Ungkapan tidak ada yang gratis di dunia ini sudah sangat sering dijadikan patokan. Lalu bagaimana dengan transfer uang melalui layanan bank? Melakukan transfer antar bank tentu menjadi hal yang sudah familiar dilakukan.
Pasalnya di era modern ini segala sesuatu dituntut untuk lebih cepat dilakukan. Maka tidak heran jika kemudahan layanan transfer tersebut membutuhkan biaya sebagai bayaran. Lalu untuk transfer BRI ke BCA kena biaya berapa? Simak penjelasan berikut!
Bagaimana Proses Transfer Dana?
Pada dasarnya, transfer bermakna pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Istilah peralihan tempat tersebut juga digunakan di dunia perbankan. Dalam dunia bank, transfer memiliki arti memindahkan uang dari satu rekening ke rekening yang lain. Proses pemindahan sejumlah uang tersebut dilakukan sesuai dengan command atau perintah dari pemilik rekening. Nantinya keuntungan akan diterima penuh oleh penerima uang dari pemilik.
Melakukan transfer ini mulanya sangat konvensional dan cukup menyita waktu. Hal ini dikarenakan nasabah harus datang ke bank terlebih dahulu kemudian mengantri sesuai urutan untuk menemui petugas bank (teller). Setelah mengisi formulir transfer dan menyiapkan data diri seperti KTP serta uang yang akan ditransfer, maka teller akan memproses pengiriman uang tersebut. Tentunya hal ini sangat tidak efektif, terlebih bagi masyarakat yang mobilitas cepat.
Maka dari itu, seiring perkembangan zaman, ahli teknologi bekerjasama melahirkan sebuah mesin bernama Automatic Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri yang biasa disebut ATM. Sesuai dengan namanya, benda ini merupakan mesin yang menjalankan tugas teller secara otomatis. Nasabah dapat mengoperasikan ATM ini secara mandiri dan melakukan pengiriman, pengambilan, bahkan hingga penyimpanan uang tunai. Keberadaan ATM menjadi cahaya bagi kehidupan masyarakat karena sangat memudahkan dan transaksi dapat secara cepat dilakukan.
Sebelum menuju penjelasan mengenai transfer atau pemindahan uang, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu jenis bank yang terdapat di Indonesia. Bank di Indonesia terbagi menjadi dua berdasarkan ‘penguasa’nya. Bank pertama adalah bank pemerintah, dimana pengelolanya merupakan pihak pemerintah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Kemudian bank yang kedua adalah swasta yang dikelola oleh perusahaan swasta.
Bank Nasional atau Pemerintah
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, penguasa atau pengelola bank nasional ini merupakan pemerintah itu sendiri. Pengelola ini terbagi menjadi dua yaitu pihak BUMN dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Sedangkan berdasar sumber modal, bank pemerintah terbagi menjadi 3 jenis yaitu bank umum, bank tabungan, dan juga bank pembangunan. Namun untuk fasilitas kurang lebih sama seperti memiliki gerai ATM di berbagai titik, layanan m-banking dan yang lainnya.
Bank umum dari pemerintah memiliki modal yang berasal dari dana masyarakat yang dikumpulkan melalui deposito ataupun giro. Untuk terus beroperasi, bank menyediakan layanan pinjaman kepada nasabah. Bank tabungan juga mendapat dana dari masyarakat melalui tabungan yang mana uang tersebut akan dikembangkan agar menghasilkan bunga. Sedangkan bank pembangunan mendapat dana masyarakat dari deposito.
Bank Swasta
Bank swasta mendapatkan modal penuh dari selain pemerintah baik daerah maupun pusat. Biasanya pemberi modal ini adalah pengusaha skala besar ataupun sebuah perusahaan. Persyaratannya pun mudah yaitu memiliki status kewarganeraan Indonesia. Maka dari itu, tidak heran jika banyak bank swasta memiliki pemimpin orang asing, akan tetapi orang tersebut tentunya sudah merubah warga kenegaraannya.
Hingga saat ini, keberadaan bank swasta jauh lebih banyak dibandingkan bank pemerintah. Maka tidka heran jika kamu akan lebih sering menemukan bank swasta. Fasilitas yang diberikan pun kurang lebih sama yaitu terdapat gerai ATM yang tersebar. Produk-produk seperti pinjaman jangka panjang juga tersedia. Masyarakat dapat memilih bank yang paling disukai untuk keperluan penggunaan sehari-hari.
