bahan, dan SDM.
1. Lakukan Penghitungan Kebutuhan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan kalkulasi apa saja yang dibutuhkan, untuk pelaksanaan kegiatan atau proyek Anda. Baik itu kebutuhan sumber daya manusia, material, alat pendukung, hingga kebutuhan tak terduga yang mungkin akan muncul selama proses pelaksanaan.
Penghitungan ini dapat dilakukan dengan mengacu pada kondisi terkini, laporan kegiatan sebelumnya, dan referensi akurat lain.
2. Himpun Data SDM yang Diperlukan
Melakukan penghimpunan data sumber daya manusia yang akan dibutuhkan dalam sebuah proyek, juga merupakan hal penting saat menyusun RAB. Baik itu soal siapa dengan latar belakang pendidikan dan keahlian apa, sampai berapa upah masing-masing SDM yang terlibat.
Misalnya, untuk proyek pembangunan tiang listrik dibutuhkan SDM diantaranya tukang panjat yang paham komponen listrik. Kemudian mandor, pekerja galian tiang listrik, operator alat berat, tenaga humas, hingga bagian teratas seperti project manager.
3. Analisa Kebutuhan Secara Detail
Jika semua data sudah didapatkan, saatnya untuk melakukan analisa terhadap semua kebutuhan yang sudah diketahui tersebut. Acuannya ada beberapa faktor, seperti lamanya proyek akan dilaksanakan.
Jumlah dari setiap komponen kebutuhan tersebut, hingga siapa yang akan melakukan pekerjaan pada proyek tersebut. Analisa ini juga merupakan landasan untuk menentukan anggaran yang sesungguhnya, meskipun terkadang nilainya berbeda dengan realisasi.
Buat RAB Berdasarkan Hasil Analisis
RAB bisa dibuat setelah analisa di atas selesai, kemudian sudah didapatkan angka rupiah untuk setiap item kebutuhan proyek tersebut. Dengan begitu, nilai anggaran dalam rencana dengan realisasi aslinya tidak akan meleset jauh.
Pembuatan RAB Rencana Anggaran Biaya ini, sebaiknya melibatkan ahli di bidang keuangan hingga ahli soal pelaksanaan proyek tersebut. Misalnya, untuk RAB pembuatan rumah akan melibatkan arsitek yang akan terlibat di dalam pembangunan hunian tersebut.
Contoh RAB yang Bisa Dijadikan Referensi
Agar Anda lebih paham tentang pembuatan RAB, berikut ini salah satu contoh rencana anggaran biaya yang bisa dijadikan referensi yaitu untuk sebuah proyek jaringan listrik. Proyek ini rencananya akan dikerjakan dalam waktu 4 bulan.
No | Item | Satuan | Volume | Harga Satuan | Harga Total |
1 | Mobilitas | Ls | 1 | Rp30.000.000 | Rp30.000.000 |
2 | Tiang Listrik | Unit | 30 | Rp6.500.000 | Rp195.000.000 |
3 | Kabel ACSR | Meter | 1000 | Rp55.000 | Rp55.000.000 |
4 | Aksesoris Kabel | Unit | 60 | Rp2.500.000 | Rp150.000.000 |
5 | Tim Pekerja Lapangan | orang | 15 | Rp5.000.000 | Rp75.000.000 |
6 | Sewa Alat Berat | Unit | 2 | Rp50.000.000 | Rp100.000.000 |
Total | Rp605.000.000 |
Jangan bingung lagi jika diminta membuat RAB Rencana Anggaran Biaya karena pada dasarnya bukan hal sulit. Selama Anda melaksanakan tahapannya dengan benar, lalu melibatkan ahli dalam perumusannya.