Soft skill adalah salah satu istilah bahasa Inggris yang paling familiar di telinga masyarakat Indonesia. Istilah ini sudah sering digunakan dalam keseharian, pada iklan lowongan kerja, atau di media sosial.
Nah, bagi Anda yang mungkin baru pertama kali mendengarnya dan masih belum tahu artinya, maka wajib baca artikel berikut ya. Sebab, soft skill ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
Bukan hanya definisi, tapi ada juga nih contoh-contoh soft skill yang penting dimiliki untuk meningkatkan kualitas diri dan nantinya lebih mudah diterima saat melamar kerja. Ada juga penjelasan hard skill yang biasanya seiring sejalan dengan soft skill.
Pengertian Soft Skill
Jika ditranslate ke bahasa Indonesia, istilah soft skill bermakna “keterampilan lunak” atau yang bersifat nonteknis. Maksudnya adalah yang berhubungan dengan karakter, kepribadian, atau kemampuan dalam sosialisasi dan adaptasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Orang yang memiliki soft skill cenderung membutuhkan waktu lebih sedikit untuk beradaptasi di lingkungan kerja baru, sehingga skill jenis ini akan menjadi nilai lebih. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki soft skill cenderung kesulitan untuk komunikasi dan adaptasi dengan orang-orang baru.
Contoh Soft Skill Adalah?
Masih bingung mengenai soft skill? Maka agar lebih jelas, Anda bisa cek sederet contohnya di bawah ini, yang mungkin nantinya dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari atau di dunia kerja.
1. Komunikasi
Ini dia salah satu jenis soft skill yang menjadi unsur paling penting di berbagai jenis pekerjaan, mulai dari karyawan kantor swasta, perbankan, hingga instansi pemerintah. Biasanya, orang-orang dengan kepribadian ekstrovert sudah secara otomatis memiliki skill ini.
Tapi jangan khawatir, untuk Anda yang introvert juga tetap bisa memiliki soft skill ini asalkan secara rutin mengasahnya. Nah, untuk meningkatkan skill komunikasi, Anda bisa meningkatkan kemampuan berikut ini:
- Menjadi pendengar yang aktif
- Belajar dan tingkatkan kemampuan storytelling
- Public speaking
- Negosiasi
- Komunikasi verbal dan nonverbal
- Aktif organisasi
- Presentasi
2. Decision Making
Soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja selanjutnya adalah decision making (kemampuan pengambilan keputusan). Skill ini akan mempermudah Anda dalam memilih satu yang terbaik di antara dua atau lebih pilihan.
Pasalnya, skill ini menjadi salah satu kriteria utama bagi setiap calon manajer di perusahaan. Salah satu cara untuk mengembangkan skill ini adalah dengan berbicara dengan orang yang tepat dan mampu memproses semua informasi yang ada pada situasi tertentu.
3. Penjaringan (Networking)
Networking adalah kemampuan dalam membangun hubungan profesional dengan banyak orang, misalnya dengan pelanggan, mitra perusahaan, investor, dan lainnya. Skill ini dapat membantu Anda dalam mengembangkan ide, menambah teman baru, dan bahkan meningkatkan angka penjualan bisnis.
4. Berpikir Kritis
Soft skill ini akan sangat membantu dalam menganalisis situasi tertentu dengan lebih cermat, sehingga nantinya Anda dapat membuat keputusan secara lebih tepat.
Kemampuan berpikir kritis akan membantu di segala aspek mulai dari bekerja dengan data, mengajar murid, atau pun memperbaiki mesin yang rusak. Selanjutnya, berpikir kritis masih dibagi lagi nih menjadi beberapa bagian seperti daftar berikut ini:
- Bakat seni
- Observasi kritis
- Keinginan untuk terus belajar
- Berpikir “out of the box”
- Kreativitas
- Toleransi terhadap perubahan dan perbedaan
- Pemecahan masalah
- Riset
- Berpikir logis
- Adaptasi
- Inovasi
- Bakat desain
- Edukasi nilai
- Fleksibilitas
5. Problem Solving (Kemampuan Menyelesaikan Masalah)
Dimanapun Anda berada dan siapapun Anda, masalah tentu akan selalu Anda selama Bumi ini masih berputar.
Beberapa masalah memang tidak bisa dicegah, tapi dengan memiliki problem solving Anda akan lebih mampu untuk menghadapi dan menyelesaikannya.