Jenis Transfer yang Dapat Dimanfaatkan Nasabah
Melakukan transfer sejumlah uang dengan bank yang berbeda membutuhkan biaya tambahan. Rupanya hal ini telah diatur sedemikian rupa pada PBI No. 14/23/PBI/2021. Pada saat nasabah melakukan transfer contohnya dari bank BRI ke bank BCA maka akan dilakukan pemotongan saldo sebagai biaya administrasi. Pemotongan tersebut akan tetap terjadi baik pada saat transfer melalui teller, melalui ATM, maupun m-banking.
Transfer dengan Metode RTGS
Real Time Gross Settlement atau biasa disingkat dengan RTGS merupakan sebuah sistem transfer dimana banyak bank terhubung dengan Bank Indonesia. Sesuai dengan namanya, proses transaksi dapat dilakukan saat itu juga atau real time. Hanya saja, maksud dari real time ini bukan berarti uang dapat langsung diterima detik itu juga. Biasanya butuh waktu kurang lebih 4 jam untuk rekening tujuan dapat menerima uang tersebut.
Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi metode transfer ini sangat tepat digunakan apabila kamu sebagai nasabah akan melakukan transaksi dalam jumlah besar. Dengan nominal minimal transfer sebesar 100 juta, nantinya biaya tambahan akan berkisar antara 25 hingga 50 ribu rupiah. Tentunya jika kamu sebagai pemilik rekening BRI akan transfer ke rekening BCA dapat menggunakan metode ini, begitu juga sebaliknya.
Transfer dengan Metode SKNI
Sistem Kliring Nasional Indonesia atau bisa juga disebut dengan Lalu Lintas Giro merupakan metode transfer kedua. Penyelenggara metode ini adalah Bank Indonesia dan memiliki periode pemindahan buku dari pengirim ke penerima secara spesifik. Cara kerjanya adalah bank pengirim akan meneruskan perintah kliring kepada Bank Indonesia. Kemudian Bank Indonesia akan mengumpulkan uang tersebut dan melanjutkan proses dalam jangka waktu tertentu.
Setelah seluruh proses di Bank Indonesia selesai, maka BI akan melanjutkan distribusi uang tersebut ke bank tujuan atau penerima. Proses ini terbilang cukup lama karena membutuhkan waktu kurang lebih 2 hingga 3 hari kerja. Dalam satu hari, kliring dapat dilakukan sebanyak 9 kali dengan biaya admin Rp 3500,00 setiap transaksinya. Nominalnya pun cukup besar, asal tidak melebihi 500 juta rupiah. Maksimal nominal ini akan berbeda pada setiap bank sesuai kebijakan yang dijalankan.
Transfer dengan Metode RTO
Real Time Online merupakan metode ketiga yang sangat mudah dan simple. Pasalnya proses pemindahan uang tersebut akan langsung dapat diterima oleh rekening tujuan. Metode inilah yang paling sering dilakukan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Proses transfer dapat dilakukan melalui internet banking, m-banking, ATM, dan juga SMS banking. Nasabah dapat melakukan transfer dengan cepat, mudah, dan juga murah.
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan transfer ini berkisar antara Rp 5000,00 hingga Rp 7500,00. Besaran biaya admin ini mengikuti kebijakan dari bank dan akan dibebankan oleh pengirim. Untuk pengiriman dari rekening BRI ke BCA membutuhkan biaya sebesar Rp 6500,00 setiap transaksi. Karena prosesnya sangat mudah, maka nominal yang dapat dikirim cukup terbatas yaitu maksimal hanya 50 juta saja setiap transaksinya.
Kini sudah jelas mengenai transfer BRI ke BCA kena biaya berapa, bukan? Kamu sebagai nasabah bisa langsung melakukan transaksi dengan mudah, baik menggunakan metode RTO, kliring, maupun RTGS. Pada saat transfer, pastikan bahwa nomor rekening tujuan dan juga nominal uang sudah benar agar tidak merugikan diri kamu sendiri, ya! Khusus transaksi dengan nominal kecil maka disarankan untuk menggunakan m-banking agar lebih mudah.