6. Mampu Beradaptasi
Dunia ini tidak akan berputar mengikuti keinginan Anda, tapi Anda lah yang harus pandai beradaptasi ketika hal-hal di sekitar tidak berjalan sesuai keinginan atau rencana.
Lingkungan kerja maupun tempat tinggal juga akan terus berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Inilah mengapa kemampuan beradaptasi sangat dibutuhkan. Biasanya, orang-orang yang memiliki soft skill ini memiliki sejumlah ciri seperti berikut:
- Fleksibel
- Disiplin
- Tenang
- Open minded
- Optimis dan positif thinking
- Sabar
7. Leadership (Kepemimpinan)
Leadership soft skill adalah salah satu yang paling banyak dicantumkan dalam iklan lowongan pekerjaan untuk jabatan tertentu, misalnya supervisor, manajer, dan CEO.
Leadership identik dengan orang yang dapat mengayomi, sabar, memotivasi, membimbing, mengawasi, dan mampu mengambil keputusan cepat dalam waktu singkat. Orang-orang dengan skill ini juga mampu mengelola obrolan rumit dan manajemen proyek.
8. Etika Kerja
Karyawan yang memiliki etika kerja bagus cenderung akan sering dipuji oleh atasan, sebab soft skill ini akan sangat membantu dalam membangun hubungan positif dengan rekan kerja / tim serta dengan atasan itu sendiri. Kemampuan etika kerja mencakup:
- Sifat gigih
- Integritas tinggi
- Manajemen waktu yang bagus
- Teamwork
- Perhatian dengan detail
9. Time Management (Manajemen Waktu)
Soft skill ini mengarah pada kemampuan individu dalam menggunakan waktu secara produktif dan efektif.
Skill ini sangat dibutuhkan agar Anda dapat menangani berbagai tugas secara tepat waktu. Manajemen waktu juga akan membuat Anda lebih produktif, yang secara tidak langsung akan mendukung kesuksesan.
10. Sikap Positif
Orang-orang dengan vibes ramah, memberi kesan menyenangkan, dan memiliki sikap positif terbukti jauh lebih disukai oleh banyak orang, terutama di lingkungan kerja.
Sedangkan untuk diri sendiri, soft skill ini dapat membantu meredakan stres saat di tempat kerja. Beberapa contoh sikap positif yang perlu ditanamkan dan terus diasah adalah:
- Jujur
- Semangat
- Rasa hormat
- Sabar
- Antusias
- Hormat
- Percaya diri
- Kerjasama
- Sopan
11. Teamwork (Kerja Tim)
Bahkan untuk orang introvert sekalipun akan dituntut untuk memiliki kemampuan kerja tim yang bagus di dunia pendidikan dan kerja. Jika Anda membuka usaha sendiri, maka soft skill ini pun tetap dibutuhkan.
Bahkan, pada circle yang lebih kecil seperti di dalam rumah, kerjasama tim tetap diperlukan. Berbagai tugas atau proyek yang besar dan rumit akan lebih mudah diselesaikan dengan kerjasama tim.
12. Conflict Resolution
Soft skill ini mengarah pada kemampuan menyelesaikan konflik ketika Anda memiliki perbedaan pendapat atau terlibat perselisihan dengan pihak lain. Adanya skill ini akan mempermudah Anda dalam mencari solusi ketika tidak sepakat dengan rekan kerja atau dengan keluarga sendiri di rumah.
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill
Jika soft skill bersifat non teknis, maka hard skill sebaliknya. Hard skill termasuk lebih mudah untuk diukur dan dipelajari jika dibanding dengan soft skill.
Misal Anda ingin membuka usaha rumahan dengan membuat dan menjual kue kering, maka skill membuat kue adalah hard skill, sementara kemampuan untuk memasarkan kue atau berkomunikasi dengan pelanggan adalah soft skill.
Contoh Hard Skill Lainnya
- Kemampuan berbahasa asing
- Kemampuan editing
- Fotografi
- Sales
- Menulis
- Pemrograman
- Desain grafis
- Microsoft office
Berdasarkan seluruh penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa soft skill adalah kemampuan tidak kasat mata, seperti public speaking, leadership, teamwork, dan sederet daftar di atas tadi. Sementara hard skill adalah sesuatu yang dapat dilihat, seperti memasak, menyapu, atau mencuci baju.